Saran KESIMPULAN DAN SARAN

110 DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Depok: FISIP UI Press, 2005. Adi, Isbandi Rukminto. Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta: FEUI Press, 2001. Al-Quran Online Indonesia. “Sûrah al-Maidah5: 90.” Artikel diakses pada 16 Januari 2014 dari http:quran.bacalah.netcontentsuratindex.php . Ariefuzzaman, Siti Napsiyah dan Fuaida, Lisma Diawati. Belajar Teori Pekerjaan Sosial. Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Arifin, Nurul. “Program Terapi Rumatan Metadon PTRM.” Artikel diakses pada 07 April 2014 dari http:nurularifin.comreadnarkobaprogram-terapi-rumatan- metadon-ptrm Badan Narkotika Nasional. Pelajar dan Bahaya Narkotika. Jakarta: BNN, 2010. Bugin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group, 2005. Deputi Bidang Polhukhankam Bappenas. “Kebijakan Pembangunan Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan 2015.” Artikel diakses pada 19 Juli 2014 dari http:musrenbangnas.bappenas.go.iduploadpenutupan01_Paparan_Deputi_ Polhuhankam.pdf Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi, penerjemah: Kartini Kartono. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. Departemen Sosial. Bimbingan Teknis Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Departemen Sosial, 2002. Departemen Sosial. Panduan Standarisasi Monitoring dan Evaluasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin. Jakarta: Departemen Sosial RI, 2005. Dyah Purwaning R. Standar Operasional dan Prosedur PTRM. Jakarta: RSKO, t.t. Ghony, M. Djunaidi dan Almanshur, Fauzan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-Rum Media, 2012. Hamzah, Andi dan Surachman, RM. Kejahatan Narkotika dan Psikotropika. Jakarta: Sinar Grafika, 1994. Hawari, Dadang. Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogya: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 2004. 111 Irwanda, M. Tri. “Program Terapi Rumatan Metadon di Indonesia.” Artikel diakses pada 07 April 2014 dari http:okzone.comread2008032623094953program-terapi-rumatan- metadon-di-indonesia Kadarmanta, A. Narkoba Pembunuh karakter Bangsa. Jakarta: PT. Forum Media Utama, 2010. Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian. Malang: UIN Malang Press, 2008. Kemenkumham. “Berita Negara Republik Indonesia.” Artikel diakses pada 16 Januari 2014 dari http:ditjenpp.kemenkumham.go.idarsipbn2011bn825-2011.pdf Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Penyelenggaraan Program Terapi Metadon. Jakarta: Kemenkes RI, 2013. Komisi Penanggulangan AIDS KPA. HIV dan AIDS Infeksi Menular Seksual dan Narkoba. Jakarta: KPAN, t.t. Komunitas Methadone Indonesia, “What is Methadone.” Artikel diakses pada 07 April 2014 dari http:methadone.blog.com Mantra, Ida Bagoes. Filsafat Penelitian Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Masum, Sumarmo. Penanggulangan Bahaya Narkotika dan Ketergantungan Obat. Jakarta: CV Haji Masagung, 1987. Moeloeng, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosyda Karya, 1993. Moeleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. Mustofa, Ahmad Sanusi. Problem Narkotika-Psikotropika dan HIV-AIDS. Jakarta: Zikrul Hakim. Nasuhi, Hamid. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: Center for Quality, 2007. Nggao, Fredy S. Evaluasi Program. Jakarta: Nuansa Madani, 2003. North Methadone Community NMC. “Methadone.” Artikel diakses pada 07 April 2014 dari http:methadone-indonesia.blogspot.com Partanto, Pius A. dan Al-Barry, M. Dahlan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 1994. 