Tingkat Umur Gambaran Umum Wilayah Desa Sukamanah

5.1.3. Tingkat Pendapatan

Kondisi ekonomi responden di lokasi penelitian tergolong rendah, ini terlihat dari tingkat pendapatan responden setiap bulannya berkisar antara Rp.400.000 sampai dengan Rp.1.400.000. Jumlah responden dengan tingkat pendapatan kurang Rp. 499.000 berjumlah 18, responden dengan tingkat pendapatan Rp.500.00 – Rp 999.000 berjumlah 75, dan responden dengan tingkat pendapatan lebih Rp. 1.000.000 berjumlah 7 . Secara lebih rinci tingkat pendapatan responden disajikan pada Gambar 4. Gambar 4. Tingkat Pendapatan Responden

5.1.4. Jumlah Anggota Keluarga Responden

Jumlah anggota keluarga responden berkisar antara 2 sampai 8 orang. Responden dengan jumlah tanggungan keluarga kurang dari 3 orang sebanyak 25 , responden dengan jumlah tanggungan keluarga 3 orang sampai 6 orang sebanyak 68 , dan responden dengan jumlah tanggungan keluarga lebih dari 6 orang sebanyak 7 . Secara lebih rinci jumlah tanggungan keluarga responden disajikan pada Gambar 5. Gambar 5. Jumlah Anggota Keluarga Responden 3 orang 25 3-6 orang 68 6 orang 7 Jumlah Anggota Keluarga Tingkat Pendapatan Responden 500.000 - 999.000 75 0 - 499.000 18 1.000.000 7

5.2. Analisis Deskriptif Pelaksanaan Konservasi lahan

Untuk melihat pelaksanaan konservasi, maka diperlukan suatu analisis bagiamana pelaksanaan konservasi lahan di lihat dari kondisi lahan, dari persepsi masyarakat dan dari aspek ekologis. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan mendeskripsikan pelaksanaan konservasi dengan melihat ketiga aspek tersebut. Informasi di dapat dari wawancara dengan stakeholder dan masyarakat di lokasi penelitian dan juga dari data sekunder pendukung. Beberapa hal yang ditanyakan adalah mengenai konservasi lahan dan jenis tanaman yang di taman persepsi masyarakat dan juga aspek ekologis yang ditimbulkan dari kegiatan ini. Untuk lebih jelasnya maka analisis deskriptif dari tujuan pertama ini disajikan sebagai berikut.

5.2.1. Konservasi di Tinjau dari Kesesuaian Lahan dan Kondisi Geografis Wilayah

Kondisi lahan di Desa Sukamanah, merupakan daerah dengan tipe bentang wilayah berbukit dengan ketinggian 1500 mdl. Dengan kemiringan lahan tanah 15-30. Pemanfaatan lahan yang dilakukan oleh petani sebelum dilakukan konservasi adalah dengan usahatani pertanian. Kawasan hutan yang ada diwilayah Kabupaten Bandung didominasi oleh hutan lindung yang mempunyai tingkat kesuburan tanah yang cukup tinggi. Adanya kondisi tanah ini mendorong minat masyarakat untuk melakukan usaha pertanian yang cepat menghasilkan dengan Nilai ekonomis pendapatan yang cukup tinggi, yaitu komoditas tanaman sayuran seperti kentang, wortel, kol dan lain-lain. Kebiasaan masyarakat di sekitar hutan melakukan budidaya komoditas tanaman sayuran ini sudah berlangsung puluhan tahun umumnya dilakukan di pengunungan Pulau Jawa seperti di Malang, Wonosobo, Gunung Dieng, Pengalengan. Penanaman sayuran ini dapat menimbulkan erosi dan aliran permukaan yang sangat tinggi bahkan sampai pendangkalan pada aliran sungai sekitarnya karena komoditas ini mempunyai perakaran yang dangkal dan daur tanaman yang relatif cepat sekitar 90 hari. Namun setelah dilakukan konservasi lahan pada tahun 2003 dengan kemiringan lahan antara 15 – 30 , sistem pengawetan yang dilakukan sebagai kegiatan konservasi berupa penanaman pohon sebagai penutup tanah. Dari