f. Ekstrakurikuler
Pada hakikatnya kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk membantu perkembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat
siswa. Selain itu dengan kegiatan Ekstrakurikuler kecerdasan siswa akan berkembang khususnya kecerdasan interpersonal dan juga
intrapersonal karna dalam kegiatan ekstrakurikuler kita di ajarkan bagaimana kita bekerjasama, bagaimana berkreativitas sesuai dengan
bakat dan minat kita, bagaimana kita menjadi pemimpin, bagimana kita berbicara di depan orang tanpa harus ada perasaan malu dan dalam
kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menambah teman. Contoh ekstrakurikuler yang ada di MAN 4 Jakarta FMIK, kegiatan
yang ada dalam ekstrakurikuler ini salah satunya adalah muhadhoroh, dimana dalam muhadhoroh ini siswa belajar untuk tampil berpidato,
membaca tilawatul qur’an, shalawat, dan saritilawah di depan teman- temannya. Kegiatan tersebut dapat mengembangkan kecerdasan
interpersonal siswa, dan dalam ekstrakurikuler FMIK juga ada kegiatan mengkaji A-
Qur’an dengan kegiatan mengaji Al-Qur’an siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal pun akan berkembang karna mereka
akan berusaha mengaji kandungan yang ada dalam Al- Qur’an dan
setelah mereka mengkaji kandungan yang ada dalam Al- Qur’an siswa
tersebut akan berusaha mempraktikan apa-apa yang ada dalam ajaran Al-
Qur’an. Sedangkan contoh ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan
kecerdasan intrapersonal siswa adalah ekstrakurikuler kaligrafi, karna dalam kegiatan ekstrakurikuler kaligrafi siswa yang memiliki
kecerdasan intrapersonalnya tinggi ia dapat mengembangkan kreativitas yang ada dalam dirinya.
Macam-macam kegiatan Ekstrakurikuler yang berhubangan dengan Pendidikan Agama Islam di MAN 4 Jakarta diantaranya adalah Rohis,
FMIK, qiraat, shalawat, naady araby dan kaligrafi.
g. Kegiatan yang diadakan oleh guru PAI di luar kelas
Kegiatan yang diadakan oleh guru di luar kelas seperti kultum yang diadakan dua kali dalam seminggu setelah
shalat zuhur berjama’ah dan kultum itu dibawakan oleh siswa yang mendapatkan tugas tersebut,
adapun petugas kultum itu dilakukan secara bergantian. Kegiatan kultum ini dapat mengembangkan kecerdasan khususnya kecerdasan
interpersonal siswa, karna dengan kegiatan kultum ini siswa akan belajar berbicara di hadapan orang banyak dan belajar bagaimana cara
mengajak orang ke jalan yang baik. Dan kultum juga dapat menunjang pengembangkan kecerdasan intrapersonal bagi siswa yang menjadi
audience karna bagi siswa yang menjadi audience ia akan mendapatkan kesempatan atau waktu untuk mencerna dan menerungkan informasi
yang sedang di dengarnya. Dan kegiatan tadarus, yang dilakukan setiap hari setelah shalat zuhur
berjama’ah, adapun kegiatan tadarus Al-Qur’an itu di pimpin oleh siswa yang mendapatkan tugas untuk memimpin tadarus tersebut. Siswa yang
menjadi petugas pada hari itu akan membacakan ayat Al- Qur’an di
hadapan siswa lainnya dan siswa lainnya mengikuti bacaannya. Dan adanya jadwal untuk shalat dhuha.
h. Organisasi
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang berada dalam satu kelompok untuk suatu masalah tertentu. Organisasi itu tentunya terdiri
dari beberapa orang yang memiliki seorang pemimpin dan anggota yang minimal lebih dari 3 atau 5 orang.
Organisasi merupakan salah satu faktor penunjang pengembangan kecerdasan interpersonal siswa, karna dengan siswa mengikuti
organisasi maka siswa tersebut dilatih untuk menanamkan sifat kepemimpinan, persaudaraan, lebih mengharagai waktu, rasa saling
menghargai satu sama lain, memiliki sifat sosial yang lebih tinggi, dan dengan organisasi juga siswa dilatih untuk bicara dan tampil di depan
umum tanpa adanya rasa canggung ataupun malu dan dengan organisasi juga bisa menambah wawasan.
6
Dari hasil wawancara dan observasi maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan interpersonal dan
intrapersonal diantaranya adalah Minat, motivasi orang tua, motivasi guru, metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, teman,
ekstrakurikuler, kegiatan yang dilakukan guru PAI di luar kelas, dan oragnisasi.
