beberapa folikel akan mengalami dilatasi dan membentuk nodul dengan diameter sekitar 1 sampai beberapa centimeter. Perubahan degeneratif seperti perdarahan,
nekrosis, kista sebenarnya pseudokista dan pembentukan parut, sering dijumpai pada nodul. Proses ini dapat terjadi pada seluruh kelenjar atau hanya secara fokal
dan terbentuk nodul soliter. Pada skintigrafi sering dinyatakan sebagai “cold nodul”
saja yang sulit dibedakan dengan adenoma atau karsinoma sehingga biasanya merupakan alasan untuk dilakukan biopsi aspirasi.
5,12,14
A B
Gambar 2.3. Sitologi Colloid Goiter. A. Sel-sel folikel membentuk kelompok flat sheets
dengan gambaran “honeycomb”. B. Kelompokan sel-sel folikel dengan latar belakang sebaran sel-sel folikel
14
A B
Gambar 2.4 . Gambaran histologik nodular hyperplasia A. Makroskopik dengan arean
kistik dan perdarahan. B. Mikroskopik dengan pembentukan struktur papiler jinak yang tumbuh ke lumen folikel yang berdilatasi. Tampak inti yang tersusun di basal
12
2.7.2. LymphocyticAutoimmune Thyroiditis Hashimotos DiseaseStruma
Lymphomatosa Gambaran
tiroiditis Hashimoto
pada hapusan
aspirasi biasanya
menunjukkan gambaran utama berupa campuran limfosit dan oncocytes atau sel-sel
Universitas Sumatera Utara
Hürthle dengan proporsi yang bervariasi, serta kelompokan sel-sel folikel. Pada beberapa kasus aspirat dapat didominasi sel-sel limfosit dengan berbagai tingkatan
maturasi sehingga mirip dengan hiperplasia KGB. Kadang-kadang sel-sel oncocytes lebih dominan. Aspirat terdiri dari sel-sel besar yang membentuk struktur lembaran
atau gambaran kelenjar, dengan sitoplasma banyak, eosinofilik dan bergranul disertai inti berukuran bervariasi. Kadang-kadang inti mengandung nukleolus yang
besar dan sangat jarang dengan intranuclear cytoplasmic inclusions. Karena abnormalitas inti, sel-sel ini dapat disalah duga sebagai sel-sel maligna. Kadang-
kadang dapat dijumpai psammoma bodies sangat jarang dan dapat disangkakan sebagai karsinoma papiler.
14
Pada lesi ini biasanya kedua lobus terlibat, dengan pembesaran yang difus dan padat, tetapi kadang-kadang asimetris dengan pembentukan nodul. Kapsul intak
dan berbatas tegas terhadap struktur sekitarnya. Pada pemotongan permukaan berwarna pucat, kuning kecoklatan, padat dan kadang-kadang dijumpai nodul. Pada
pemeriksaan histologik, stroma diinfiltrasi oleh sel-sel radang mononukleus terdiri dari sel-sel limfosit dan sel-sel plasma yang dapat membentuk folikel limfoid
dengan germinal center. Folikel kelenjar tiroid sering hancur atau mengalami atrofi. Komponen mayor adalah adanya oncocytes Hürthle cells, yang dapat melapisi
struktur kelenjar atau membentuk struktur lembaran solid dengan ukuran bervariasi. Kadang-kadang sel-sel Hürthle menunjukkan sel besar tunggal di dalam epitel
folikel normal, yang kadang-kadang disebut sebagai “sel-sel Ashkenazy”.
Karsinoma tiroid dan limfoma dapat timbul dalam tiroiditis Hashimoto.
5,9,11,12,14
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5. Tiroiditis Hashimoto. A. Gambaran aspirat dengan sel-sel limfosit yang
dominan dengan berbagai tingkatan maturasi. B. Sebaran limfosit dan sel-sel Hürthle yang besar. C. Sel Hürthle yang menunjukkan intranuclear cytoplasmic inclusion. D. Gambaran
histologik tiroiditis Hashimotos menunjukkan deposit limfosit dan folikel yang dilapisi sel- sel Hürthle
14
`
A B
Gambar 2.6. Gambaran histologik tiroiditis Hashimoto. A. Makroskopik, pada
pemotongan mirip dengan gambaran hiperplasia kelenjar getah bening. B. Mikroskopik, tampak folikel limfoid dengan germinal centre dan epitel folikel onkositik
12
2.7.3. Subacutede QuervainGranulomatous Thyroiditis