Uji Stasioneritas Analisis Pengujian Statistik

panjangnya periode keterpengaruhan suatu variabel terhadap variabel masa lalunya maupun variabel endogen lainnya. Untuk menentukan panjang lag yang optimal dapat dilihat dari beberapa criteria yaitu: Final Prediction Error FPI Akaike Information Creterion AIC, Schwarz Information Criterion SC dan Hanna-Quinn Information Criterion HQ. hasil uji panjang lag optimal dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.13 Hasil Penetapan Lag Optimal Lag LR FPE AIC SC HQ NA 79.14429 29.91215 30.20830 30.02933 1 738.9524 0.002123 19.36598 22.32751 20.53786 2 106.1262 0.002955 19.57293 25.19983 21.79951 3 66.63577 0.008496 20.28223 28.57450 23.56350 4 109.8502 0.005227 19.03846 29.99612 23.37443 5 78.74440 0.006431 17.70664 31.32967 23.09731 Pada tabel 4.13 dapat dilihat hasil uji lag tersebut memberikan rekomendasi lag yang berbeda-beda. Terlihat bahwa dengan criteria FPE, SC dan HQ kandidat yang disarankan adalah lag 1, dapat dilihat dari tanda bintang yang paling banyak. Dengan demikian lag optimal yang disarankan adalah lag 1.

3. Uji Kointegrasi

Pengujian kointegrasi dilakukan untuk memperoleh hubungan jangka panjang antar variabel yang telah memenuhi persyaratan selama proses integrasi yaitu dimana semua variabel telah stasioner pada derajat yang sama yaitu derajat satu 1 st difference. Apabila ditemukan adanya kointegrasi, makan estimasi VECM dilakukan. Namun sebaliknya, apabila tidak ditemukan adanya kointegrasi, maka estimasi VAR in difference yang akan dilakukan. Uji kointegrasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Johansen dengan membandingkan nilai trace statistic dan nilai Max-Eigen statistic lebih besar dari nilai kritis 0,05 makan data terkointegrasi dan sebaliknya. Berikut hasil uji kointegrasi pada penelitian ini menggunakan uji kointegrasi Johansen Test. Tabel 4.14 Hasil Uji Johansen Cointegration Test Unrestricted Cointegration Rank Test Trace Hypothesized Trace 0.05 No. of CEs Eigenvalue Statistic Critical Value Prob. None 0.585726 212.9719 197.3709 0.0066 At most 1 0.442350 151.2861 159.5297 0.1286 At most 2 0.373345 110.4044 125.6154 0.2886 At most 3 0.312884 77.68936 95.75366 0.4449 At most 4 0.235261 51.42173 69.81889 0.5751 At most 5 0.176009 32.64629 47.85613 0.5764 At most 6 0.152867 19.09463 29.79707 0.4861 At most 7 0.083971 7.481780 15.49471 0.5223 At most 8 0.018993 1.342262 3.841466 0.2466 Unrestricted Cointegration Rank Test Maximum Eigenvalue Hypothesized Max-Eigen 0.05 No. of CEs Eigenvalue Statistic Critical Value Prob. None 0.585726 61.68588 58.43354 0.0231 At most 1 0.442350 40.88162 52.36261 0.4419 At most 2 0.373345 32.71509 46.23142 0.6103 At most 3 0.312884 26.26763 40.07757 0.6842 At most 4 0.235261 18.77543 33.87687 0.8354 At most 5 0.176009 13.55167 27.58434 0.8523 At most 6 0.152867 11.61285 21.13162 0.5862 At most 7 0.083971 6.139517 14.26460 0.5954 At most 8 0.018993 1.342262 3.841466 0.2466 Max-eigenvalue test indicates 1 cointegrating eqns at the 0.05 level denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level MacKinnon-Haug-Michelis 1999 p-values Berdasarkan hasil uji kointegrasi yang telah dilakukan, pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai trace statistic lebih besar dari nilai kritis yaitu 212.9719 197.3709 pada tingkat keyakinan 5 kemudian nilai Max-Eigen statistic juga lebih besar dari nilai kritis yaitu 61.68588 58.43354. Nilai trace statistic dan nilai Max- Eigen statistic menunjukan adanya 1 ran k kointegrasi yang signifikan pada α = 5 yang ditunjukan oleh tanda asentrik . Hal ini mengindikasikan bahwa diantara pergerakan semuan variabel penelitian memiliki hubungan keseimbangan dalam jangka panjang. Dengan demikian, analisis selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan model VECM.

4. Uji VECM

Setelah melakukan beberapa uji sebelumnya, maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah estimasi VECM Vector Error Correction Model. Estimasi VECM dilakukan karena terdapat kointegrasi pada saat uji kointegrasi dilakukan untuk melihat analisis jangka panjang dan jangka pendek. Uji VECM dilakukan dengan Impulse Respose Function IRF dan Forecast Error Decompotion Variance