Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

1. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit, karena itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. 4 Mengadakan observasi menurut kenyataan, melukiskannya dengan kata-kata secara cermat dan tepat apa yang diamati, mencatatnya dan kemudian mengolahnya dalam rangka masalah yang di teliti secara ilmiah bukanlah pekerjaan yang sulit. 5 Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut. 6 2. Wawancara Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative lama. 7 Wawancara adalah percakapan dan Tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. 8 Melalui wawancara interviu peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendalam indepeth information karena beberapa hal, antara lain a. Peneliti dapat menjelaskan atau mem-parafrase pertanyaan yang tidak dimengerti responden. 4 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2009, cet. 3, h. 115 5 S. Nasution, Metode Reseach Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 70 6 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: LP3ES, 1998, cet. 1, h. 62 7 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2009, cet. 3, h. 108 8 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: LP3ES, 1998, cet. 1, h. 72 b. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan susulan follow-up question. c. Responden cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan. d. Responden dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa silam dan masa mendatang. 3. Studi Dokumentasi. Dokumen maupun bukti-bukti catatan seringkali diperlukan oleh peneliti sebagai bukti pendukung. 9 Dokumenentasi adalah kegiatan penelitian dengan mengamati berbagai dokumen yang berkaitan dengan judul penelitian. Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data. Pengumpulan data baik dari dokumen tertulis, gambar, maupun rekaman dengan didukung dengan media yang sesuai. 10 Setelah pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi dilakukan pengkodingan dan pengkelompokan.

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan usaha untuk meningkatkan derajat kepercayaan data. 11 Pemeriksaan terhadap keabsahan data ini, pada dasarnya dapat digunakan untuk menyanggah tuduhan akan ketidakilmiahan penelitian kualitatif. Untuk memeriksa atau mengecek keabsahan data peneliti akan menggunakan cara berikut: 1. Perpanjangan waktu penelitian Perpanjangan waktu penelitian ini dilakukan saat data yang dibutuhkan belum mencapai pada tahap jenuh atau data yang ada di lapangan penelitian ternyata masih ada yang harus diambil untuk melengkapi suatu analisis. 2. Ketekunan 9 A. Chaedar Alwasilah, Pokoknya Kualitatif, Jakarta: PT Pustaka Jaya, 2011, h. 110-111 10 Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA, 2010, h. 217 11 Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA, 2010, h. 107 Salah satu faktor yang dapat membuat penelitian ini berhasil adalah terdapat pada peneliti sendiri. Muningkatkan ketekunan peneliti dapat lebih membuat hasil penelitian yang cermat dan berkesinambungan pada data-data yang ada sehingga mampu dianalisis dengan baik. Mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Mencari suatu usaha membatasi berbagai pengaruh. Mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak. Teknik ini digunakan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. 12 3. Triangulasi Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. 13 Triangulasi data dalam penelitian ini dengan menggunakan pengecekan kembali data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik hasil observasi, wawancara maupun dokumentasi selama penelitian.

F. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola mensintetiskannya, mencari, dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 14 13 Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA, 2010, h. 330 14 Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA, 2010, h. 248

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN MORALITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDAR

1 9 108

PERBEDAAN MORALITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO DAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL SISWA SMP NEGERI 28 B

0 11 123

POLA PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL DAN INTRAPERSONAL DI NII AL.ISLAM KARTASURA SUKOHARJO

1 10 18

PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT TERHADAP PRESTASI PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 1 8

INTERNALISASI BUDAYA JAWA DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGICAL MATHEMATICS DAN INTER-INTRAPERSONAL CALON GURU KIMIA PADA PERKULIAHAN ELEKTROMETRI BERBASIS AKTIVITAS INKUIRI LABORATORIUM.

1 6 60

UPAYA GURU PAI MELALUI PENANAMAN NILAI KEAGAMAAN DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA KELAS 8 SMP ISLAM SIDOARJO.

0 0 123

PEMBELAJARAN FISIKA MODEL DISKUSI DITINJAU DARI KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

0 0 7

IMPLEMENTASI KURIKULUM EECS (ENTERTAINMENT, ENTREPRENEUR, CONCEPTUALIZER AND SPIRITUALITY) DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN - USAHA GURU UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN PAI SISWA SMPN 3 KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

BAB V PEMBAHASAN - USAHA GURU UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN PAI SISWA SMPN 3 KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13