menetap di sekitar kawasan Hulu DAS Citarum yang sudah menetap selama lebih dari 10 tahun. Selain sebagai petani mata pencaharian masyarakat di sekitar Hulu
DAS Citarum sebagai pedagang, PNSpensiunan dan juga kerja di bidang jasa seperti ojeg, kuli, buruh, dan lain-lainnya. Dari sisi ekonomi sumber pendapatan
utama mayoritas masyarakat di sekitar Hulu DAS Citarum adalah sebagai wiraswasta dan pedagang dengan rata-rata pendapatan dibawah Rp. 500.000,- dan
Rp. 750.000 sampai Rp. 1 juta. Disnas Kimpraswil Jawa Barat, 2002
4.3. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Pengalengan
Lokasi penelitian berada di Kecamatan Pengalengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Secara geografis Kecamatan Pengalengantermasuk DAS Citarum, sub
DAS Citarik Cisangkyu Hulu dan berjarak 51 km dari ibu kota Provinsi Bandung dan 23 km dari ibu kota Kabupaten, Soreang. Secara geografis
Kecamatan Pengalengan terletak disebelah selatan Kabupaten Bandung dengan batas-batas administratif sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cikalong Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Garut
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kertasari Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pasir Jambu
Secara administratif, total luas wilayah Kecamatan Pengalengan 25.552,31 ha yang terbagi menjadi 13 desa yaitu Desa Lamajang, Desa Tribaktimulya, Desa
Margamulya, Desa Pulasari, Desa Pengalengan ibukota Kecamatan, Desa Sukamanah, Desa Margamukti, Desa Warnasari, Desa Margamekar, Desa
Sukaluyu, Desa Margaluyu, Desa Banjarsari dan Desa Wanasuka.
4.3.1. Iklim
Tinggi wilayah Pengalengan dari permukaan laut berkisar antara 1050 – 1600 m dpl tertinggi di desa Sukaluyu, terendah desa Lamajang. Perdasarkan
data curah hujan tahun 1998 sampai 2004 dari stasiun pengamat hujan PLTA Plengan, rata-rata hujan tahunan adalah 2324 mm, dengan rata-rata hari hujan t
tahunan adalah 158. Bulan kering di Pengalengan curah hujan 100 mm terjadi pada bulan Juni sampai September, sedangkan bulan-bulan basar curah hujan
200 mm terjadi pada bulan November sampai bulan April. Hujan maksimum terjadi bulan November sebesar 378,5 mm sedangkan hujan minimum terjadi pada
bulan Agustus sebesar 41 mm. Hari hujan terbanyak yaitu pada bulan November 24,4 dan paling sedikit pada bulan Juli 3,8. Temperatur rata-rata di Pengalengan
berkisar antara 13.34
o
C – 22.8
o
C. Suhu minimum berkisar antara 10.6
o
C – 21.2
o
C sedangkan suhu maksimum berkisar antara 14.9
o
C - 23.8
o
C. Kelembaban rata-rata Kecamatan Pengalengan berkisar antara 60.3 - 74.1. Kelembaban tertinggi
pada bulan November dan kelembaban terendah pada bulan Agustus. Daerah Pengalengan dapat dikatakan mempunyai kelembaban yang cukup tinggi
sepanjang tahun.
4.3.2. Penggunaan Lahan
Kecamatan Pengalengan merupakan salah satu sentra produksi pertanian dan peternakan yang cukup tinggi di Kabupaten Bandung, selain didukung oleh
topografi daerah terdiri dari datar, bergelombang sampai berbukit. Kemiringan lahan di Kecamatan Pengalengan juga bervariasi yaitu untuk kemiringan lahan
0 – 8 sebesar 2.600 ha, kemiringan lahan 15-25 seluas 5.685 ha, dan untuk kemiringan lahan 40 seluas 12.790 ha.
Pola penggunaan lahan di Kecamatan Pengalengan, berdasarkan monografi Kecamatan Pengalengan 2005, terdiri dari tanah sawah irigasi
setengah teknis, irigasi sederhana, dan tadah hujan, tanah kering perkarangan, bangunan, tegal, kebun, ladang tanah basah empangkolam, tanah hutan hutan
lebat, hutan berlukar, hutan sejenis, tanah perkebunan negaraswasta, dan tanah keperluaan lain. Tata guna Lahan di Kecamatan Pengalengan tahun 2005 sebagian
besar lahan di dominasi oleh tanah hutan seluas 9316,88 ha 36.46, tanah kering seluas 7710.66 ha 30.17 dan tanah perkebunan seluas 6992.91 ha
27.37. Menurut Laporan Tahunan Dinas Pertanian, Kabupaten Bandung
2004 luas lahan yang ada di Kecamatan Pengalengan adalah 18957 ha, dimana dari luas keseluruhan lahan kering tersebut didominasi oleh hutan
negara 6197 ha dan perkebunan 5704 ha. Sedangkan luas hutan di Kecamatan Pengalengan menurut Perum PerhutaniKPH Bandung Selatan 2005 adalah
sebesar 8789.47 ha. Kecamatan Pengalengan merupakan daerah sentra penghasil pertanian baik palawija dan hortilukutura baik untuk daerah
Kecamatan Pengalengan maupun untuk Kabupaten Bandung sendiri.