Tempat dan Waktu Penelitian Latar Penelitian

2. Tahap Lapangan Tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian pada saat memasuki tahap lapangan adalah: a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri Peneliti harus terlebih dahulu memahami situasi dan kondisi MAN 4 Jakarta dan peneliti harus mempersiapkan diri. Berprilaku sesuai dengan norma-norma yang ada di MAN 4 Jakarta. b. Memasuki lapangan Pada saat peneliti memasuki lapangan hendaknya peneliti menciptakan suasana yang akrab dengan lingkungan yang ada di sekitar MAN 4 Jakarta. Baik hubungan dengan guru, siswa maupun pegawai yang ada di MAN 4 Jakarta dan sikap terbuka sehingga tidak ada suatu informasi yang diada-adakan. c. Berperan serta sambil mengumpulkan data Disini peneliti terlibat langsung dalam penelitian, peneliti ikut serta di dalam kelas ketika guru Aqidah Akhlak dan Guru Fiqih melakukan proses pembelajaran untuk aktivitas belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas dan untuk mengatahui upaya apa saja yang dilakukan guru untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa dan untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang yang dapat mempengaruhi kecerdasan interpersonal dan intrapersonal siswa. Dalam pelaksanaan ini peneliti ikut serta dalam proses pembelajaran pembelajaran dimulai hingga pembelajaran berakhir, peneliti mengumpulkan data dengan cara mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung, wawancara, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk membantu dalam pengumpulan data seperti kamera.

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa prosedur dalam pengumpulan data dan informasi yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. 1. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit, karena itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. 4 Mengadakan observasi menurut kenyataan, melukiskannya dengan kata-kata secara cermat dan tepat apa yang diamati, mencatatnya dan kemudian mengolahnya dalam rangka masalah yang di teliti secara ilmiah bukanlah pekerjaan yang sulit. 5 Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut. 6 2. Wawancara Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative lama. 7 Wawancara adalah percakapan dan Tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. 8 Melalui wawancara interviu peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendalam indepeth information karena beberapa hal, antara lain a. Peneliti dapat menjelaskan atau mem-parafrase pertanyaan yang tidak dimengerti responden. 4 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2009, cet. 3, h. 115 5 S. Nasution, Metode Reseach Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 70

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN MORALITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDAR

1 9 108

PERBEDAAN MORALITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO DAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL SISWA SMP NEGERI 28 B

0 11 123

POLA PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL DAN INTRAPERSONAL DI NII AL.ISLAM KARTASURA SUKOHARJO

1 10 18

PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT TERHADAP PRESTASI PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 1 8

INTERNALISASI BUDAYA JAWA DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGICAL MATHEMATICS DAN INTER-INTRAPERSONAL CALON GURU KIMIA PADA PERKULIAHAN ELEKTROMETRI BERBASIS AKTIVITAS INKUIRI LABORATORIUM.

1 6 60

UPAYA GURU PAI MELALUI PENANAMAN NILAI KEAGAMAAN DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA KELAS 8 SMP ISLAM SIDOARJO.

0 0 123

PEMBELAJARAN FISIKA MODEL DISKUSI DITINJAU DARI KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

0 0 7

IMPLEMENTASI KURIKULUM EECS (ENTERTAINMENT, ENTREPRENEUR, CONCEPTUALIZER AND SPIRITUALITY) DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN - USAHA GURU UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN PAI SISWA SMPN 3 KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

BAB V PEMBAHASAN - USAHA GURU UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN PAI SISWA SMPN 3 KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13