Faktor Intrinsik Faktor-Faktor Motivasi

atau terlalu banyak tantangan. 21 Sehingga untuk menimbulkan kepuasan dalam bekerja diperlukan sebuah penetapan tujuan pekerjaan. Edwin Locke berpendapat bahwa dengan penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh pada pekerjaan itu sendiri tetapi juga merangsang para pegawai untuk mencari metode-metode yang lebih baik dalam melaksanakan suatu pekerjaan. 22 e. Pengembangan potensi individu The Possibility of Growth Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai kebutuhan pekerjaanjabatan melalui pendidikan dan latihan. 23 Pengembangan dapat dilakukan melalui pendidikan ataupun pelatihan. Sebuah pendidikan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk miningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan. Tujuan pengembangan hakikatnya menyangkut hal-hal berikut: 1 Meningkatkan produktivitas kerja karyawan 2 Meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan biaya produksi 21 Herzberg, Work and The Nature of Man, New York: The World Publishing Company, 1973, h. 217, dalam Gilang Raka Pratama, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Polisi, Skripsi S1, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 68. 22 Abi Sujak, Kepemimpinan Manajer: Eksistensinya dalam Perilaku Organisasi, Jakarta: Rajawali, 1990, h. 263. 23 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, h. 69. 3 Mengurangi kerusakan barang, produksi, dan mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya 4 Mengurangi tingkat kecelakaan karyawan 5 Meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah peusahaan 6 Meningkatkan moral yang baik 7 Adanya kesempatan untuk meningkatkan karir karyawan karena keahlian, keterampilan, dan prestasi kerja yang lebih baik 8 Konseptual semakin membaik, karena manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik 9 Meningkatkan sisi kepemimpinan seorang manajer, sehingga human relations-nya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga pembinaan kerja sama vertikal dan horizontal semakin harmonis. 10 Balas jasa gaji, upah insentif, dan benefits karyawan akan meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar. 11 Pengembangan karyawan juga dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih bermutu. Sementara itu, jenis pengembangan dikelompokan atas: 1 Pengembangan secara informal, yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannnya dengan pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukkan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi perusahaan karena prestasi kerja karyawan semakin besar, di samping efisiensi dan produktivitasnya juga semakin baik. 2 Pengembangan secara formal, yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang dilakukan perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan. Pengembangan secara formal dilakukan perusahaan karena tuntutan pekerjaan saat ini ataupun masa datang, yang sifatnya nonkarier atau peningkatan karier seorang karyawan. f. Kesempatan Untuk Maju Advancement Kesempatan untuk maju atau biasa disebut pengembangan karir merupakan usaha formal untuk meningkatkan dan menambah kemampuan, yang diharapkan berdampak pada pengembangan dan perluasan wawasan, yang membuka kesempatan mendapatkan posisi atau jabatan yang memuaskan dalam kehidupan sebagai pekerja. 24

2. Faktor Ekstrinsik

Faktor ekstrinsik atau biasa disebut juga hygene factor merupakan faktor ketidakpuasan yang bersumber dari luar diri sesorang. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut: 24 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber daya Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1997, h. 290. a. Gaji Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa yang diberikan kepada perusahaan. Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. 25 Maksudnya, gaji akan tetap dibayarkan walaupun pekerja tersebut tidak masuk kerja. Gaji pokok menunjukkan jumlah kompensasi tunai yang berfungsi sebagai patokan untuk unsur- unsur kompensasi lainnya seperti bonus-bonus dan tunjangan- tunjangan. 26 Sementara upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya. Tujuan pemberian balas jasa hendaknya memberikan kepuasan kepada semua pihak, karyawan dapat memenuhi kebutahannya, pengusaha mendapat laba, peraturan pemerintah harus ditaati, dan konsumen mendapat barang yang baik dan harga yang pantas. Sehingga pada dasarnya tujuan pemberian kompensasi balas jasa antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah. 25 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, h. 118. 26 Justine T. Sirait, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Internasional, Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2007, h. 202. Metode kompensasi balas jasa sebagai berikut: 27 1. Metode Tunggal Metode tunggal yaitu suatu metode yang dalam penetapan gaji pokok hanya didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang dimiliki karyawan. Jadi, tingkat golongan dan gaji pokok seseorang hanya ditetapkan atas ijazah terakhir yang dijadikan standarnya. Misalnya, pegawai negeri ijazah formal S-1, maka golongannya ialah III-A dan gaji pokoknya adalah gaji pokok III-A untuk setiap departemen sama.q 2. Metode Jamak Metode jamak yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok didasarkan atas beberapa perimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal, bahkan hubungan keluarga ikut menentukan besarnya gaji pokok seseorang. Jadi standar gaji pokok yang pasti tidak ada. Ini terdapat pada perusahaan-perusahaan swasta yang didalamnya masih sering terdapat diskriminasi. Sementara itu, untuk sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan adalah sebagai berikut: 1. Sistem Waktu Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi gaji, upah ditetapkan berdasarkan standar waktu, seperti jam, minggu, atau bulan. Administrasi pengupahan sistem waktu relatif mudah serta dapat 27 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, h. 123.