112 Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia PKBI. Seputar HIV AIDS. Jakarta: PKBI, 2011. Pusat Studi Kebijakan Kesehatan dan Sosial Indonesia, ed. Pengelolaan Kesehatan Masyarakat dalam Kondisi Bencana. Yogyakarta: GRHA Yudistira, t.t. Ramli, Ahmad. Kamus Kedokteran. Jakarta: Djambatan, 1999. Saifuddin, Muhammad. “Setiap Penyakit Pasti Ada Obatnya.” Artikel diakses pada 7 April 2014 dari http:kesehatanmuslim.comsetia-penyakit-ada-obatnya Sastro, Dhoho A, ed. Membongkar Praktik Pelanggaran Hak Tersangka di Tingkat Penyidikan: Studi Kasus Terhadap Tersangka Kasus Narkotika di Jakarta. Jakarta: LBH Masyarakat, 2012. Subagyo, Dwi Siswo. “Efektivitas Program Terapi Rumatan Metadon bagi Pasien Terdaftar di Puskesmas Kecamatan Tebet Tahun 2007-2008.” Tesis S2 Program Studi Kajian Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia, 2008. Sudjana, Djuju. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006. Sunarno. Narkoba Bahaya dan Upaya Pencegahannya. Semarang: PT. Bengawan Ilmu, 2007. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka, 1998. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Puskesmas Kecamatan Tebet. Laporan Kegiatan 2012. Jakarta: Puskesmas Kecamatan Tebet, 2012. Puskesmas Kecamatan Tebet. Denah Layanan Puskesmas Kecamatan Tebet. Jakarta: Puskesmas Kec. Tebet, t.t. Puskesmas Kecamatan Tebet. Prosedur Tetap PROTAP Satelit PTRM. Jakarta: Puskesmas Kecamatan Tebet, 2012. Wibowo, Andronov Dwi. “BAB 3 Profil Lembaga.” Artikel diakses pada 20 Februari 2014, http:thesis.binus.ac.iddocBab32011-1-00618-SI20Bab203.pdf Wikipedia. “Struktur Organisasi.” Artikel diakses pada 04 Agustus 2014 dari http:id.m.wikipedia.orgwikiStruktur_organisasi Wirawan. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011. 127 LAMPIRAN : Hasil Observasi PTRM PKC. Tebet HASIL OBSERVASI PTRM PKC. TEBET Poli PTRM tampak dari depan. PTRM buka pukul 13.00 sd 15.00. Kondisi poli dibagian depan bersih tanpa ada sampah yang berserakan, didepan pintu disediakan tempat sampah, satu buah meja yang digunakan pasien untuk menulis atau menaruh gelasbotol, satu buah kursi namun dibutuhkan kursi yang lebih panjang sehingga saat banyak pasien yang datang mereka bisa duduk sembil menunggu atau antre. Selain itu, ditembok bagian depan disediakan papan sebagai mading dan terdapat kotak kecil yang berisi kondom dan dapat diambil secara gratis. Metadon cair berada didalam botol kemasan dan terdapat alat yang dapat mengatur jumlah dosis yang ingin dikeluarkan. Metadon dicampur dengan sirup yang telah disediakan dalam teko supaya rasa pahit dari metadon dapat ditutup dengan rasa manis dari sirup. PKC. Tebet menggunakan gelas plastik sekali buang untuk setiap pasien yang meminum metadon. Petugas medis menggunakan baju seragam dinas berwarna hijau dan sepatu. Petugas medis sedang mengecek data pasien yang datang, berapa jumlah dosis pasien hari itu. Lalu petugas medis akan meminta pasien untuk menandatangani pernyataan bahwa pasien telah meminum metadonnya pada hari itu. 128 Salah satu pasien sedang menandatangani absen metadon yang diminta oleh petugas medis sebelum pasien meminum metadon sebagai bukti pasien meminum metadon di hari itu. Pasien harus meminum metadon dihadapan petugas medis. Berkas-berkas tersusun rapi didalam map dan dipasang mading mengenai data pasien PTRM PKC. Tebet. Dibagian pojok tepat dibawah tangga ditaruh satu buah alat timbangan berat badan namun sulit untuk mengaksesnya karena berada dibawah tangga dan terhalang oleh dispenser. Koor. PTRM PKC. Tebet, dr. Elizabeth juga menggunakan seragam dinas berwana hijau serta sepatu seperti petugas medis lainnya. Salah satu pasien sedang melakukan konsultasi dengan dr. Elizabeth. Kondisi dan tata ruang PTRM PKC Tebet begitu sempit karena hanya berukuran 2.15 x 4 m. 129 Pedoman Wawancara Untuk Pasien Program Terapi Rumatan Metadon 1 Identitas Pasien 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Usia : 4. Alamat : 2 Komponen Pertanyaan 1 Heroin 5. Apa alasan utama Anda menggunakan heroinputaw? 