Dalam  beberapa  penelitian  diketahui  juga  bahwa  sensitivitas  potong  beku  frozen- section  untuk  menentukan  diagnosis  karsinoma  tiroid  hanya  sekitar  60-70.
Ketepatan  diagnosis  intra-operatif  meningkat  menjadi  99  bila  prosedur  potong beku  dikombinasi  dengan  sitologi  imprint.  Oleh  Taneri  et  al  diketahui  bahwa
sensitivitas prosedur potong beku yang dikombinasi dengan sitologi imprint adalah 96  dengan  spesifisitas  96.  Sediaan  sitologi  imprint  dapat  menunjukkan
gambaran  sel  dengan  ukuran  dan  bentuk  mirip  asalnya,  sehingga  dapat  membantu prosedur potong beku dalam diagnosis intraoperatif.
19,20
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui perbandingan sitologi  imprint  dan  potong  beku  sebagai  diagnosis  intra-operatif  lesi-lesi  tiroid  di
Instalasi  Patologi  Anatomi  RSUP  Haji  Adam  Malik  Medan,  dengan  melakukan perbandingan  prosedur  sitologi  imprint  dan  potong  beku  frozen  section  terhadap
prosedur  baku  emas  yaitu  pemeriksaan  histopatologi  dengan  pewarnaan hematoksilin dan eosin.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perbandingan sitologi imprint  dan  potong  beku  terhadap  pemeriksaan  histopatologi    lesi-lesi  tiroid  di
Instalasi Patologi Anatomi RSUP. Haji Adam Malik Medan.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1.  Tujuan Umum
Mengetahui  perbandingan  diagnosis  sitologi  imprint  dan  potong  beku sebagai  prosedur  diagnostik  intra-operatif  terhadap  pemeriksaan  histopatologi
dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin pada lesi-lesi tiroid di Instalasi Patologi Anatomi RSUP. Haji Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2.  Tujuan Khusus
1.  Mengetahui sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif dan  akurasi  sitologi  imprint  pada  lesi-lesi  tiroid  di  Instalasi  Patologi
Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan. 2.  Mengetahui sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif
dan  akurasi  potong  beku  pada  lesi-lesi  tiroid  di  Instalasi  Patologi Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan.
3.  Mengetahui sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif dan  akurasi  kombinasi  sitologi  imprint  dan  potong  beku  pada  lesi-lesi
tiroid di Instalasi Patologi Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan. 4.  Mengetahui  profil  lesi  tiroid  yang  dilakukan  pemeriksaan  sitologi
imprint  dan  potong  beku  sebagai  diagnostik  intra-operatif  di  Instalasi Patologi Anatomi RSUP. Haji Adam Malik Medan.
1.4.  Manfaat Penelitian
a.  Dapat  mengetahui  ketepatan  diagnosis  intra-operatif  sitologi  imprint dan  potong  beku  baik  secara  sendiri-sendiri  maupun  kombinasi  pada
lesi-lesi  tiroid  di  Instalasi  Patologi  Anatomi  RSUP.  Haji  Adam  Malik Medan.
b.  Dapat mengetahui profil lesi tiroid setelah dilakukan evaluasi diagnostik intra-operatif  sitologi  imprint  dan  potong  beku  di  Instalasi  Patologi
Anatomi RSUP. Haji Adam Malik Medan c.  Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  menjadi  bahan  acuan  bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Histologi Kelenjar Tiroid
Kelenjar  tiroid  dewasa  normal  berbentuk  mirip  dengan  kupu-kupu  terdiri atas  dua  lobus  lateralis  yang  dihubungkan  oleh  ismus  yang  tipis,  dibungkus  oleh
kapsul fibrous yang tipis, sehubungan dengan kapsul ini banyak sekat fibrous tipis yang menembus parenkim tiroid dan membagi tiroid menjadi lobulus-lobulus yang
mengandung 20-40 folikel yang tersebar merata.
9,21-24
Unit dasar tiroid adalah folikel atau asinus yang merupakan unit struktural
dan  fungsional  kelenjar,  bentuk  bulat  sampai  sedikit  oval  yang  dilapisi  sel  epitel kuboid sampai low columnar di atas membrana basalis. Lumen folikel mengandung
bahan  koloid  yang  kental  yang  sebagian  besar  dibentuk  oleh  protein  yang disekresikan  oleh  sel-sel  folikel  termasuk  tiroglobulin
yang  menghasilkan  reaksi positif  Periodic  Acid-Schiff  PAS.
21,23
Kelenjar  tiroid  respons  terhadap  thyroid- stimulating hormone TSH sekitar minggu ke-22 pada fetus.
9
Epitel  folikel  juga  mengandung  sekitar  10  populasi  sel-sel  parafolikular yang  tersebar,  yang  disebut  sel-sel  parafolikular  sel  C  yang  mensintesis  dan
menghasilkan  hormon  kalsitonin.  Hormon  ini  berfungsi  untuk  meningkatkan absorpsi  kalsium  di  sistem  skeletal  dan  menghambat  resorpsi  tulang  oleh
osteoklas.
21,23,24
Universitas Sumatera Utara