Profitabilitas Pengaruh Faktor Makroekonomi Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia
terutama dari deposan. Menurut Dang
20
rasio keuangan yang paling umum yang mencerminkan posisi likuiditas bank adalah total kredit dibagi simpanan nasabah.
Likuidity dicerminkan dalam rasio Loan to Deposit Ratio LDR. LDR merupakan rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima
oleh bank. Menurut Kartika
21
tingkat LDR menunjukan adanya risiko likuditas liquidity risk yang kemungkinan akan dihadapi oleh bank. Risiko likuiditas adalah
risiko yang dihadapi bank dalam menyediakan alat-alat likuid untuk dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya dan kewajiban lain serta kemampuan memenuhi
permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadinya penangguhan. Rasio ini menunjukan salah satu penilaian likuiditas bank yang dapat dirumuskan sebagai
berikut: LDR=
Jumlah Kredit yang Diberikan Total Dana Pihak Ketiga KLBI Modal Inti
100
LDR digunakan untuk untuk mengukur kemampuan melempar dana berdasarkan sumber tertentu. Semakin tinggi angka rasio LDR, maka semakin rendahnya
kemampuan likuiditas bank tersebut. karena sebagian besar dana bank tertanam pada pinjaman. Jika ada penarikan dana oleh deposan, bank bisa mengalami kesulitan. Di
lain pihak, semakin tinggi angka ini, semakin besar profitabilitas bank tersebut,
20
Uyen Dang, “The CAMEL Rating System in Banking Supervision: a Case Study of Arcada” University of Applied Sciences, International Bussiness.
21
Kartika W.S. dan Muhamad Syaichu, “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Ban
k Umum di Indonesia” Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. Volume 3, Nomor 2, Juli, Tahun 2006, h. 49.
karena bank mampu melempar dana efektif
22
. Lebih banyak penelitian menggunakan objek konvensional, sehingga dalam
menggitung rasio yang sering digunakan dengan istilah loan yaitu Loan to Deposito Ratio LDR. Dalam perbankan syariah tidak dikenal istilah kredit loan namun
pembiayaan atau financing
23
. Pada umumnya konsep yang sama ditunjukan pada bank syariah dalam menyebut likuiditas dengan menggunakan Financing to Deposit
Ratio FDR. Financing to Deposit Ratio FDR yaitu seberapa besar dana pihak ketiga bank syariah dilepaskan untuk pembiayaan. Rasio ini dirumuskan sebagai
berikut: FDR=
Total Pembiayaan Total Dana Pihak Ketiga
100 Bank Indonesia menyatakan suatu bank masih dianggap sehat jika rasio berada
diantara 85 persen – 110 persen. Apabila FDR suatu bank berada diatas atau dibawah
85 persen – 110 persen, maka bank dalam hal ini dapat dikatakan tidak menjalankan
fungsinya sebagai pihak intermediasi perantara dengan baik. Menurut Mahdiyah
24
jika angka rasio FDR suatu bank berada pada angka 60 berarti 40 dari seluruh dana yang dihimpun tidak tersalurkan kepada pihak yang membutuhkan, sehingga
22
Mahmud M. Hanafi dkk, Analisis Laporan Keuangan Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2007, h. 333
23
Syafii Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press. 2001, h. 170
24
Mahdiyah, “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Kualitas Aset Produktif dan Rasio Likuiditas terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah Periode 2009-
2013” Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 25 - 25
dapat dikatakan bahwa bank tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Kemungkinan jika rasio FDR bank mencapai 110 berarti total pembiayaan yang
diberikan bank tersebut melebihi dana yang dihimpun. Oleh karena dana yang dihimpun dari masyarakat sedikit, maka bank dalam hal ini juga dapat dikatakan tidak
menjalankan fungsinya sebagai pihak intermediasi perantara yang baik.