6. Bagaimana Anda dapat terjerumus menggunakan heroinputaw? 7. Apakah pergaulan mempengaruhi Anda dalam menggunakan heroin maupun NAPZA jenis lainnya? 8. Berapa banyak heroinputaw yang Anda konsumsi dalam sehari? 9. Apa saja jenis obat opiat yang pernah Anda konsumsi? 10. Apakah sebelumnya Anda pernah mengikuti program pemulihan NAPZA? 2 Keluarga 11. Apakah Anda sudah menikah? Probing: belum menikah, sudah menikah, bercerai 130 12. Jika “iya” apakah pasangan Anda mendukung Anda untuk mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? 13. Jika “tidak” siapa yang mendorong Anda untuk mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? 14. Menurut Anda seberapa jauh peran keluarga memberi dukungan kepada Anda dalam mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? 3 Pekerjaan 15. Apakah Anda sudah bekerja? Jika “iya” tolong ceritakan bagaimana dengan pekerjaan Anda? 16. Bagaimana manfaat Program Terapi Rumatan Metadon terhadap pekerjaan Anda? 17. Apakah lingkungan pekerjaan Anda mendukung Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Jika “tidak” kegiatan apa yang Anda lakukan setelah mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? 4 Program Terapi Rumatan Metadon 18. Bagaimana Anda mengetahui Program Terapi Rumatan Metadon? 19. Mengapa Anda memilih metadon sebagai terapi Anda? 20. Bagaimana prosedur yang Anda jalani saat pertama kali mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet? 21. Apakah Dokter atau perawat maupun kader muda memberikan pengetahuan selama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? 131 22. Berapa lama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet? 23. Apa yang membuat Anda bertahan mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? 24. Menurut Anda apakah manfaat setelah mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? 25. Jika Anda mendapatkan THD Take Home Dose bagaimana Anda bisa mendapatkan THD? Sudah berapa lama Anda mendapatkan THD? Berapa kali Anda datang ke Puskesmas untuk mengambil THD? Apakah perbedaan dan manfaat yang Anda rasakan saat mendapatkan THD? 26. Apakah Anda pernah memberikan metadon Anda ke orang lain? Jika “iya” mengapa Anda memberikannya? Kapan Anda memberikannya? Apakah petugas pernah mengetahuinya 27. Apakah Anda pernah menggunakan NAPZA selama mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Jika “iya” NAPZA jenis apa yang Anda gunakan? Kapan Anda terakhir menggunakan NAPZA tersebut? Kenapa Anda masih mengkonsumsi NAPZA tersebut? Apakah petugas pernah mengetahuinya? 28. Menurut Anda bagaimana jadwal pelayanan di Program Terapi Rumatan Metadon? 29. Bagaimana pelayanan Program Terapi Rumatan Metadon yang diberikan Puskesmas Kecamatan Tebet? Apakah pelayanan yang diberikan sudah memuaskan? 30. Bagaimana pandangan masyarakat setelah Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon ini? 31. Apa saran Anda dalam Program Terapi Rumatan Metadon ini? 132 LAMPIRAN : Hasil Wawancara dengan Pasien berinisial DZ Identitas Pasien 1. Nama Inisial : DZ 2. Jenis Kelamin : Perempuan 3. Usia : 30 tahun 4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 5. HariTanggal Wawancara : Jumat02 Mei 2014 6. Tempat Wawancara : Puskesmas Kecamatan Tebet Hasil Wawancara

