Uji Stasioneritas Metode Analisis

menentukan lag optimal. Model diestimasi dengan lag yang berbeda-beda lalu dibandingkan nilai kriterianya. Lag optimal yang umumnya dipilih berdasarkan nilai kriteria yang terkecil.

3. Uji Kointegrasi

Kestasioneran data melalui diferensiasi dinilai masih belum cukup apabila peneliti meneruskan uji VECM. Model harus memiliki kointegrasi atau hubungan jangka pendek dan jangka panjang. Pendeteksian ini dapat dilakukan dengan Metode Johansen. Pengujian kointegrasi dalam penelitian ini dilaksanakan dengan derajat kepercayaan 5 dengan cara membandingkan trace statistic atau max eigen statistic dengan critical value-nya 15 . Hipotesis: H = terdapat hubungan jangka panjang antara variabel independen dan variabel dependen H 1 = tidak terdapat hubungan jangka panjang antara variabel independen dan variabel dependen Dengan mengikuti pernyataan bahwa: 1 Jika nilai trace statistic nilai critical value maka H diterima, model terkointegrasi 2 Jika nilai trace statistic nilai critical value maka H 1 diterima, model tidak terkointegrasi 15 Moch. Deddy Ariefianto, Ekonometrika: Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan Eviews. Jakarta: Erlangga. 2012, h. 113. Jika terdapat hubungan kointegrasi, model unrestricted VAR dapat diaplikasikan, tetapi bila terdapat hubungan kointegrasi antar variabel, Vector Error Correction Model VECM yang dipergunakan.

4. Uji Vector Error Correction Model VECM

Kontov dan lingard dalam Shocrul 16 VECM merupakan suatu model analisis ekonometria yang digunakan untuk mengetahui tingkah laku jangka pendek dari suatu variabel jangka panjangnya. Gujarati berpendapat VECM ini dinilai kurang cocok jika digunakan dalam menganalisis suatu kebijakan. Hal ini dikarenakan analisis VECM yang ateori dan terlalu menekankan pada forecasting atau peramalan pada suatu ekonometrika 17 . Dalam VECM terdapat speed of adjustment dari jangka pendek ke jangka panjang. Menurut Firdaus dalam Syahfitri 18 model VECM secara umum adalah sebagai berikut: y t = 0x 1x t α y t-1 ∑ k y t-1 t k-1 i=1 3.4 Dimana: y t : vector yang berisi variabel yang dianalisis dalam penelitian 16 Shochrul R, Ajija, dkk. Cara cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat. 2011, h. 180 17 Damodar N. Gujarati, Basic Econometric’s 4 th Edition. New York: Mgraw-Hill. 2003, h. 853 18 Ika Syahfitri, “Analisis Kredit Perbankan dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” Skripsi Institut Pertanian Bogor. 2013, h. 25 0x : vector intercept 1x : vector koefisien regresi t : time trend α : koefisien speed of adjustment : vector kointegrasi y t-1 : variabel in-level k : matriks koefisien regresi k-1 : ordo VECM dari VAR k : lag t : error term Apabila variabel-variabel tidak terkointegrasi pada stasioner atau ordo yang sama, maka VECM tidak dapat diterapkan. Sebagai gantinya peneliti dapat menggunakan VAR standar yang hasilnya identik dengan Ordinary Least Square OLS. Pelaku dinamis VECM dapat dilihat dari respon dari setiap variabel terikat terhadap shock pada variabel tersebut mauun terhadap variabel bebas lainnya. Ada dua cara untuk melihat karakteristik dinamis VECM melalui Impuls Response Funtion IRF dan Variance Decompotion VD. a. Impuls Response Funtion IRF Untuk menentukan respon suatu variabel endogen terhadap guncangan tertentu makan digunakan metode Impuls Response Funtion IRF. Analisis IRF data melacak respon dari variabel terkait di dalam sistem VECM karena adanya shock dari