Gambaran Dimensi Lingkungan pada Masalah Pruritus Senilis

respondn total. Sejalan dengan penelitian Haris 2014 yang mengatakan bahwa hampir 67 dari total respondn lansia memiliki pendapatan dibawah UMR DKI jakarta. Meski demikian, kebutuhan dasar lansia di PSTW seperti makanan, pakaian masih ditanggung oleh pihak panti. Dimensi lingkungan erat kaitanya dengan tempat tinggal lansia. Renwick dan Brown 2000 menjelaskan bahwa tempat dimana individu atau lansia tinggal merupakan tempat untuknya melaksanakan kehidupan sehari-hari. Lingkungan adalah kondisi yang berada di sekitar lansia termasuk di dalamnya unsur keamanan, kebebasan, keselamatan fisik, sumber keuangan, transportasi, layanan keehatan, kesehatan tempat tinggal Rosyiani, 2015. Fasilitas untuk panti jompo diatur dalam peraturan perundang- undangan dan Penyelenggaraan Penyandang Cacat Pasal 12, pasal 13, pasal 14 dan pasal 15 yang mencakup akses dari dalam bangunan, pintu, tangga, lift, tempat parkir, toilet dan beberapa lainya aksebilitas pada bangunan umum. Secara umum PSTW Budhi Mulya 03 Margaguna Jakarta Selatan memiliki lingkungan yang standar untuk lansia dimana menurut UU Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang prasyarat bangunan Gedung, paragraf 4 pasal 26 ayat 1 dan pasal 16 ayat 1 sampai 6 meliputi kenyamanan ruang gerak, hubungan antar ruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan, serta tingkat getaran dan kebisingan Isfiaty, 2011. Beberapa point yang disebutkan tadi merupakan syarat minimal sebuah bangunan sehingga dikatakan bangunan tersebut aman dan layak digunakan menurut undang-undang. PSTW Budhi Mulya 03 Margaguna Jakarta selatan memiliki ruang gerak yang cukup bagi lansia baik di dalam kamar lansia maupun di luar ruangan. Akses menuju tempat umum seperti masjid, ruang keterampilan, aula, dapur, dan sebagainya pun cukup baik, dimana antara ruangan tersebut terdapat kanopi lantaran antara ruangan satu dan lainya tidak berada dalam satu gedung. Lingkungan yang baik bagi lansia sebaiknya merupakan lingkungan yang mengandung efek terapeutik dimana lingkungan tersebut mampu memberikan efek terapi pada lansia. Lansia merupakan golongan yang mulai mengalami penurunan fungsi organ pada tubuh mereka, adanya lingkungan yang terapeutik diharapkan mampu memberikan efek penyembuhan atau minimla mencegah kecacatan pada lansia. lingkungan yang terapeutik dapat menjadi lingkungan yang melatih kemapuan, mengurangi unsur frustasi dengan memberi dukungan terhadap aktivitas fisik, kemampuan sosial dan kognitif.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam pelaksanaanya yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, keterbatasan tersebut adalah kondisi lansia yang sulit untuk membaca dan menulis menyebabkan peneliti membacakan kuisioner satu-persatu pada setiap responden yang menyebabkan adanya sedikit subyektifitas peneliti dalam melakukan penelitian.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik lansia yang menjadi responden penelitian di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Mulya 3 Margaguna Jakarta selatan sebagian besar berjenis kelamin wanita. Sebagian besar lansia mengalami masalah pruritus senilis akut. Sebagian besar responden menangani maslaah pruritusnya dengan terapi farmakologi, terapi non-farmakologi dan kombinasi dari kedua terapi tersebut. 2. Gambaran Kualitas hidup umum lansia dengan masalah pruritus senilis sebagian besar baik. 3. Gambaran pesepsi kesehatan umum lansia dengan masalah pruritus senilis sama besar antara lansia dengan persepsi kesehatan umum baik dan lansia dengan persepsi kesehatan umum buruk. 4. Gambaran dimensi kesehatan fisik lansia dengan masalah pruritus senilis sama besar antara lansia dengan dimensi kesehatan fisik baik dan lansia dengan dimensi kesehatan fisik buruk ditinjau dari aktivitas