Pengukuran yang dilakukan untuk ketersediaan makanan di rumah ini berupa pertanyaan dalam kuesioner, seberapa sering dalam seminggu
orang tua menyediakan makanan di rumah, berupa : sayur, buah, snack, makanan ringan. Sementara jawaban yang ditawarkan, antara lain: tidak
pernah, satu hari dalam seminggu, 2-3 hari dalam seminggu, 4-6 hari dalam seminggu dan setiap hari Eisenberg dkk., 2012.
4. Pengetahuan gizi ibu
Memasuki usia sekolah, anak akan melakukan praktek makan sendiri, pada tahap ini fokus diberikan pada bagaimana dan apa yang
dipelajari oleh anak tentang makanan dan makan, dan bagaimana orang tua serta pengasuh membentuk cara pengajarannya dan mempengaruhi
kualitas diet dan status gizi anak Birch dan Ventura, 2009. Sehingga praktek makan yang mulai dilakukan anak tersebut bergantung pada
pengetahuan gizi ibu dalam memberikan pelajaran kepada anak terkait makanan apa, kapan, seberapa sering dan seberapa banyak anak makan
Birch dan Ventura, 2009. Tingkat pengetahuan seseorang akan berpengaruh terhadap sikap
dan perilaku orang tersebut mengenai suatu objek karena berhubungan dengan daya nalar, pengalaman dan kejelasan konsep mengenai objek
yang dimaksud. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik akan memiliki dorongan lebih untuk menyediakan makanan bergizi yang dapat
mencukupi kebutuhan anaknya. Semakin tinggi pengetahuan gizi
seseorang, maka pilihan jenis, jumlah dan cara pengolahan makanan yang dikonsumsi pun akan semakin diperhatikan
Sediaoetama, 2008. Ibu dengan pengetahuan yang kurang baik, memiliki cara
pengaturan makanan yang tidak seimbang bagi anaknya. Ibu dengan pengetahuan yang kurang tersebut cenderung membebaskan anak untuk
mengonsumsi makanan yang diinginkan oleh anaknya sehingga anak memiliki asupan energi yang tidak sesuai dengan anjuran angka
kecukupan energi menurut usianya Sherry dan Dietz, 2005. Sedangkan pengetahuan yang kurang dalam pemorsian makan berhubungan dengan
asupan zat gizi yang tidak adekuat Rolls dkk., 2000. Hal tersebut juga dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan di Oman yang menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu dengan asupan energi anak yang menggunakan food frequency questioner sebagai
alat ukur dalam mengukur asupan energi anak Al-Shookri dkk., 2011. Pengetahuan yang kurang dalam pemorsian makan berhubungan
dengan asupan makanan yang tidak adekuat yang terbukti secara statistik dengan nilai p 0.002 Rolls dkk., 2000. Ibu yang telah mengikuti
konseling gizi dan memiliki pengetahuan yang lebih baik, diketahui memiliki anak yang mengonsumsi makanan sehat lebih banyak
dibandingkan dengan anak yang memiliki ibu berpengetahuan kurang baik Vitolo dkk., 2010,
Cara pengukuran terkait pengetahuan gizi ibu, menggunakan kuesioner yang diberikan kepada ibu berupa pertanyaan terkait pilihan
makanan yang merupakan sumber suatu zat gizi. Misalkan diberikan pertanyaan berdasarkan pilihan makanan berikut, yang manakah yang
merupakan sumber protein: a apel, b daging, c roti tawar, d nasi.
5. Asupan energi ibu