Pengertian Industri Perbankan Syariah

keuntungan proyeksi maka yang dipergunakan adalah tingkat keuntungan aktual tersebut. 4 Penyerahan dana dianggap titipan wadiah Penyerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan oleh penyimpan dianggap sebagai titipan wadiah sedangkan bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai penyertaan dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank yang beroperasi sesuai prinsip-prinsip syariah, sehingga pada penyimpanan tidak dijanjikan imbalan yang pasti 5 Dewan Pengawas Syariah DPS Terdapatnya Dewan Pengawas Syariah DPS dalam struktur organisasi bank syariah yang bertugas untuk mengawasi operasionalisasi bank dari sudut syariahnya. Selain itu, manajer dan pimpinan bank Islam harus menguasai dasar- dasar muamalah Islam. Unsur Dewan Pengawas Syariah inilah hal utama yang membedakan struktur organisasi antara bank syariah dan bank konvensional 6 Fungsi kelembagaan Selain menjembatani antara pihak pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana, juga mempunyai fungsi khusus, yaitu fungsi amanah, artinya berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan dana yang disimpan dan siap sewaktu-waktu apabila dana diambil pemiliknya.

B. Laporan Keuangan Bank Syariah

Berdasarkan peraturan Bank Sentral, setiap bank diwajibkan menyampaikan laporan keuangan kepada bank sentral yaitu Bank Indonesia dan publik, setiap enam bulan, yang terdiri atas laporan inti dan laporan pelengkap 11 . Laporan inti terdiri dari Neraca dan perhitungan labarugi, sedangkan laporan pelengkap terdiri atas: 1 Laporan komitmen dan kontijensi 2 Laporan perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum 3 Laporan transaksi valuta asing dan derivatif 4 Laporan kualitas aktiva produktif dan derivatif 5 Perhitungan rasio keuangan 6 Pengurus bank dan pemilik bank Tidak berbeda dengan laporan keuangan pada bank konvensional, selayaknya organisasi bank syariah juga harus menyusun laporan keuangan pada akhir periode akuntansinya. Menurut PSAK No. 59 2002, laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari atas komponen-komponen sebagai berikut: 1 Neraca Unsur neraca bank syariah meliputi aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat dan ekuitas. Yang membedakan dengan neraca jenis organisasi lain adalah pada “investasi tidak terikat”. Invetasi tidak terikat bukan merupakan kewajiban dan juga bukan ekuitas. Investasi tidak terikat adalah dana pihak ketiga yang dititipkan atau diserahkan kepada bank untuk dikelola tanpa ikatan dari penitip dana atau dikelola secara bebas sesuai syariah. 11 Herman Darmadi, Manajemen Perbankan Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011, h. 31 – 32