Pendapatan Petani Pengelolaan Konservasi Lahan di Hulu DAS Citarum

pekerjaan sampingan menandakan bahwa pendapatan petani dari lahan yang digarap tidak mencukupi kebutuhan hidup sehingga petani mencari pekerjaan sampingan. Lokasi wilayah penelitian merupakan lokasi yang cukup jauh dari ibukota kabupaten sehingga akses penduduk ke pusat kota kabupaten cukup sulit ini juga kurangnya ketersediaan sarana transportasi umum dari lokasi wilayah ke ibukota kabupaten maupun kecamatan. Dengan demikian maka sebagian besar petani mengakses pekerjaan sampingan di luar non pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani yang sesuai dengan tingkat pendidikan petani yang rata-rata hanya lulusan Sekolah Dasar. Jenis pekerjaan yang menjadi sampingan petani antara lain buruh bangunan, tukang ojeg, dagang, dan jasa. 5.5. Analisis Multi Kriteria dalam Menentukan Pengelolaan Lahan Untuk menentukan prioritas pengelolaan lahan di Hulu DAS berdasarkan wawancara kepada masyarakat yang terlibat dan juga kepada stakeholder , dalam penentuan strategi pengelolaan sumberdaya lahan yang berkelanjutan. Dalam merumuskan alternatif dan prioritas kebijakan dalam pengelolaan konservasi lahan di Hulu DAS Citarum yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, sosial dan kelembagaan masyarakat di Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung Selatan, dilakukan dengan analisis PRIME. Perumusan alternatif pengelolaan konservasi lahan di Hulu DAS Citarum, dilakukan terlebih dahulu dengan membuat pohon Nilai value tree dimana sebagai akar dari value tree tersebut adalah pengelolaan konservasi lahan dengan goalnya mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial budaya, ekologi dan aspek kelembagaan, dan masing-masing goal mempunyai atribut sendiri. Hasil value tree analisis multi criteria desicion making MCDM menggunakan PRIME dapat di lihat secara jelas pada Gambar 7 berikut. Gambar 7. Pohon Nilai Value Tree Alternative Pengelolaan Konservasi Lahan di Hulu DAS Hasil analisis prime untuk value tree, menunjukkan bahwa aspek ekonomi, merupakan prioritas pertama dalam pengelolaan konservasi lahan di Hulu DAS Citarum. Prioritas kedua yakni aspek sosial budaya dan aspek ekologilingkungan serta untuk prioritas berikutnya, adalah aspek kelembagaan. Aspek ekonomi merupakan pertimbangan utama mengingat konsep pengelolaan sumberdaya alam yang harus memberikan Nilai signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Mengingat kompleksitas aktifitas yang berada di Hulu DAS Citarum, maka atribut dalam pengelolaan konservasi lahan tersebut diklasifikasikan kedalam tiga scenario utama yakni yang menyangkut: status quo scenario kondisi saat ini, economic-driven scenario skenario dengan bobot ekonomi yang besar dan environmetal-driven scenario skenario dengan bobot lingkungan yang besar. Pengambilan skenario kondisi saat ini adalah untuk melihat pelaksanaan konservasi pada keadaan sekarang eksitising, economic-driven dengan mempertimbangkan pelaksanaan konservasi yang berorientasi meningkatkan ekonomi dari kegiatan konservasi yang dilihat dari tingkat pendapatan responden dan juga sumbangan pemerintah sebagai pembuat kebijakan terhadap pembangunan wilayah disekitar konservasi. Untuk skenario enverioment-driven ini mempertimbangkan pelaksanaan