A. Heroin

1. Apa alasan utama Anda menggunakan heroinputaw? Lingkungan sih awalnya terus masalah keluarga, tapi lebih banyak lingkungan aja yah. Jadi dari 5 bersaudara, mulai dari anak ke 3,4,5 kena semua. Aku nih anak ke 5. Tapi yang dua berhenti aku masih terus sampe aku kena HIV. Kalau yang dua ini udah total bersih. 2. Apakah pergaulan mempengaruhi Anda terjerumus menggunakan heroinputaw? Pergaulan pasti turut pengaruhi. Aku mulai tahun 1998 langsung makai putaw 3. Berapa banyak heroinputaw yang Anda konsumsi dalam sehari? Waktu aku masih make masih murah ya 10.000-an, itu paling Cuma 2-3 kali beli dalam sehari. Aku pakai disuntik. 133 4. Apa saja jenis obat opiat yang pernah Anda konsumsi? Shabu-shabu tapi ga kontinu kayak putaw, inex juga pernah yang lainnya sebatas nyoba yah, dibadan aku ga enak. Jadi yang palin rutin putaw. 5. Apakah sebelumnya Anda pernah mengikuti program pemulihan NAPZA? Pernah berkali-kali, pernah di Fatmawati, di Bandung pengobatan alternatif, inabah juga pernah, udah bermacam-macam, dan permadosini rehab di Cawang tapi itu dulu kalau engga salah sekarang udah engga ada, sampai akhirnya sekarang ikut PTRM.

B. Keluarga

6. Apakah Anda sudah menikah? Probing: belum menikah, sudah menikah, bercerai Sudah menikah, saya menikah dua kali. Pernikahan yang pertama gagal dapet anak 1. Terus sekarang nikah sama-sama dengan pecandu, sama- sama positif dan punya anak satu. Bulan ini tahun ke 7 pernikahan saya. 7. Jika “iya” apakah pasangan Anda mendukung Anda untuk mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Keluarga saya itu mendukung sekali, keluarga saya juga tahu saya positif HIV, mertua saya tahu, suami saya yang sekarang mendukung jadi semua support. 8. Menurut Anda seberapa jauh peran keluarga memberi dukungan kepada Anda dalam mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Kalau untuk metadon ayah saya kurang mendukunng, karenqa ayah saya tanya sampai kapan efeknya. Apalagi saya sempat kena anemia kronis sampai dirawat berhari-hari di RS. Terus kena TB. Ortu saya sempat tanya “sampai kapan ini kamu terapi metadon ini, masa sampai seumur hidup…” saya juga berpikiran “iya juga sih apalagi sampai sekarang dosis 134 gue masih tinggi 280karena kena TB kan….”. sebenernya saya mau cepet berhentimetadon tapi saya sendiri masih takut badan saya belum siap untuk berhenti pakai.

C. Pekerjaan

9. Apakah Anda sudah bekerja? Jika “iya” tolong ceritakan bagaimana dengan pekerjaan Anda? Ibu rumah tangga. Selain itu, kakak saya jualan kue jadi kadang-kadang kalau ada yang pesan deket-deket lebaran saya bantu-bantu belanjain.

