Prosedur Tetap PROTAP Satelit PTRM Puskesmas Kecamatan Tebet
3. Pasien diterima oleh petugas farmasi dan diminta untuk membayar
sesuai peraturan yang ada. 4.
Staf farmasi akan memberikan metadon sesuai dosis yang ditetapkan Dokter.
5. Staf farmasi harus memastikan bahwa dosis tersebut telah diminum
pasien dengan melihat langsung saat pasien meminum metadon. 6.
Setelah selesai diminum, pasien diminta untuk segera meninggalkan klinik dan tidak dibenarkan untuk berada disekitar klinik.
c. Pasien yang Pernah Drop Out
Pasien yang pernah drop out dan ingin mengikuti program metadon akan dievaluasi kembali oleh Dokter. Prosedurnya sama seperti
penerimaan pasien baru, dimulai dengan memberikan penjelasan program lalu pasien mendapatkan dosis dan menunggu 45 menit untuk melihat
reaksi obat.
3
d. VCT Voluntary Conseling and Testing HIV
Salah satu cara tes untuk mengetahui status HIV adalah melalui VCT alias tes dengan sukarela. Sebelum tes darah, dilakukan konseling
terlebih dahulu.
4
3
Puskesmas Kecamatan Tebet, Prosedur Tetap PROTAP Satelit PTRM Jakarta: Puskesmas Kecamatan Tebet, 2012, h. 2.
4
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia PKBI, Seputar HIV AIDS Jakarta: PKBI, 2011, h. 30.
e. Pro-Test Konseling
Pasien dan orang tuanya akan dihubungi setelah hasil tes HIV keluar untuk membuat perjanjian post test konseling. Bila hasilnya reaktif
maka pasien harus melakukan pemeriksaan CD4, rontgen, tes darah lengkap, SGOT-SGPT. Namun bila hasil non reaktif maka pasien
disarankan untuk periksa 3 bulan lagi. f.
Dosis yang Hilang, Dicuri, atau Tumpah Dosis metadon yang dibawa pulang adalah menjadi tanggung
jawab pasien sepenuhnya dan dianggap telah dipergunakan sesuai dengan aturan yang telah diberitahukan kepada pasien dan pendampingnya.
5
Apabila terjadi kehilangan, pencurian atau tumpah, maka prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Pasien yang melaporkan kehilangan atau kecurian dosis bawa
pulangnya atau Take Home Dose THD tidak akan diberikan dosis pengganti. Walaupun dosis metadon bawa pulang THD telah
diberikan kepada pasien adalah menjadi tanggung jawab pasien sendiri dan dianggap telah dipergunakan sebagaimana mestinya.
2. Jika dosis bawa pulang THD milik pasien tumpah di luar klinik maka
harus dapat dicari buktinya. Dosis yang tumpah tidak mendapat penggantian kecuali bila timbul gejala obyektif putus opiat.
5
Kementerian Kesehatan RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI, h. 46.
3. Jika semua hal tersebut diatas telah dipertimbangkan dan Dokter
merasa perlu untuk memberi dosis pengganti maka hal tersebut harus disepakati bersama dengan dua orang petugas lain.
4. Bila semua yang terlibat dalam kesepakatan tersebut menyetujui maka
hal dibawah ini harus dilakukan: 1 Dosis pengganti diberikan diklinik metadon dibawah pengawasan setiap hari dan dinilai oleh
Dokter berpengalaman untuk meyakinkan bahwa tidak akan terjadi keracunan. 2 Dosis pengganti tidak diberikan sebagai dosis bawa
pulang. 3 Bila dosis tumpah, jumlah dosis pengganti adalah sebanyak bagian yang tumpah sebagaimana yang disaksikan oleh petugas yang
melihatnya.
6
g. Tatalaksana Pemberian Metadon
1. Petugas medis harus memastikan foto pada ID card pasien dan pada
mapformulir pasien sesuai dengan identitas pasien. 2.
Petugas PTRM harus memastikan bahwa pasien tidak dalam keadaan intoksikasi.
3. Petugas PTRM harus memeriksa map pasien, berapa dosis metadon
yang harus diberikan kepada pasien. 4.
Petugas PTRM harus memastikan label botol liquid metadon agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat atau metadon.
6
Dyah Purwaning R, Standar Operasional dan Prosedur PTRM Jakarta: RSKO, t.t, h.6.
5. Petugas PTRM harus tepat dalam memberikan dosis metadon yang
harus diberikan. 6.
Petugas PTRM akan mencampurkan larutan metadon dengan sirup secukupnya sehingga dapat mengurangi rasa pahit dari metadon.
7. Petugas PTRM akan meminta pasien untuk meminum metadon
dihadapannya. Setelah itu, pasien diminta untuk meminum segelas air putih.
8. Petugas PTRM harus meminta pasien untuk menandatangani buku
regitrasi pasienmap sebagai bukti bahwa hari itu pasien telah menerima dosis metadon.
h. Prosedur menampung urine
Tes urine terhadap penggunaan obat merupakan pemeriksaan objektif untuk mendeteksi adanya metabolit opiat dalam urine. Petugas
medis harus memastikan bahwa urine yang diperiksa adalah urine yang bersangkutan.
7
i. Tarif
Tarif yang dikenakan kepada pasien PTRM adalah Rp. 5.000,- per orang perkunjungan sesuai Perda dan untuk yang mempunyai KTP
DKIKJS tidak dipungut biayagratis.
8
7
Kementerian Kesehatan RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI, h. 50.
8
Puskesmas Kecamatan Tebet, Prosedur Tetap PROTAP Satelit PTRM, h. 3.