Nilai Ekonomis Kawasan Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah

Sementara itu untuk menjaga pembangunan di hulu DAS secara berkelanjutan, maka hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan wilayah adalah membangun pemberdayaan dari masyarakat setempat, sebagai pihak yang merasakan dampak langsung dari suatu kegiatan pembangunan. Serangkaian program pemberdayaan masyarakat yang bisa diterapkan yang berkaitan dalam pengelolaan konservasi adalah: 1. Penguatan kelembagaan dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat dan pelestarian sumberdaya alam, yang diantaranya dapat dilakukan dengan optimalisasi fungsi koperasi yang ada. 2. Pemberdayaan berbasis pengelolaan sumberdaya alam yang ramah lingkungan 3. Pemberdayaan berbasis budidaya, seperti kopi, murbey, tanaman pakan ternak. 4. Pemberdayaan istri-istri petani dalam memberikan alternatif kegiatan untuk penguatan ekonomi rumah tangga.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan konservasi di HuluDAS Citarum dari kondisi wilayah telah sesuai dengan jenis dan kesesuaian lahan, tetapi dilihat dari keterlibatan masyarakat dalam konservasi, pihak pelaksana dalam hal ini adalah badan usaha swasta perhutani kurang melibatkan masyarakat dalam konservasi. Keterlibatan masyarakat setempat dalam konservasi hanya sebagai buruh tanam dan buruh panen. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan masyarakat terhadap upaya konservasi adalah faktor umur petani, tingkat pendapatan, jumlah anggota keluarga, luas lahan dan pekerjaan sampingan. 3. Prioritas pengelolaan lahan di Hulu DAS Citarum adalah environment driven. Artinya rekomendasi pengelolaan lahan di Hulu DAS Citarum dapat dilakukan konservasi ataupun kawasan lindung karena mengingat bahwa Hulu DAS Citarum merupakan daerah yang berfungsi sebagai daerah tangkapan air.

6.2. Saran

Beberapa saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini antara lain: 1. Konservasi lahan di Desa Sukamanah sebagai salah satu desa di Hulu DAS Citarum perlu dipertahankan, karena bersifat investasi untuk manfaat yang lebih besar dimasa yang akan datang. 2. Untuk meningkatan pendapatan petani dapat dilakukan dengan Pengelolaan Hutan Bersama Rakyat PHBM dengan penanaman tanaman kopi disela-sela tanaman tahunan sebagai bentuk insentif bagi petani dalam mendukung upaya konservasi, sehingga pengelolaan konservasi memberikan keuntungan kepada masyarakat dalam dan sekitar hutan. 3. Untuk meminimalisasi konflik sosial pada masyarakat perlu regulasi konkrit atas pengelolaan lahan kawasan konservasi dengan diberlakukannya kesepakatan kerjasama antara masyarakat setempat dengan instansi terkait, sehingga konservasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan ekonomi, dan juga mempertimbangkan faktor ekologi dan sosial masyarakat setempat.