D. Program Terapi Rumatan Metadon

10. Bagaimana Anda mengetahui Program Terapi Rumatan Metadon? Saya tahu dari suami yang sekarang. Jadi suami saya ikut duluan pas PTRM ini buka tahun 2007. Saat itu saya ditawarin untuk ikut, tapi saya masih make. Tapi lama-lama saya lihat kok dia engga sakaw, terus saat itu barang juga sudah mulai susah, mahal, akhirnya saya ikut masuk. 11. Mengapa Anda memilih metadon sebagai terapi Anda? Subuxon udah tapi saya pakainya emang salah ya, itukan harusnya di oral tapi saya pakainya disuntik. Akhirnya memang cocoknya di metadon alasannya juga satu karena dekat, murah, efek dibadan saya itu nutup 24 jam dan engga terlalu nagih. Kedua, kalau saya pakai putaw pun enggga berasa percuma aja. Efek berhenti ke putawnya lebih cepat. 12. Bagaimana prosedur yang Anda jalani saat pertama kali mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet? Cuma wali waktu itu sama suami saya, KTP, surat nikah gitu-gitu, sama tes positif menggunakan Narkoba. Pertama kali masuk saya belum berani CD4, tapi saya sudah pernah tes HIV sampai 8 kali hasilnya negatif, itu pun karena ayah saya yang dominan meminta saya untuk tes ini itu. Tapi 135 pas saya lagi hamil anak saya yang ini, dibidan sini suruh saya untuk tes VCT apalagi kan saya minum metadon disini jadi sebaiknya saya tes VCT disini PKC Tebet. Pas saya cek disini ternyata saya positif. Disitu saya mulai minnum ARV. Tapi sebelumnya suami saya itu sudah kena HIV duluan. Anak saya negatif karena lahir cecar. 13. Apakah Dokter atau perawat maupun kader muda memberikan pengetahuan selama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Iya petugas medis pasti memberikan informasi tentang PTRM. Disini juga suka ada pertemuan kecil. Sebulan dua kali tapi untuk pertemuan besarnya bisa dua bulan sekali. 14. Berapa lama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet? 7 tahun sejak tahun 2007. 15. Apa yang membuat Anda bertahan mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Karena untuk jatuh ke lubang yang samanya lebih kecil, maksudnya saya menggunakan ini jadi tidak ada indikasi untuk menggunakan putaw lagi. 16. Menurut Anda apakah manfaat setelah mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Banyak ya… rumah tangga saya lebih harmonis, saya lebih tahu tentang penyakit-penyakit. Puskesmas juga lebih welcome, diterima dengan baik saat saya mengeluhkan penyakit saya. Jadi tidak ada diskriminasi. 17. Jika Anda mendapatkan THD Take Home Dose bagaimana Anda bisa mendapatkan THD? Sudah berapa lama Anda mendapatkan THD? Berapa 136 kali Anda datang ke Puskesmas untuk mengambil THD? Apakah perbedaan dan manfaat yang Anda rasakan saat mendapatkan THD? Saya pernah dapat THD jika ada pertemuan keluarga atau saya lagi sakit. Untuk syarat misalnya waktu itu saya ke bali tiket pesawat saya diminta, biar tidak disalahgunakan. 