Fungsi Kawasan Konservasi Terhadap Pembangunan Wilayah

keanekaragaman yang tinggi. Besarnya fungsi sumberdaya hutan tersebut memiliki nilai strategis untuk dimanfaatkan guna mendukung proses pembangunan nasional untuk mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam tiga puluh tahun terakhir potensi sumberdaya hutan tersebut telah dimanfaatkan sekaligus menjadi tumpuan serta modal dasar pembangunan ekonomi nasional, yang memberi dampak peningkatan devisa, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan industri serta mendorong pertumbuhan wilayah Suhardi, 2001 Konsep konservasi baru mulai diterapkan di Indonesia pada tahun 1982 dengan diresmikannya pembangunan Tanam Nasional di Indonesia pada saat Konverensi Taman Nasional sedunia ke-3 di Bali. Hal ini yang membawa pengaruh kepada masyarakat luas, seolah-olah konservasi hanya terkait dengan pengelolaan tanpa melindungi daerah kawasan konservasi lainnya. Padahal ditekankan bahwa konservasi menyangkut aspek pengelolaan sumberdaya alam yang luas. Bahkan IUCN, UNEP dan WWF tahun 1991, menekan bahwa konservasi mencakup baik perlindungan alam maupun pengawasan sumberdaya alam secara rasional dan bijaksana. Oleh karena itu konservasi merupakan hal yang penting bila ingin meningkatkan kehidupan yang layak dan bermartabat, serta menjamin kesejahteraan hidup kini dan generasi mendatang. Pada awalnya konservasi dianggap sebagai suatu upaya perlindungan dan pelestarian yang menutup kemungkinan dilakukan pemanfaatan sumberdaya alam, namun sekarang bila kawasan itu dilindungi, dirancang dan dikelola secara tepat, dapat memberikan keuntungan yang lestari bagi masyarakat dan sebagai sumber devisa negara. Oleh karena itu konservasi memegang peranan penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi di lingkungan perdesaan dan turut menyumbangkan peningkatkan kesejahteran ekonomi pusat-pusat perkotaan serta meningkatkan kualitas hidup penghuninya Mac Kinnon, et al.,1986 Selanjutnya Camp dan Dougthery 1991, menyatakan bahwa konservasi merupakan landansan utama segala bentuk pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Bahkan Saunier dan Meganck 1995, menyatakan bahwa konservasi menjadi kunci keberhasilan dari kegiatan pembangunan. Dalam rangka mengimplentasikan strategi konservasi dan memudahkan pemahamannya, maka Alikodra 1990, mengembangkan konservasi melalui tiga prinsip : 1. Mengamankan save it, yaitu mengamankan ekosistem yang berarti genetik, spesies dan ekosistem dengan cara: menjaga penurunan kualitas dari komponen-komponen utama ekosistem, mengembangkan upaya mengelola dan pelindungan secara efektif, mengembalikan spesies-spesies yang telah hilang kepada habitat aslinya dan memeliharanya di bank genetik seperti kebun raya dan fasilitas ex-situ lainnya. 2. Mempelajari studi it, artinya melakukan inventarisasi dan identifikasi mengenai karakteristik sifat biologis, ekologis dan sosial ekonomi masyarakat. Hal ini berarti sekaligus membina kesadaran akan nilai- nilai sumberdaya alam, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menghargai keanekaragaman alam serta memasukan isu-isu tentang sumberdaya dan ekosistemnya kedalam bagian kurikulum pendidikan. 3. Memanfaatkan use it, artinya melakukan pemanfaatan sumberdaya alam secara lestari dan seimbang, agar terus dapat dikembangkan dengan teknik-teknik pemanfaatan sumberdaya alam hanya untuk memperbaiki kehidupan umat manusia dan memberikan jaminan bahwa sumber-sumber ini dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil dan bijaksana. Konservasi tanah dan air adalah usaha-usaha untuk menjaga tanah tetap produktif atau memperbaiki tanah yang rusak karena erosi agar menjadi lebih produktif, dan usaha-usaha agar air dapat lebih banyak tersimpan didalam tanah sehingga dapat digunakan tanaman dan mengurangi terjadinya banjir dan erosi. Salah satu dasar dalam konservasi tanah dan air adalah menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya.