Tujuan Pemberian Motivasi Tujuan dan Prinsip Motivasi

nafkah merupakan suatu kewajiban yang istimewa dalam pandangan Islam. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil professional atau ahli. Barangsiapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.H.R. Ahmad ” Sehingga dalam islam diajarkan bahwa tujuan dan target yang hendak dicapai dari pemberian motivasi adalah: a. Meningkatkan etos kerja b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan c. Meningkatkan ibadah kepada Allah

2. Prinsip-Prinsip Motivasi

Dalam memotivasi pegawai terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, diantaranya yakni: 9 a. Prinsip partisipasi Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin. b. Prinsip Komunikasi Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya. 9 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, h. 100. c. Prinsip mengakui andil bawahan Pemimpin mengakui bahwa pegawai mempunyai andil di dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya. d. Prinsip pendelagasian wewenang Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin. e. Prinsip memberi perhatian Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja apa yang diharapkan oleh pemimpin. Prinsip motivasi menjadi pedoman bertindak yang didasarkan atas asas yang benar. Seorang pemimpin akan bertindak berdasarkan prinsip motivasi dalam upaya meningkatkan motivasi kerja karyawannya sebagai dasar untuk bertindak. Hal ini dilakukan agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat terlaksana dengan baik oleh para karyawan yang telah mendapatkan motivasi.

D. Pendekatan-Pendekatan Motivasi

Sebagaimana dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert 1995 paling tidak terdapat tiga pendekatan yang dikenal dalam dunia management, yaitu pendekatan traditional atau dikenal sebagai traditional model of motivation theory, pendekatan relasi manusia atau human relation model, dan pendekatan sumber daya manusia atau human resourses model. 10 1. Pendekatan Traditional Pendekatan ini sering kali dikaitkan dengan perspektif saintifik dalam ilmu managemen atau kelompok managemen ilmiah, yang salah satu tokoh penggagasnya Frederick Winslow Taylor. Pendekatan ini memandang bahwa pada dasarnya manager memiliki kinerja yang lebih baik dari pekerja, dan para pekerja akan menunjukan kinerja yang baik sekiranya diiming-imingi dengan kompensasi berupa uang. Human are motivated solely by money. Oleh karena itu, di antara sistem yang dihasilkan dalam pendekatan tradisional ini diantaranya adalah mengenai sistem pemberian insentif. 2. Pendekatan Relasi Manusia Pendekatan ini sering kali dikaitkan dengan Elton Mayo dan para pengikutnya. Menurutnya, pekerjaan yang sama jika dilakukan secara terus- menerus akan menyebabkan kebosanan dan justru akan berimplikasi pada penurunan motivasi. Mayo menganggap bahwa kontak sosial atau relasi antar manusia justru akan membantu dan memelihara motivasi para pekerja. Pada intinya, manager semestinya berkewajiban membantu para pekerja untuk 10 Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005, h. 237.