18. Apakah Anda pernah memberikan metadon Anda ke orang lain? Jika “iya” mengapa Anda memberikannya? Kapan Anda memberikannya? Apakah petugas pernah mengetahuinya? Kalau saya terus terang saya pernah ya. Justru saya dibantu karena saya kan TB dan dosisnya itu lebih kemakan, sakawnya itu dua kali lipat, nah saya meminta agar dosis saya di split tapi dokter ini ngasih dosis langsung dimunm besar tapi yang di split sedikit. Jadi engga nutup dan sakawnya parah, mau engga mau saya meminta tolong keteman karena kalau saya beli putaw engga mungkin. Jadi, kalau saya bukan memberikan tapi minta sama teman yang punya THD. Saya melakukan ini sekitar 1 tahun yang lalu. Saya dan teman saya tidak diketahui petugas. 19. Apakah Anda pernah menggunakan NAPZA selama mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Jika “iya” NAPZA jenis apa yang Anda gunakan? Kapan Anda terakhir menggunakan NAPZA tersebut? Kenapa Anda masih mengkonsumsi NAPZA tersebut? Apakah petugas pernah mengetahuinya? Saat ini saya tidak pernah, saya bersih. Dua atau tiga tahun pertama saya masih selip putawbenzo, alprazolam tapi setelah itu tidak pernah sama sekali. Alasan pakai masih ada masalah-masalah pribadi, kayak alprazolam kan obat anti depresan. Jadi saya ini pribadi yang tertutup kalo ada masalah-masalah dipendem sampai saya sakit sendiri dan saya ngerasa semenjak konsumsi alprazolam kok semakin parah bukan membaik. Akhinya saya berhenti tapi dulu saya rutin konsumsi itu selama tiga mingguan, sampai Yudi, teman-teman pada negor dan putus obatnya 137 itu justru parah kayak orang depresi dan semenjak itu ga pernah pakai lagi. 20. Menurut Anda bagaimana jadwal pelayanan di Program Terapi Rumatan Metadon? Sebenernya lebih baik kalau kata anak-anak yang lain yang kerja buka dua kali dalam sehari. Kayak di PTRM lain kan buka 2 kloter. Tapi untuk saya pribadi dan suami saya yang wirausaha ga masalah dengan jam buka disini. Apalagi kalau terlambat minum kita bisa tetep minum di apotek. Tapi bisa dua kloter sebenernya lebih baik lagi. 21. Bagaimana pelayanan Program Terapi Rumatan Metadon yang diberikan Puskesmas Kecamatan Tebet? Apakah pelayanan yang diberikan sudah memuaskan? Sudah cukup memuaskan dan nyaman. 22. Bagaimana pandangan masyarakat setelah Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon ini? Kalau lingungan rumah saya pribadi kan saya ngontrak nih. Mereka tidak tahu saya menggunakan metadon. Tapi kalau pergaulan teman-teman, keluarga tahu dan positif menilai saya karena dampak metadon ini membuat saya jadi tidak pernah pakai heroin lagi. Terus saya jadi rajin solat, saya lebih baik lagi. 23. Apa saran Anda dalam Program Terapi Rumatan Metadon ini? Dr. Eli kurang paham keluhan pecandu. Jadi saya pernah dari dosisi 70 langsung ke 150 karena dia engga mau dosis saya di split. Maunya saya dia lebih tahu tentang metadon. 138 LAMPIRAN : Hasil Wawancara dengan Pasien berinisial RH Identitas Pasien 1. Nama Inisial : RH 2. Jenis Kelamin : Perempuan 3. Usia : 45 tahun 4. Pekerjaan : Karyawan 5. HariTanggal : Jumat02 Mei 2014 6. Tempat Wawancara : Puskesmas Kecamatan Tebet Hasil Wawancara

