Karakterisktik Perbankan Syariah Industri Perbankan Syariah

laporan keuangan kepada bank sentral yaitu Bank Indonesia dan publik, setiap enam bulan, yang terdiri atas laporan inti dan laporan pelengkap 11 . Laporan inti terdiri dari Neraca dan perhitungan labarugi, sedangkan laporan pelengkap terdiri atas: 1 Laporan komitmen dan kontijensi 2 Laporan perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum 3 Laporan transaksi valuta asing dan derivatif 4 Laporan kualitas aktiva produktif dan derivatif 5 Perhitungan rasio keuangan 6 Pengurus bank dan pemilik bank Tidak berbeda dengan laporan keuangan pada bank konvensional, selayaknya organisasi bank syariah juga harus menyusun laporan keuangan pada akhir periode akuntansinya. Menurut PSAK No. 59 2002, laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari atas komponen-komponen sebagai berikut: 1 Neraca Unsur neraca bank syariah meliputi aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat dan ekuitas. Yang membedakan dengan neraca jenis organisasi lain adalah pada “investasi tidak terikat”. Invetasi tidak terikat bukan merupakan kewajiban dan juga bukan ekuitas. Investasi tidak terikat adalah dana pihak ketiga yang dititipkan atau diserahkan kepada bank untuk dikelola tanpa ikatan dari penitip dana atau dikelola secara bebas sesuai syariah. 11 Herman Darmadi, Manajemen Perbankan Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011, h. 31 – 32 2 Laporan labarugi 3 Laporan arus kas Laporan arus kas bank syariah disajikan sesuai dengan PSAK No. 2 mengenai laporan arus kas dan PSAK No. 31 mengenai akuntansi perbankan, dengan catatan menyesuaikan kegiatan dan transaksi bank syariah 4 Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas bank syariah disajikan sesuai dengan PSAK No. 1 mengenai penyajian laporan keuangan. Urutan penyajian dan deskripsi, bila perlu, dapat diubah sesuai dengan kondisi masing-masing perusahaan agar tercapai penyajian laporan keuangan secara wajar dengan memperhatikan PSAK terkait. 5 Laporan perubahan dana investasi terkait Investasi terkait adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terkait dan sejenisnya yang dikelola oleh bank sebagai manajer investasi berdasarkan mudharobah muqayadah atau sebagai agen investasi. Dalam hal bank bertindak sebagai manajer investasi dengan akad mudharobah muwayadah, bank mendapatkan keuntungan sebesar nisbah atas keuantungan investasi. Jika terjadi kerugian maka bank tidak memperoleh imbalan apapun. Apabila dalam investasi tersebut terdapat dana bank maka bank menanggung kerugian sebesar bagian dana yang diikutsertakan. 6 Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq, shadaqah Unsur dasar laporan sumber penggunaan dana zakat, infaq, shadaqah meliputi sumber dana selama suatu jangka waktu, serta saldo dana zakat, infaq dan shadaqah pada tanggal tertentu. Sumber dana zakat, infaq, shadaqah berasal dari bank dan pihak lain yang diterima bank untuk disalurkan kepada yang berhak. 7 Laporan sumber dan penggunaan qardul hasan Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana qardul hasan melipti sumber penggunaan dana qardul hasan selama jangka waktu tertentu dan saldo dana qardul hasan pada tanggal tertentu. Penggunaan dana qardul hasan meliputi pemberian pinjaman baru selama jangka waktu tertentu dan pengembalian dana qardul hasan temporer yang disediakan pihak lain. 8 Catatan atas laporan keuangan

C. Analisis Kinerja Keuangan

Menurut mulyadi 12 , pengukuran kinerja adalah suatu tingkatan keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kinerja itu sendiri dapat dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu karyawannya berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan. Alat analisis yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja keuangan, diantaranya adalah analisis rasio, proporsional, Du Pont System of Analysis dan EVA Economic Value Added. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai 12 Mulyadi, Sistem Akuntansi Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. 2001, h. 419.