dan  tiroiditis  Hashimoto.  Nyeri  tiroid  pada  pasien  tua  harus  waspada  dengan kemungkinan karsinoma anaplastik.
14
2.5.  Pemeriksaan
Prosedur  pemeriksaan  terhadap  lesi  tiroid  antara  lain  pemeriksaan  fisik disertai  pertanyaan  terhadap  riwayat  penyakit  penderita  dan  keluarga,  juga
pemeriksaan  laboratorium  dan  imaging  untuk    mengetahui  gambaran  tiroid  dan tempat-tempat lain.
13,26,27
2.5.1.  Pemeriksaan Fisik.
Pemeriksaan  mencakup  palpasi  terhadap  kelenjar  tiroid,  KGB  leher  dan benjolan  lain  di  sekitarnya.  Nodul  diidentifikasi  berdasarkan  konsistensinya  keras
atau  lunak,  ukurannya,  disertai  rasa  nyeri  atau  tidak,  permukaan  nodul  rata  atau berbenjol-benjol,  tunggal  atau  multipel,  berbatas  tegas  atau  tidak,  dan  mobilitas
nodul, kistik atau solid, apakah ada nodul yang dominan dalam multinodular tiroid. Selain
itu juga
dicatat kualitas
suara, dan
bila perlu
dilakukan laringoskop.
8,12,13,15,26,27
2.5.2.  Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan  kadar  TSH  serum  berfungsi  untuk  mengontrol  pertumbuhan sel-sel folikel. Meningkatnya kadar TSH dapat terjadi berhubungan dengan tiroiditis
sedangkan  turunnya  kadar  TSH  dapat  menunjukkan  adanya  hiperfungsi  toksik tiroid.
4,13
Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada karsinoma tiroid  dapat  terjadi  tirotoksikosis  walaupun  jarang.  Human  Thyroglobulin  HTG
Tera  dapat  dipergunakan  sebagai  tumor  marker  terutama  pada  karsinoma
Universitas Sumatera Utara
berdiferensiasi  baik.  Baik  tipe  papiler  maupun  tipe  folikular  dapat  meningkatkan kadar  HTG  serum.  Namun  meningkatnya  HTG  serum  dapat  juga  dijumpai  pada
keadaan  jinak.
4,12,13
Jika  diduga  karsinoma  meduler  maka  akan  dilakukan pemeriksaan  kadar  kalsium  darah,  kadar  kalsitonin  darah.  Pemeriksaan  kalsitonin
serum  digunakan  secara  rutin  untuk  diagnosis  dan  follow-up  terhadap  karsinoma meduler.
4,13
2.5.3.  Ultrasonografi USG
Melalui pemeriksaan USG dapat diketahui jumlah nodul, ukuran nodul dan apakah nodul padat atau berisi cairan, memberikan informasi terbaik tentang bentuk
dan  struktur  nodul  dan  dapat  membedakan  kista  dari  nodul  tiroid,  menentukan jumlah nodul dan sebagai panduan dalam melakukan FNAB.
4,13,15,27
2.5.4. Radionuclide ScanningNuclear Scintigraphy
Pemeriksaan  ini  dilakukan  jika  terdapat  fasilitas  kedokteran  nuklir. Pemeriksaan  ini  menggunakan  bahan  radioaktif  I
131
atau  tecneticum  pertechnetate Tc99m  dalam  jumlah  yang  sangat  kecil  untuk  membuat  gambaran  nodul  tiroid
pada  hasil  pemindaian  scanning.  Nodul  tiroid  yang  menyerap  bahan  radioaktif kurang  dari  tiroid  normal  disebut  nodul  dingin  cold  nodule.  Nodul  dingin  dapat
bersifat  jinak  atau  ganas.  Hot  nodule  menyerap  lebih  banyak  bahan  radioaktif dibanding  tiroid  normal  dan  biasanya  jinak.  Sedangkan  yang  sama  afinitasnya
disebut warm nodule.
9,13,26
Risiko  keganasan  lebih  besar  pada  cold  nodule  daripada  hot  nodule, walaupun kebanyakan cold nodule merupakan lesi jinak berupa adenoma, kista, dan
Universitas Sumatera Utara
tiroiditis.  Pemeriksaan  ini  sekarang  sudah  jarang  dipakai  karena  meningkatnya penggunaan FNAB.
4
2.5.5. Radio-imaging