Gambaran Persepsi Kesehatan Fisik pada Masalah Pruritus

lansia pria, lansia laki-laki memiliki kualitas kesehatan fisik yang baik lebih banyak jumlahnya dibandingkan lansia wanita BKKBN, 2012. Dilihat dari aktivitas seseorang, kebutuhan seseorang akan obat-obatan, vitalitas tubuh seseorang, kepuasan istirahat, kepuasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang memerlukan energi untuk mengerjakanya Farizati, 2002:Khomarun, 2013. Kondisi kronik merupakan penyakit yang berkepanjangan dan jarang sembuh sempurna. Kualitas hidup domain fisik pada lansia dengan penyakit kronik lebih rendah secara bermakna dibandingkan lansia dengan lansia yang tidak memiliki penyakit kronik Yenny, 2006. Walaupun tidak semua penyakit mengancam jiwa termasuk pruritus senilis, namun hal ini dapat bermasalah pada kondisi psikologis, sosial, medis, ganguan terhadap aktivitas. Karakteristik lansia perempuan yang menjadi responden berada dalam fase senium yaitu lansia dengan usia diatas 60 tahun. Umumnya pada perempuan, mereka sudah beradaptasi dengan tidak adanya jumlah estrogen dalam tubuhnya, namun beberapa masalah fisik mulai timbul termasuk dalam masalah penurunan fungsi organ dan aktivitas serta pola istirahat Manuba, 2007. Lansia juga memiliki resiko tinggi untuk mengalami penurunan kualitas tidur karena berbagai faktor. Penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa lansia mengalami ganguan tidur dan penurunan kualitas tidur akibat gatal yang dialaminya. Penurunan kualitas tidur terjadi ketika seseorang mengalami penurunan kesadaran namun aktivitas otak tetap memainkan peranya untuk melakukan pengaturan tubuh seperti pengaturan pada fungsi cerna, aktivitas jantung dan pembuluh darah dan fungsi kekebalan. Lansia akan mengalami perubahan ritme sirkandian apabila mereka mengalami masalah istirahat dan akan berdampak pada aktivitas lainya. Umumnya lansia banyak terganggu pada aktivitas fisik dan kualitas tidurnya.Pruritus senilis yang lebih dari enam bulan berimbas pada tergangunya kesehatan terutama pada kesehatan fisik lansia. Pruritus kronik menyebabkan keinginan menggaruk pada lansia, proses menggaruk ini akan semakin meningkatkan aktivitas histamin yang semakin menyebabkan sensasi gatal yang hebat. Proses menggaruk juga akan meningkatkan resiko infeksi pada lansia yang semakin menurunkan aspek kesehatan fisik lansia.

4. Gambaran Persepsi Kesehatan Psikologis pada Masalah Pruritus

Senilis Penelitian yang dilakukan menggambarkan bahwa dimensi kesehatan psikologis lansia dengan masalah pruritus senilis sebagian besar baik. Secara umum presentase kualitas kesehatan psikologis lansia laki-laki dan perempuan sama. Berdasarkan katagori lamanya lansia mengalami pruritus senilis dapat digambarkan bahwa lansia dengan pruritus senilis kronik lebih banyak merasakan kualitas kesehatan psikososial yang buruk. Lansia yang berusaha menangani masalah pruritus senilisnya memiliki kualitas kesehatan psikologis yang secara umum baik dibandingkan dengan merak yang tidak melakukan penanganan. Beberapa faktor yang dihadapi lansia dan mampu mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah sebagai berikut: penurunan kodisi fisik, penurunan dan fungsi potensi seksual, perubahan aspek psikososial, perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan, penurunan kondisi fisik Kartinah dkk, 2008. Kondisi pruritus senilis kronik juga bisa berpengaruh pada konsep diri seseorang, sebagaimana penelitian Zulfitri 2015 menyimpulkan bahwa kondisi kronis mampu mempengarui konsep diri seseorang. Lansia dengan masalah pruritus senilis akut sebagian besar memiliki kualitas psikologis yang baik Widakdo, Giri dan Basal : 2013. Dalam kualitas hidup seseorang, dimensi kesehatan psikolgis dapat dilihat dari persepsi lansia terhadap kenikmatan hidupnya, rasa berarti dalam hidupnya, kemampuanya untuk berkonsentrasi, kepuasan terhadap dirinya dan perasan negative yang muncul pada lansia tersebut. Adanya kondisi kronik menyebabkan seseorang cenderung memiliki ketidakstabilan emosi dan resiko masalah pada kesehatan psikologisnya, seiring dengan bertambahnya usia, penurunan fungsi fisik juga berpengaruh terhadap kesehatan psikologis. Konsep diri seseorang dengan masalah pruritus senilis kronis juga menjadi lebih menurun. Proses adaptasi yang dialami lansia akibat kondsi kroniknya menyebabkan lansia tersebut