Prosedur Kerja Analisis Data

c. Potong beku merupakan suatu jenis pemeriksaan jaringan yang diambil dari dalam tubuh tanpa proses fiksasi dengan membekukan jaringan dengan cepat quenching suatu jaringan segar pada suhu -160ºC dengan menggunakan mesin cryostat, dan berikutnya memindahkan molekul air di dalam es dengan proses sublimasi pada ruang vakum dengan suhu -40ºC, kemudian blok diletakkan pada suhu ruangan dan difiksasi dengan uap air, selanjutnya diwarnai dengan hematoksilin-eosin kemudian dilihat dengan mikroskop. d. Histopatologik merupakan suatu jenis pemeriksaan jaringan yang diambil dari dalam tubuh, dengan proses fiksasi formalin, pembuatan blok parafin dan pewarnaan hematoksilin-eosin kemudian dilihat dengan mikroskop. e. Baku emas adalah standar untuk pembuktian ganas atau jinaknya lesi tiroid yang memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Pada penelitian ini pemeriksaan histopatologik merupakan baku emas. Sensitivitas merupakan tolok ukur kemampuan pemeriksaan untuk menentukan keganasan lesi tiroid. Spesifisitas menunjukkan kemampuan pemeriksaan untuk menentukan bahwa lesi tidak ganas jinak.

3.7. Prosedur Kerja

Data penderita lesi tiroid yang dilakukan sitologi imprint, potong beku dan histopatologik tahun 2011-2012 diambil dari rekam medik RSUP H. Adam Malik Medan. Berdasarkan data tersebut, diperoleh slaid pemeriksaan sitologi imprint, potong beku dan histopatologik, yang kemudian diberi kode untuk diperiksa kembali review secara double blind oleh peneliti dibantu oleh dua orang ahli Universitas Sumatera Utara Patologi Anatomi. Hasil diagnosis dari ketiga pemeriksaan ditabulasi, dibandingkan dan dibuat tabel berdasarkan jenis histopatologiknya.

3.8. Analisis Data

Hasil perbandingan dari ketiga pemeriksaan disajikan dalam tabel 2x2 yaitu sitologi imprint terhadap histopatologik, potong beku terhadap histopatologik, serta kombinasi sitologi imprint dan potong beku terhadap histopatologik. Selanjutnya dianalisa dengan 2-way Contingency Table Analysis JavaStat Analyse untuk memperoleh sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif dan akurasi dari sitologi imprint, potong beku dan kombinasi sitologi imprint dan potong beku. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Dari seluruh data penderita lesi tiroid yang tercatat dalam rekam medik RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2012, diperoleh 29 kasus yang termasuk dalam kriteria inklusi dalam penelitian ini. Karakteristik subjek penelitian terlihat pada tabel 4.1. Berdasarkan distribusi usia penderita diketahui penderita termuda dengan usia 20 tahun sedangkan penderita tertua berusia 65 tahun. Penderita lesi tiroid terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 23 kasus 79,3, sedangkan penderita laki-laki sebanyak 6 kasus 20,7. Perbandingan laki-laki terhadap perempuan adalah 1:3,8. Tabel 4.1. Distribusi frekuensi penderita lesi tiroid berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin KELOMPOK UMUR TAHUN JENIS KELAMIN Total n Laki- laki n Perempuan n 0-10 - - - - - - 11-20 - 1 3,4 1 3,4 21-30 1 3,4 2 6,9 3 10,3 31-40 1 3,4 6 20,7 7 24,1 41-50 1 3,4 5 17,2 6 20,7 51-60 1 3,4 9 31,0 10 34,5 61-70 2 6,9 - - 2 6,9 Total 6 20,7 23 79,3 29 100 Universitas Sumatera Utara