Hubungan Interaksi Siswa dengan Teman Dengan Asupan Energi Siswa Hubungan Aktivitas Fisik dengan Asupan Energi Siswa

yang berarti pada α=5, ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara asupan energi ibu dengan asupan energi anak. Didapatkan pula nilai OR sebesar 3,988 95CI:1,688-9,423 yang berarti bahwa ibu dengan asupan energi yang tidak sesuai, memiliki risiko sebesar 3,988 kali untuk memiliki anak dengan asupan energi yang tidak sesuai dibandingkan dengan ibu yang memiliki asupan energi sesuai dengan anjuran.

6. Hubungan Interaksi Siswa dengan Teman Dengan Asupan Energi Siswa

Hasil analisis bivariat antara interaksi siswa dengan teman dengan asupan energi siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.14 Analisis Hubungan Interaksi Siswa dengan Teman dengan Asupan Energi Siswa Kelas 5 dan 6 SDIT Al Syukro Universal Tahun 2015 Interaksi dengan teman Asupan energi siswa Total Pvalue Odds Ratio Tidak Sesuai Sesuai n n n Kuat 23 35,4 42 64,4 65 100 0,646 1,289 0,601-2,760 Lemah 17 29,8 40 70,2 57 100 Total 40 32,8 82 67,2 122 100 Berdasarkan tabel 5.14 diketahui bahwa siswa dengan asupan energi yang tidak sesuai anjuran, paling banyak adalah siswa yang memiliki interaksi lemah dengan temannya dengan jumlah siswa sebanyak 17 siswa 29,8. Berdasarkan uji statistik chi square yang dilakukan didapatkan p value sebesar 0,646 yang berarti bahwa pada α=5, tidak ditemukan adanya hubungan bermakna antara interaksi dengan teman dengan asupan energi siswa kelas 5 dan 6 SDIT Al Syukro Universal tahun 2015. Didapatkan pula nilai OR sebesar 1,289 95CI:0,602-2,760 yang berarti siswa yang memiliki interaksi yang kuat dengan teman memiliki risiko sebesar 0,702 kali untuk memiliki asupan energi yang tidak sesuai dibandingkan dengan siswa yang berinterkasi lemah dengan temannya.

7. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Asupan Energi Siswa

Hasil analisis hubungan aktivitas fisik dengan asupan energi siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.15 Analisis Hubungan Aktivitas Fisik dengan Asupan Energi Siswa Kelas 5 dan 6 SDIT Al Syukro Universal Tahun 2015 Aktivitas fisik Asupan energi siswa Total Pvalue Odds Ratio Tidak Sesuai Sesuai n n n Kurang aktif 23 39,7 35 60,3 58 100 0,179 1,817 0,846-3,902 aktif 17 26,6 47 73,4 64 100 Total 40 32,8 82 67,2 122 100 Berdasarkan tabel 5.15 dapat diketahui bahwa siswa dengan asupan energi yang tidak sesuai anjuran paling banyak adalah siswa dengan aktivitas fisik yang tergolong kurang aktif dengan jumlah siswa sebanyak 23 siswa 39,7. Berdasarkan uji statistik yang dilakukan, diketahui bahwa p value sebesar 0,179, yang berarti bahwa pada α=5, tidak ditemukan adanya hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan asupan energi siswa kelas 5 dan 6 SDIT Al Syukro Universal tahun 2015. Didapatkan pula nilai OR sebesar 1,817 95CI: 0,846-3,902 yang berarti siswa dengan aktivitas fisik yang kurang baik memiliki risiko sebesar 1,817 untuk memiliki asupan energi yang tidak sesuai anjuran angka kecukupan energi dibandingkan dengan siswa yang memiliki aktivitas fisik yang baik. 76

BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

1. Penggunaan metode pengumpulan data dengan food recall 3x24 jam yang dilakukan selama 3 hari berturut-turut kepada 51 orang siswa menyebabkan penelitian ini tidak dapat menggambarkan variasi makanan dalam jangka waktu panjang dikarenakan variasinya yang sedikit. 2. Kuesioner praktek pemberian makan diberikan kepada seluruh ibu dari siswa tanpa menanyakan terlebih dahulu terkait siapa yang lebih berperan dalam praktek pemberian makan anak setiap harinya. Adanya pengasuh lain dalam praktek pemberian makan menyebabkan hasil ukur dari praktek pemberian makan kurang akurat lantaran tidak semua ibu selalu memberikan praktek pemberian makan secara langsung kepada anaknya. 3. Penggunaan food record untuk ibu siswa memungkinkan terjadinya bias karena ukuran makanan yang berbeda-beda di setiap rumah tangga. Sehingga untuk meminimalisir terjadinya bias, peneliti memberikan beberapa buah gambar makanan, diantaranya makanan pokok, lauk, sayur, buah dan makanan tambahan dengan ukuran tertentu. Meskipun peneliti sudah melakukan penanganan guna meminimalisir terjadinya bias, kesalahan dalam estimasi pengukuran makanan masih mungkin terjadi karena adanya perbedaan ukuran rumah tangga dari setiap rumah tangga.