Praktek pemberian makan ini dapat diukur dengan kuesioner terkait praktek pemberian makan yang terdiri dari beberapa pernyataan
yang diisi oleh ibu. Salah satu contoh pernyataan kuesioner yang dijadikan alat ukur praktek pemberian makan adalah: saya melarang anak untuk
tidak makan banyak makanan yang manis-manis. Pilihan jawaban yang diberikan adalah selalu, sering, kadang, jarang dan tidak pernah Birch
dkk., 2001.
3. Ketersediaan Makanan
Keinginan seluruh orang tua adalah untuk membesarkan anaknya dengan baik. Salah satu hal yang dapat mengganggu tercapainya tujuan itu
adalah kerawanan pangan yang mungkin saja terjadi kapanpun, makanan yang tersedia tidak bisa dinikmati dan tidak bervariasi, padat energi serta
makanan yang tinggi nutrisi terbatas dan kondisinya tidak baik Birch dan Ventura, 2009. Oleh karena itu, ketersediaan makanan di rumah
merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam pembentukan kualitas diet anak Santiago-Torres dkk., 2014.
Orang tua yang memiliki fokus lebih terhadap kesehatan cenderung menyediakan lebih banyak makanan sehat seperti buah dan
sayur, dimana akan menjadi determinan dalam pemilihan dan asupan makanan bagi anak Davison dan Birch, 2001. Penelitian menunjukkan
bahwa orangtua menyediakan makanan yang salah untuk mereka sehari- harinya, anak mengurangi kualitas makanan anak saat usianya masih
sangat muda dan bisa merugikan kesehatan anak dan status gizinya Birch dan Ventura, 2009.
Anak dari orang tua yang mengontrol penyediaan makanan sehat saat waktu makan dan mengontrol akses anak dalam mengonsumsi
makanan ringan tinggi kalori, rendah nutrisi, memiliki pola konsumsi lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan anak lainnya Eisenberg
dkk., 2012. Sementara orang tua yang memiliki fokus lebih terhadap kesehatan cenderung menyediakan lebih banyak makanan sehat seperti
buah dan sayur, dimana akan menjadi determinan dalam pemilihan dan asupan zat gizi bagi anak Davison dan Birch, 2001. Penelitian
menunjukkan bahwa anak dari orang tua yang mengontrol penyediaan makanan sehat saat waktu makan dan yang mengontrol akses anak dalam
mengonsumsi makanan ringan tinggi kalori, rendah nutrisi, terbukti memiliki pola konsumsi lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan
anak lainnya dengan nilai p 0.05 Eisenberg dkk., 2012. Tersedianya makanan-makanan yang kurang nutrisi namun tinggi
energi di rumah, seperti makanan cepat saji yang sering disediakan oleh ibu sebagai bentuk dari kepraktisan dapat menyebabkan anak memiliki
asupan energi yang berlebihan karena tingginya lemak dari makanan- makanan tersebut. Tingginya asupan energi akibat ketersediaan makanan
cepat saji juga menunjukkan adanya asupan yang rendah dari makanan- makanan kaya nutrisi lainnya seperti sayur dan buah Boutelle dkk.,
2007.
Pengukuran yang dilakukan untuk ketersediaan makanan di rumah ini berupa pertanyaan dalam kuesioner, seberapa sering dalam seminggu
orang tua menyediakan makanan di rumah, berupa : sayur, buah, snack, makanan ringan. Sementara jawaban yang ditawarkan, antara lain: tidak
pernah, satu hari dalam seminggu, 2-3 hari dalam seminggu, 4-6 hari dalam seminggu dan setiap hari Eisenberg dkk., 2012.
4. Pengetahuan gizi ibu