5. Pentinga Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal tidak hanya penting bagi mereka yang berjuang untuk menjadi pemimpin dan atasan, tetapi pada dasarnya
penting bagi setiap orang yang ingin menguasai kendali atas kehidupannya dan karena itu mencapai keberhasilan dan keamanan. Dari sinilah maka
kecerdasan ini kadang-kadang dikenal sebagai kecerdasan penguasaan diri. Berikut ini beberapa alasan mengapa penting bagi setiap orang untuk
menjadi cerdas diri. a.
Mengembangkan pemahaman yang kuat mengenai diri yang membimbingnya kepada kestabilan Emosi.
Orang-orang dengan pemahaman yang lemah terhadap diri sendiri cenderung dengan mudah menjadi tidak stabil secara emosional di
bawah tekanan atau penderitaan. Karena itu mereka tidak dapat mengatasi banyak tantangan hidup, memilih untuk menderita tekanan
emosional dan menyerah dengan mudah. Jika anak Anda tidak belajar bagaimana mengembangkan pemahaman yang kuat mengenai diri, dia
juga akan mudah terkena kritik, kesepian dan kejemuan. b.
Mengendalikan dan mengarahkan emosi Yang lebih sering terjadi, yang menghalangi kita mengambil tindakan
dalam kehidupan kita dan mewujudkan impian kita adalah ketidakmampuan kita mengendalikan dan mengarahkan emosi kita.
Orang-orang yang tidak pernah belajar untuk mengarahkan emosi mereka akan merasa sangat terikat oleh perasaan ini. Mereka
mengetahui bahwa mereka harus menemukan suatu pekerjaan yang lebih baik tetapi mereka terhambat oleh ketakutan akan penolakan dan
kegagalan. Orang-orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang tinggi memiliki suatu pemahaman yang dalam mengenai perasaan
mereka dan dapat mengarahkan emosi tersebut sedemikian rupa sehingga mereka dapat memberdayakannya untuk mengambil tindakan.
c. Mengatur dan memotivasi diri
Bukanlah lebih sering bahwa penundaan penyelesaian tugas menghambat kita untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dalam
kehidupan? Biasanya, apa yang membedakan orang-orang yang berhasil dengan yang lainnya adalah kemampuan mereka untuk memotivasi diri
mereka dan orang lain untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukan. Sebaiknya, orang-orang dengan kecerdasan intrapersonal yang rendah
harus bersandar pada orang lain untuk memotivasi mereka. d.
Bertanggug jawab atas kehidupan diri sendiri. Orang-orang
dengan kecerdasan-diri
yang tinggi
cenderung bertanggung jawab dan menjadi pemilik kehidupan mereka sendiri.
Mereka merasa bertanggung jawab atas akibat dari apa yang mereka hasilkan. Ketika ada hal-hal yang tidak beres, mereka cepat mengambil
tanggung jawab. Mereka adalah orang-orang yang selalu merasa bahwa mereka mengendalikan kehidupan mereka sendiri.Sebaliknya, orang-
orang yang dengan kecerdasan intrapersonal rendah umumnya cenderung mengambil peran sebagai korban.
27
C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan terjemah dari kata instruction yang dalam bahasa Yunani disebut instruction atau intruere yang berarti
menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran.
28
27
May Lwin et. All, How to Multiply Your Child’s Intelligence-Cara Mengembangkan
Komponen Kecerdasan, Berbagai, Jakarta: Indeks, 2008, cet. 2, h.234-236
28
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 256
Pembelajaran pada prinsipnya merupakan proses pengembangan keseluruhan sikap kepribadian khususnya mengenai peserta didik melalui
berbagai interaksi dan pengalaman belajar.
29
Menurut Wina Sanjaya, “Pembelajaran adalah sebagai proses
kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dalam diri siswa itu sendiri
seperti minat, bakat dan kemampuan dasar termasuk gaya belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar ter
tentu”.
30
Sedangkan menurut Gagne dan Briggs dalam bukunya Bambang Warsita,
“pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajaran peserta didik, yang berisi serangkain peristiwa
yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang sifatnya
internal”.
31
Dengan demikian pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dan murid. Dimana guru membantu muridnya agar dapat belajar dengan
baik dan tercapainya tujan pembelajaran.
2. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Menurut Zakiyah Daradjat dalam bukunya Abdul Majid dan Dian Andayani yang berjudul “Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi”
menyebutkan pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam
29
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2013, h. 100
30
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group, hal. 26
31
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008,h. 266