6
Hasil wawancara dengan guru, siswa dan hasil observasi kelas di MAN 4 Jakarta pada tanggal 28 Oktober sampai 20 November 2014
63
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MAN 4 Jakarta mengenai upaya guru mengembangkan kecerdasan interpersonal dan
kecerdasan intrapersonal siswa dalam pembelajaran PAI dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Upaya guru untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal dan
intrapersonal siswa dalam pembelajaran pendidikan agama islam di antaranya.
a. Melakukan Pengelolaan kelas yang dapat menunjang pengembangan
kecerdasan interpersonal dan intrapersonal yaitu dengan melakukan 1 moving class, 2 Mengkondisikan keadaan siswa 3 Pengelolaan tempat
duduk siswa adapun tempat duduk yang dapat menunjang pengembangan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa seperti duduk secara
berkelompok dengan lingkaran kecil, leter U, dan duduk secara individu dengan posisi siswa menghadap ke papan tulis, 4 Memberikan motivasi
sebelum proses pembelajaran berlangsung, 5 Melakukan pendekatan kepada siswa.
b. Menggunakan strategi, metode dan media yang dapat menunjang
pengembangan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal. Adapun strategi dan metode yang digunakan untuk mengembangkan kecerdasan
interpersonal diantaranya seperti Diskusi, tutor sebaya, demonstrasi, penugasan secara berkelompok, Tanya jawab, video kritik. Adapun
strategi atau metode yang digunakan untuk mengembangkan kecerdasan intrapersonal seperti Hafalan, penugasan secara individu atau mandiri,
pemecahan masalah atau kasus problem solving, sesi refleksi. Dan
64
media yang digunakan kaset rekaman suara, kaset filmvideo yang berhubungan dengan materi, Alat peragaposter, Slide, diktat, Buku
paket, HP, Leptop dan LCD.
2. Faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan interpersonal dan kecerdasan
intrapersonal diantarnya: Minat, motivasi orang tua, motivasi guru, metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, teman,
ekstrakurikuler, kegiatan yang dilakukan guru PAI di luar kelas, dan organisasi.
B. Implikasi
1. Diperlukan pelatihan tentang pengembangan kecerdasan majemuk
khususnya kecerdasan interpersonal dan intrapersonal bagi guru MAN 4 Jakarta, sehingga upaya pengembangan kecerdasan interpersonal dan
intrapersonal siswa dapat berjalan dengan baik.
2. Guru PAI dapat lebih mengembangkan strategi, metode dan media dalam
proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal
dan intrapersonal siswa.
3. Penggunaan strategi, metode dan media yang digunakan dalam proses
pembelajaran PAI sesuai dengan materi dan dapat menunjang
pengembangankan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa.
4. Di MAN banyak kegiatan yang menunjang pengembangan kecerdasan
interpersonal dan intrapersonal siswa.
C. Saran
1. Kepada guru PAI diharapkan menggunakan metode yang lebih bervariasi
dalam pembelajaran, agar kecerdasan siswa dan potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang secara maksimal
65
2. Perlu adanya usaha yang harus lebih serius dilakukan guru PAI dalam
mengembangkan kecerdasan siswa karna setiap siswa pasti memiliki kecerdasan yang berbeda-beda.
3. Guru diharapakan selalu melakukan pendekatan dan memberikan motivasi
kepada siswa agar siswa dapat termotivasi untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal mereka.
4. Kepada pihak sekolah diharapkan untuk lebih melengkapi sarana dan
prasana sekolah dalam proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien sehingga memberikan hasil yang lebih maksimal dan agar
kecerdasan siswa dan potensi yang di miliki siswa dapat berkembang secara maksimal.
5. Kepada siswa diharapkan lebih menyadari potensi yang dimikinya.
66
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004
Al- Qur’an dan Terjemah. Bandung: CV.J –Art. 2005
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2009 Armstrong , Thomas. Sekolah para Juara. Bandung: Kaifa, 2003
-------:7 Kinds Of Smart Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. Jakarta: PT Gramedia. 2002
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. 2009
Chaedar Alwasilah, Ahmad. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: PT Pustaka Jaya. 2011 Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. 2005 Efendi, Agus. Revolusi Kecerdasan Abad 21 Kritik MI, EI, SQ, AQ dan Successful
Interlligence Atas IQ. Bandung: Alfabeta. 2005 Jensen, Eric. Memperkaya Otak Cara Memaksimalkan Potensi Setiap
Pembelajaran. Indeks. 2008 Kristi Poerwandari, E. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta:
LP3ES. 1998 Lwin, May et. All.
How to Multiply Your Child’s Intelligence-Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta: Indeks, 2008
Majid, Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006
Mubayidh, Makmun. kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 2010
Moleong, Lexy j. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT REMAJA ROSDA KARYA. 2010
Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004 -------:Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam. Jakarta:
Rajawali Pers. 2011