BI Rate Variabel Makroekonomi

indikator makroekonomi. Menurut Sri 41 investasi di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan membaiknya indeks yang berkaitan dengan Indonesia yaitu Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, Jakarta Islamic Index JII dan Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI. Pasar saham dapat menyebabkan spekulasi jangka pendek yang bahkan dapat mendominasi perdagangan dan mendistrosi keputusan yang dibuat manager yang juga sering mempengaruhi kinerja jangka pendek 42 . Menurut Budi 43 apabila harga saham meningkat, maka kemampuan perusahaan akan menghasilkan laba meningkat. Dengan kata lain peningkatan harga saham akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Tingginya harga saham tersebut akan menurunkan profitabilitas perusahaan karena persahaan dibebani biaya yang tinggi, akibatnya perusahaan harus mencari tambahan dana untuk menutupi kekurangan yaitu dengan mengajukan kredit kepada pihak perbankan. Jika semakin banyak dana yang tertanam pada pinjaman kreditor, akan mengakibatkan penurunan kemampuan likuiditas bank.

5. Nilai Tukar

Sekarang orang sering memperkatakan tentang globalisasi ekonomi, suatu konsep 41 Sri Wulan Fatmawati, “Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Indeks Harga Saham Syariah di Beberapa Negara Terhadap Jakarta Islamic Index JII”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. 2013, h. 1 42 Michael P. Todaro dan Stephen C. Smith, Pembangunan Ekonomi Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlagga. 2006, h. 337. 43 Budi Santosa, “Hubungan Variabel Makro ekonomi terhadap Kinerja Keuangan pada PT. Bank Syariah Mandiri Periode Mei 2005 – Oktober 2007.” Skripsi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, h. 64. yang semakin popular dibahas dan dibicarakan orang dalam beberapa tahun belakangan ini. Pada dasarnya konsep ini menunjukan bahwa, secara ekonomi ketergantungan perkembangan kegiatan dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara kepada perkembangan ekonomi di Negara-negara lain semakin besar 44 . Gambaran mengenai hubungan ekonomi berlaku diantara satu Negara dengan berbagai Negara lainnya dapat dilihat dalam neraca pembayaran yang memberi informasi tentang nilai ekspor dan impor, transaksi jasa-jasa, aliran modal jangka pajang penanaman modal asing dan aliran modal jangka pendek. Besarnya ekspor dan impor dipengaruhi oleh perbandingan harga relatif antara produk domestik dengan harga pasar luar negeri untuk produk dengan spesifikasi yang sama. Harga relatif tersebut dipengaruhi oleh nilai tukar uang mata uang domestik dengan mata uang asing. Dengan demikian, kebijakan nilai tukar menjadi sangat penting untuk mendorong ekspor di satu sisi dengan menekan impor di sisi yang lain 45 . Pemerintah perlu memilih sistem nilai tukar yang paling cocok untuk diterapkan. Indonesia telah mengalami pengalaman menerapkan berbagai sistem. Indonesia lama menerapkan sistem nilai tukar tetap fix exchange rate system, yaitu dengan mematok nilai tukar rupiah terhadap mata uang lainnnya pada nilai tertentu dan tidak 44 Sadono Sukirno, Makroekonomi Modern, Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007, h. 15 45 Bramantyo Djohanputro, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro Jakarta: Penerbit PPM. 2006, h. 168 – 169. boleh bergerak kalaupun bergerak rentangnya sangat kecil misalnya ± 1. Pergerakan naik turun nilai tukar tersebut diizinkan untuk mengakomodasi tekanan terhadap mata uang 46 . Setalah lama dengan sistem mata uang tetap, sistem nilai tukar bergeser menggunakan sistem nilai tukar mengambang terkendali managed floating exchange rate. Dalam system ini nilai tukar dipatok pada nilai tertentu tapi diizinkan berfluktuasi dengan rentang yang lebih lebar, misalnya ± 5. Sejak 14 Agustus 1997 Indonesia menerapkan sistem mengambang bebas free floating exchange rate system, pada sistem ini nilai tukar dibiarkan bergerak naik turun sesuai dengan kondisi pemerintah dan penawaran mata uang seperti yang kita rasakan sekarang ini. Nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain bergerak setiap detik 47 . Pergerakan ini mempengaruhi kinerja ekonomi secara keseluruhan dan kinerja perusahaan secara mikro tanpa terkecuali pengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan. Apabila nilai mata uang dalam negeri lebih tinggi dari nilai mata uang asing, maka harga-harga barang impor menurun. Menurunnya harga barang-barang tersebut akan meningkatkan produktifitas pada sektor riil, mengingat Indonesia hampir pada semua aspek melakukan impor. Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya perekonomian pada sektor riil, sehingga pengembalian dana sektor riil kepada bank 46 Bramantyo Djohanputro, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro Jakarta: Penerbit PPM. 2006, h. 169. 47 Bramantyo Djohanputro, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro Jakarta: Penerbit PPM. 2006, h. 169 – 170. akan meningkat pula maka terjadi kenaikan pada profitabilitas. Silvya 48 dalam penelitiannya memberikan gambaran rasionalitas mengenai nilai tukar rupiah terhadap dollar dan hubungannya dengan kinerja keuangan, angka nilai tukar rupiah yang menurun atau disebut apresiasi menunjukan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar dan mengindikasikan adanya peningkatan perekonomian nasional karena perusahaan melakukan peningkatan ekspor. Sehingga laba perusahaan dan kemampuan fundamental perusahaan akan meningkat, selanjutnya perusahan dapat memperoleh kredit dari bank untuk mengembangkan usahanya atau kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan kredit di bank akan lancar dan kinerja keuangan bank yang dilihat dari tingkat profitabilitas juga akan meningkat.

H. Kajian Pustaka Review Studi Terdahulu

Tabel 2.1 Review studi terdahulu No. Peneliti Isi Perbedaan 1. Penulis: Rinal Satria Anugrah Skripsi Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Departemen Ilmu Ekonomi Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang mempengarui likuiditas FDR bank umum syariah di Indonesia dan besarnya pengaruh dari faktor-faktor tersebut serta dapat merumuskan implikasi kebijakan yang dapat diambil bank Indonesia untuk mengatur faktor-faktor yang Penulis menganalisis kinerja keuangan yang dilihat dari rasio likuiditasnya yaitu Financial to Deposit Ratio FDR dengan periode 2001 – 2005. Kemudian metode pada penelitian ini menggunakan 48 Silvya Nur Indahsari, “Analisis Faktor Makroekonomi yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk.,” Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya Malang, h. 8.