Skrining Lansia dengan Masalah Pruritus Senilis

total. Dari ke-56 lansia dengan masalah pruritus senilis, semuanya diberi lembar inform consent dan semua lansia bersedia untuk menjadi responden.

C. Karakteristik Responden

Penelitian dilakukan terhadap 56 sample penduduk lansia yang dipilih melalui skrining sesuai pengidentifikasian lansia dengan masalah pruritus senilis. Penggambilan data dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Mulya 03 Margaguna Jakarta Selatan. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret –April 2016. Tabel 5.2. Karakteristik Responden D ata yang diperoleh dari penelitian diketahui bahwa usia responden berada pada rentang usia 60 tahu sampai 105 tahun. Lamanya lansia yang tinggal dipanti berkisar antara 1 bulan sampai 25 tahun, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 37 lansia dan presentase 66,1. No Karakteristik Frekuensi Presentase 1. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 19 37 33,9 66,1 2. Lama Pruritus Akut Kronik 38 18 67,9 32,1 3. Penanganan Pruritus Farmakologis Non Farmakologis Kombinasi Keduanya Tidak Ditangani 17 15 9 15 30,4 26,8 16,1 26,8 Total 56 100 Responden laki-laki berjumlah 19 lansia dengan 33,9. Ditinjau dari lamanya lansia mengalami pruritus senilis, lansia yang mengalami pruritus akut sebanyak 38 orang atau 67,9 dari total responden. Lansia yang mengalami pruritus kronik sebanyak 18 orang atau 32,1 dari total responden. Masalah pruritus yang dialami lansia menyebabkan lansia berespon untuk menangani masalah tersebut dengan berbagai cara. Sebanyak 17 atau 30,4 dari total responden menangani masalah pruritus dengan obat-obatan baik obat yang dikonsumsi atau obat yang dioleskan pada lokasi yang gatal. Responden yang menangani masalah pruritus senilisnya dengan terapi non-farmakologis dengan cara memberikan kompres air hangat atau pemberian lotion pada lokasi gatal terdapat 15 orang atau 26,8 dari total responden. Responden yang mengombinasikan kedua terapi ini sebanyak 9 orang atau 16,1 dari total responden dan responden lain yang mengatakan tidak memberikan penanganan khusus pada pruritusnya sebanyak 15 orang atau 26,8 dari total responden.