eosinofil  juga  dapat  terlihat.  Gambaran  penting  untuk  mendiagnosis  adalah  vena yang dikelilingi oleh jaringan ikat disertai sel-sel radang.
12
A B
Gambar 2.8 . Tiroiditis Riedel A. Histopatologik menunjukkan sklerosis dan inflamasi
dengan parenkim yang mengalami atrofi. B. Tampak juga inflamasi pada vena
12
2.7.5.  Kista Tiroid
Sediaan  aspirat  dari  kista  atau  pseudokista  tiroid,  tergantung  pada ukurannya, terdiri dari beberapa tetes sampai beberapa milliliter cairan  yang dapat
jernih,  keruh, kuning, coklat atau berdarah.  Pada  kista degeneratif sediaan sitologi biasanya  menunjukkan  makrofag  yang  banyak  dengan  sitoplasma  berbuih  berisi
debris  sel  yang  dapat  disertai  dengan  sel-sel  radang.  Kadang-kadang  sedikit kelompok sel-sel folikel dapat terlihat.
14,36
Kista tiroid ditemukan dalam 10-30 dari seluruh nodul tiroid. Pseudokista berkembang  dalam  nodular  goiters  atau  adenoma  yang  terjadi  akibat  degenerasi
atau perdarahan.
14
Kista sebenarnya yang sangat jarang berasal dari sisa duktus tiroglosus yang berada  di  daerah  midline  biasanya  di  atas  tiroid,  disebut  thyroglossal  duct  cyst,
dilapisi sel kolumnar atau pseudostratified bersilia maupun skuamous, yang sering positif  dengan  TTF1  tetapi  negatif  dengan  tiroglobulin.  Dinding  kista  terdiri  dari
jaringan ikat fibrous yang dapat diinfiltrasi sel-sel radang kronik. Kelenjar mukosa
Universitas Sumatera Utara
dapat  dijumpai  pada  dinding  kista.  Beberapa  folikel  tiroid  juga  sering  dijumpai. Karsinoma juga dapat berkembang dalam kista ini.
12,14,36
Gambar 2.9 . Kista duktus tiroglosus. Tampak kista berisi massa gelatinus
12
2.7.6. Adenoma Folikular
Adenoma  folikular  merupakan  tumor  jinak  berkapsul  yang  terdiri  sel-sel folikel  tanpa  invasi  kapsul  atau  pembuluh  darah.  Sebagian  besar  mengandung
folikel-folikel dengan ukuran yang bervariasi dari kecil sampai sedang mengandung koloid  yang  juga  bervariasi,  tapi  juga  dapat  membentuk  susunan  yang  solid  atau
trabekular.  Pada  bentuk  solid  dan  trabekular  biasanya  sel-sel  folikel  tidak menghasilkan  koloid.  Kadang-kadang  juga  terlihat  sel-sel  Hurthle  yang  fokal.
Abnormalitas  inti  juga  dapat  dijumpai  berupa  inti  yang  membesar  dan hiperkromatik.
14
Secara  sitologik  gambaran  adenoma  folikular  tidak  bisa  dibedakan  dengan karsinoma  folikular,  dengan  gambaran  yang  sangat  seluler  dengan  susunan  yang
sinsisial, sebagian dengan struktur tiga dimensi, „nuclear crowding’ yang dominan tetapi tanpa gambaran papiler, dengan massa koloid yang minimal.
5
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10. Neoplasma follikular. A,B. Kelompokan sel-sel folikel bentuk flat spherical
MGG, massa koloid tidak tampak dan beberapa inti yang membesar Diff-Quik. C. Bentuk asinar dan padat dari kelompokan sel-sel folikel Diff-Quik. D. Gambaran
histologik adenoma follikular dari C, tampak folikel kecil dengan koloid yang sangat sedikit dan pucat
14
Secara  histopatologik  adenoma  folikuler  menunjukkan  folikel-folikel  yang mengandung  koloid  dengan  sel-sel  yang  uniformis  dan  hanya  sedikit  bervariasi,
serta mitosis yang jarang. Kadang-kadang terdapat sel Hurthle. Tanda pasti adalah kapsul  yang  intak  yang  mengelilingi  tumor.  Harus  hati-hati  melihat  kapsul  karena
untuk  membedakan  adenoma  folikular  dengan  karsinoma  folikular  adalah  dengan melihat adanya invasi tumor secara aktif pada kapsul atau vaskular.
9,11,12
Gambar 2.11
. Adenoma folikular. A. Varian  normofolikuler, terdiri dari folikel-folikel dengan ukuran yang mirip dengan folikel normal. B. Adenoma folikular dengan arsitektur
mikrofolikuler yang dominan. C. Varian makrofolikuler dengan folikel distensi berisi koloid, menyerupai colloid goiter. D. Dengan pola trabekular, tampak sitoplasma bervakuol
sehubungan dengan akumulasi deposit lemak
4
A B
C D
Universitas Sumatera Utara
2.7.7. Tumor-tumor Sel Hurthle