Teknik Pengumpulan Data TINJAUAN PUSTAKA
bahwa peneliti diizinkan melakukan penelitian di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Mulya O3 Margaguna Jakarta Selatan. Surat yang
diberikan oleh PTSP Kota Administrasi Jakarta Selatan selanjutnya di berikan kepada Dinas Sosial DKI Jakarta sebagai tembusan dan
diberikan pula kepada PSTW Budhi Mulya 03 Margaguna Jakarta Selatan. PSTW Budhi Mulya 03 Jakarta Selatan akan memberikan
perizinan langsung setelah surat dari PTSP Jakarta selatan dan pengantar kampus diberikan peneliti kepada PSTW Budhi Mulya 03
Margaguna Jakarta Selatan. 3. Melakukan skrining kepada seluruh lansia di panti sosial tresna werdha
budhi mulya 03 Margaguna Jakarta Selatan untuk menemukan lansia dengan masalah pruritus senilis.
Tahapan skrining yang dilakukan peneliti antara lain: 1. Mencatat semua daftar nama lansia di PSTW Budhi Mulya 03
Margaguna Jakarta Selatan. 2. Melakukan wawancara kepada lansia. hal yang ditanyakan
peneliti diantaranya: a. Gatal. Apakah pada saat itu lansia mengalami gatal? Jika lansia
menjawab iya maka peneliti melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya.
b. Apakah bagian yang gatal itu menimbulkan kemerahan atau luka. Jika iya maka apakah kemerahan atau luka tersebut yang
menyebabkan sebelum gatal pada lansia atau luka tersebut timbul setelah digaruk lansia.
c. Jika luka tersebut menyebabkan gatal pada lansia maka itu bukan pruritus senilis mungkin penyakit kulit lainya, lihat lagi
tanda gejalanya. d. Jika luka tersebut timbul setelah digaruk, maka peneliti melihat
lagi apakah lansia memiliki penyakit yang dapat menyebabkan gatal seperti diabetes melitus, masalah saraf, kelainan limpa,
leukimia, penyakit hodgkin,psikotik,dll. Lansia dengan masalah tersebut tidak masuk dalam katagori pruritus senilis.
4. Proses Pengumpulan Data Peneliti mendata seluruh lansia yang tinggal di PSTW Budhi
Mulya 03 Jakarta Selatan. Proses skrining dilakukan kepada seluruh lansia dengan mewawancarai lansia dan meninjau data sekunder
berupa penyakit yang di derita lansia. Seluruh lansia yang sesuai dengan kriteria pruritus senilis di data oleh peneliti dan ditindaklanjuti
dengan memberikan inform consent kepada calon responden tersebut. Peneliti akan menemui calon responden dan memberikan lembar
inform consent dengan sebelumnya peneliti menjelaskan terlebih dahulu identitas peneliti dan tujuan penelitian. Calon responden yang
setuju akan diberikan kuisioner dan akan dijelaskan cara mengisi kuisioner.
Peneliti memberikan kesempatan pada responden untuk bertanya kepada peneliti jika belum jelas dengan kuisioner yang
diberikan. Peneliti juga akan membantu responden yang mengalami keterbatasan dalam membaca atau menulis dengan menuliskan
jawaban kuisioner sesuai dengan informasi dari responden. Kuisioner yang telah diisi oleh responden akan di cek ulang oleh peneliti untuk
menghindari adanya pertanyaan yang tidak terjawab.