makanan yang merupakan sumber suatu zat gizi. Misalkan diberikan pertanyaan berdasarkan pilihan makanan berikut, yang manakah yang
merupakan sumber protein: a apel, b daging, c roti tawar, d nasi.
5. Asupan energi ibu
Kebutuhan energi merupakan konsumsi energi seseorang yang berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran
energinya bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang, dan yang
memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Orang dewasa membutuhkan energi untuk melakukan
metabolisme basal, aktivitas fisik dan efek makanan atau pengaruh dinamik khusus. Kebutuhan energi paling besar dibutuhkan untuk
melakukan metabolisme basal Almatsier, 2001. Ibu merupakan orang tua wanita yang sudah mencapai kematangan
tubuh secara optimal dan sudah dapat bereproduksi Istiany dan Rusilanty, 2013. Kematangan yang dicapai oleh orang tua ini disertai oleh
serangkaian pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh orang tua setiap harinya. Apabila konsumsi energi dari ibu tidak dapat memenuhi
kebutuhannya dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang ada, ibu akan menjadi cepat lelah, lambat dalam berpikir dan lambat dalam bertindak.
Selain itu, kurangnya asupan energi pada ibu dapat menjadikannya di rentan terhadap penyakit infeksi serta menurunkan produktivitasnya dalam
bekerja Istiany dan Rusilanty, 2013. Sebaliknya, apabila ibu memiliki
asupan energi yang berlebih, dapat menyebabkan ibu memiliki berat badan berlebih akibat adanya penumpukan cadangan lemak di bawah kulit
dan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan beberapa penyakit bagi ibu,
diantaranya diabetes melitus, hipertensi, atheroma dan arteriosclerosis, arteriosclerosis heart disease dan cerebro-vascular disease yang disertai
dengan chronic bronchitis Food and Agriculture Organization, 2005. Gangguan kesehatan lainnya yang umum dialami oleh orang yang
mengalami kelebihan berat badan adalah hiperinsulinemia. Kebanyakan orang dengan berat badan berlebih, mengalami diabetes karena
hiperinsulinemia yang mengakibatkan resistensi insulin. Resistensi insulin ini disebabkan oleh disfungsi dari sel beta yang mengakibatkan
ketidakmampuan sel pulau pankreas menghasilkan insulin yang memadai untuk mengompensasi resistensi insulin dan untuk menyediakan insulin
yang cukup setelah sekresi insulin dipergunakan Brashers, 2007. Ibu dengan kebiasaan memiliki asupan energi yang tidak sesuai,
memiliki pengaruh yang cukup besar bagi anak untuk memiliki asupan energi yang juga tidak sesuai dengan ajuran Sherry dan Dietz, 2005. Hal
tersebut dikarenakan ibu memberikan informasi dalam hal jumlah dan membentuk pilihan makan bagi anak Davison dan Birch, 2001. Selain
itu, kebiasaan dan praktek makan ibu juga sangat kuat dalam memberikan pengaruh kepada asupan makanan anak. Penelitian membuktikan bahwa
selama masa kanak-kanak, asupan orang tua seperti lemak, karbohidrat
dan energi memberikan 23-97 varians asupan ketiga zat gizi tersebut pada anak Sherry dan Dietz, 2005.
Ibu yang terbukti baik secara gen maupun lingkungan mempengaruhi perkembangan asupan zat gizi anak dan status gizi anak Birch dan
Ventura, 2009. Namun, pengaruh dalam hal kesamaan asupan energi ini terjadi lebih kepada hasil dari pengamatan kebiasaan ibu dibandingkan
dengan hasil genetik yang diturunkan kepada anaknya Sherry dan Dietz, 2005. Hal ini disebabkan karena pada umumnya anak menjadikan orang
tuanya sebagai panutan dalam jenis dan jumlah makanan yang diinginkan oleh anak, biasanya karena adanya paparan yang berulang dan makanan
yang sering dikonsumsi oleh orang tua mereka Dickens dan Ogden, 2014. Selain itu, adanya kesamaan pilihan rasa, pilihan makanan dan
reflek lapar serta kenyang dari reflek genetik yang dimilikinya juga turut menjadi penyebab dari kesamaan jumlah asupan zat gizi anak dengan
orang tuanya Davison dan Birch, 2001. Banyak aspek yang dapat menyebabkan asupan ibu mempengaruhi
asupan energi anak. Pertama, sejak dini ibu merupakan pembuat keputusan bagi jumlah dan jenis makanan yang dibeli dan disajikan baik
di rumah maupun di luar rumah. Ibu sering merencanakan dan menyiapkan makanan utama, makanan ringan dan serta cara pengolahan
makanan yang dapat mempengaruhi asupan energi dari anak mereka. Selanjutnya, ibu menjadi panutan anak dalam konsumsi energi dan
pengeluaran energi. Anak melihat sekelilingnya untuk mempelajari
persepsi dari kebiasaan-kebiasaan orang lain. Pada kasus asupan energi, hal tersebut dapat dikatakan bahwa anak mengimitasi ibunya dalam hal
jenis, jumlah, frekuensi, waktu makan serta durasi dalam sekali makan White, 2006.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pada umumnya anak menjadikan orang tuanya sebagai panutan dalam kebiasaan makannya
yang dapat dilihat dari jenis makanan yang diinginkan oleh anak, biasanya karena adanya paparan yang berulang dan pilihan makanan dari orang tua
mereka Dickens dan Ogden, 2014. Penelitian tersebut juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan nilai p sebesar 0.001 antara pola
makan orang tua dengan pola makan anak Dickens dan Ogden, 2014. Alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran pada asupan
energi ibu adalah 3-days food record.
6. Interaksi dengan teman