Gambaran Persepsi Kesehatan Umum pada Masalah Pruritus
Presentase kesehatan umum yang buruk lebih banyak pada lansia laki-laki daripada wanita meskipun jumlah lansia yang memiliki
kesehatan umum buruk antara laki-laki dan perempuan jumlahnya sama. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rimbawan
2007 bahwasanya kualitas kesehatan umum lansia laki-laki tidak mengalami banyak perbedaan dengan persepsi kesehatan umum lansia
perempuan. Masalah kesehatan umum pada lansia dengan pruritus senilis
akut presentasenya lebih besar dibandingkan masalah pada lansia dengan pruritus senilis kronik. Dibandingkan lansia yang tidak
melakukan penanganan terhadap pruritus, persepsi kesehatan umum lansia dengan penanganan pruritus baik secara farmakologi, non
farmakologi ataupun kombinasi keduanya memiliki presentase yang lebih baik dari segi kesehatan umum lansia.
Kondisi akut umumnya berkembang sangat cepat dan gejala umum yang dirasa tidak begitu lama. Lansia dengan masalah pruritus
senilis kronik memiliki persepsi kesehatan umum yang cederung baik Dewi, 2014. Bagi lansia yang sebelumnya tidak mengalami pruritus
senilis akan merasa pruritus senilis sebagai suatu stressor atau suatu masalah
yang mengganggu
persepsi mereka
terhadap kesehatanyaCahyono,2008. Lansia dengan masalah pruritus senilis
kronik beranggapan bahwa pruritus yang sudah lama mereka alami merupakan suatu hal yang biasa, umumnya mereka telah beradaptasi
dengan masalah pruritusnya Sunaryo, 2004.
Adaptasi terhadap stressor mungkin belum terbentuk ketika lansia baru saja mengalami pruritus senilis, meski penanganan
farmakologi atau penanganan non farmakologi dilakukan lansia, namun dari segi psikologis lansia yang baru mengalami pruritus masih
berada dalam tahap denial sampai ke bergaining. Setelah hampir ±3 minggu, lansia akan menemukan pola dalam mengatasi masalahnya
ataupun menerima kondisi yang dihadapinya. Persentase yang diperoleh 66 dari total lansia yang tidak
menangani pruritusnya mengalami kesehatan umum yang buruk. Masalah pruritus senilis adalah masalah gatal yang terjadi pada lansia
yang disebabkan karena kulit kering, penuaan atopik, pruritus senilis dianggap sebagai salah satu masalah agen yang menyebabkan
kesehatan umum seseorang berubah karena pruritus senilis sendiri merupakan salah satu permasalahan fisik terutama pada kulit yang
menimbulkan ketidakseimbangan aspek fisik khususnya serta dapat menimbulkan masalah pada aspek psikologis dan sosial Ilyas, 2003.
Kondisi pruritus yang tidak ditangani akan menyebabkan masalah pruritus yang semakin parah, sensasi gatal yang semakin
hebat sehingga menyebabkan sensasi menggaruk yang semakin kuat. Garukan yang kuat akan memicu perlukaan dan mengeluarkan
mediator inflamasi salah satunya adalah histamin. Pengeluaran histamin dapat memicu gatal berulang dan menyebabkan tubuh
semakin gatal. Hal inilah yang menyebabkan persepsi kesehatan
umum lansia dengan masalah pruritus senilis pada lansia yang tidak menangani pruritusnya cenderung buruk.