Jenis Kelamin Praktek Pemberian Makan Ketersediaan Makanan

AKG 2013, hanya 40 orang siswa 32,8 yang memiliki asupan yang tidak sesuai dengan angka kecukupan energi AKG 2013.

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin siswa SDIT Al Syukro Universal dibedakan menjadi 2 kategori yaitu laki-laki dan perempuan dimana data tersebut didapatkan dari data siswa yang bersekolah di sekolah tersebut. Berikut merupakan distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin siswa: Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Kelas 5 dan 6 SDIT Al Syuro Universal Tahun 2015 Jenis Kelamin Jumlah anak n Persentase Perempuan 61 50 Laki-laki 61 50 Jumlah 122 100,0 Berdasarkan tabel 5.2 diketahui dari 122 orang siswa, siswa laki-laki dan perempuan memiliki jumlah yang sama, yaitu 61 50 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 61 50 siswa lainnya berjenis kelamin perempuan.

3. Praktek Pemberian Makan

Pada penelitian ini, praktek pemberian makan dibagi menjadi dua kategori, yaitu praktek pemberian makan yang baik dan praktek pemberian makan yang kurang baik. Pembagian kedua kategori tersebut didapatkan dari hasil skoring yang dilakukan berdasarkan jawaban kuesioner dari ibu siswa. Praktek pemberian makan yang baik didapat dari hasil skor yang lebih besar sama dengan mean serta praktek pemberian makan yang kurang baik didapat dari hasil skor interaksi yang kurang dari mean. Berikut merupakan distribusi frekuensi berdasarkan praktek pemberian makan: Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Praktek Pemberian Makan Siswa Kelas 5 dan 6 SDIT Al Syukro Universal Tahun 2015 Praktek Pemberian Makan Jumlah anak n Persentase Kurang 49 40,2 Baik 73 59,8 Jumlah 122 100,0 Berdasarkan tabel 5.3 dari 122 orang siswa, jumlah siswa dengan praktek pemberian makan yang baik memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan siswa dengan praktek pemberian makan yang kuran baik dengan jumlah siswa sebanyak 73 siswa 59,8 untuk siswa dengan praktek pemberian makan yang baik.

4. Ketersediaan Makanan

Hasil ukur untuk variabel ketersediaan makanan dibagi menjadi 2 buah kategori, yaitu ketersediaan makanan yang baik dan ketersediaan makanan yang kurang baik. Ketersediaan makanan yang baik didapat dari hasil skor pernyataan pada kuesioner yang hasil skornya lebih besar sama dengan mean. Sedangkan ketersediaan makanan yang kurang baik didapatkan dari hasil skor pernyataan yang kurang dari mean. Berikut merupakan distribusi frekuensi berdasarkan ketersediaan makanan: Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Makanan Siswa Kelas 5 dan 6 SDIT Al Syukro Universal Tahun 2015 Ketersediaan makanan di rumah Jumlah anak n Persentase Kurang 52 42,6 Baik 70 57,4 Jumlah 122 100,0 Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan bahwa dari 122 orang siswa, siswa yang memiliki ketersediaan makanan yang baik lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki ketersediaan makanan yang kurang baik baik, dengan jumlah 70 siswa 57,4 memiliki ketersediaan makanan yang baik.

5. Pengetahuan Ibu