A. Heroin

1. Apa alasan utama Anda menggunakan heroinputaw? ditawarin juga dikasih suami. Sebelumnya sih suami sudah pakai duluan. Awalnya sih sekali-sekali doing terus berlanjut. 2. Apakah pergaulan mempengaruhi Anda terjerumus menggunakan heroinputaw? Kalau pergaulan tidak mempengaruhi. 3. Berapa banyak heroinputaw yang Anda konsumsi dalam sehari? Aku kalau pakai, misalnya paketan seharga seratus ribu pada tahun 2008 itu dibagi dua sama suami tapi aku hanya pakai seperempatnya saja. Aku pakai dengan cara disuntik. 4. Apa saja jenis obat opiat yang pernah Anda konsumsi? 139 Sebelum putaw background aku nyabu, kalau obat tidur pernah dari dokter aku pakai sanax. 5. Apakah sebelumnya Anda pernah mengikuti program pemulihan NAPZA? Belum pernah ikut rehab, langsung metadon.

B. Keluarga

6. Apakah Anda sudah menikah? Probing: belum menikah, sudah menikah, bercerai sudah, sama yang sekarang aku menikah yang ketiga kali. Yang pertama tahun 1991 menikah lalu ga lama tahun 1995 cerai. Tahun 2004 menikah lagi terus suami meninggal karena jungki. Sama yang ketiga menikah tahun 2008. 7. Jika “iya” apakah pasangan Anda mendukung Anda untuk mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Suami mendukung karena suami duluan yang ikut PTRM baru saya. 8. Menurut Anda seberapa jauh peran keluarga memberi dukungan kepada Anda dalam mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Suami saja sih yang paling support. Kalau anak dari suami yang pertama sudah kuliah dan tidak tahu sama sekali.

C. Pekerjaan

9. Apakah Anda sudah bekerja? Jika “iya” tolong ceritakan bagaimana dengan pekerjaan Anda? Kerja di YPI Yayasan Pelita Ilmu ya disana aku bantu-bantu support temen-temen gitu kayak motivatorlah. 10. Bagaimana manfaat PTRM terhadap pekerjaan Anda? 140 Kaitan pekerjaan dengan ikut metadon aku jadi bisa kenal sama LSM- LSM dan keorgamnisasian ku lebih luas. 11. Apakah lingkungan pekerjaan Anda mendukung Anda mengikuti PTRM? Jika “tidak” kegiatan apa yang Anda lakukan setelah mengikuti PTRM? Sebenarnya teman-teman kerjaan tidak terlalu mendukung karena sebagian mereka bukan pecandu. Mereka justru suka bertanya, “mba bisa ga sih ilangin sendiri” karena menurut mereka dengan aku minum metadon itu masih dosa, ya aku bilang aja,”aku juga gamau tapi karena proses terapi mau bagaimana”.

D. Program Terapi Rumatan Metadon

12. Bagaimana Anda mengetahui Program Terapi Rumatan Metadon? Saya mengetahui metadon dari suami dan suami tahu dari teman- temannya yang juga pecandu. 13. Mengapa Anda memilih metadon sebagai terapi Anda? Habis mau bagaimana lagi pilihannya mau rehab seperti di Lido gitu engga ngerti dan engga tahu informasinya. Selain itu, aku sendiri juga takut kalau ikut rehab nanti keluarga tahu dan anak aku juga tahu. Jadi ikut metadon ini aja walaupun keluarga akhirnya tahu tapi sampai sekarang anak aku tidak tahu. 14. Bagaimana prosedur yang Anda jalani saat pertama kali mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet? Prosedurnya ya harus lengkap, menyerahkan KTP, didampingi wali saat itu suami, KK, dan tes urin 15. Apakah Dokter atau perawat maupun kader muda memberikan pengetahuan selama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? 141 Iya mereka kasih tau, kadangkan ada pertemuan enam bulan sekali dari puskesmas, kadang juga yudi kader muda suka adain support group. 16. Berapa lama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet? 2011 akhir bearti tiga tahunan. 17. Apa yang membuat Anda bertahan mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Karena dengan dosis 70 saja aku masih pedaw. Jadi belum berani berenti. 18. Menurut Anda apakah manfaat setelah mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Aku jadi lebih banyak teman, tahu bahwa ada komunitas metadon sehingga bisa memuat kelompok dukungan sebaya, 19. Jika Anda mendapatkan THD Take Home Dose bagaimana Anda bisa mendapatkan THD? Sudah berapa lama Anda mendapatkan THD? Berapa kali Anda datang ke Puskesmas untuk mengambil THD? Apakah perbedaan dan manfaat yang Anda rasakan saat mendapatkan THD? THD pernah kalau lagi ada acara. 20. Apakah Anda pernah memberikan metadon Anda ke orang lain? Jika “iya” mengapa Anda memberikannya? Kapan Anda memberikannya? Apakah petugas pernah mengetahuinya? Enggalah aku aja kurang kalau minta juga engga pernah. 21. Apakah Anda pernah menggunakan NAPZA selama mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Jika “iya” NAPZA jenis apa yang Anda gunakan? 142 Kapan Anda terakhir menggunakan NAPZA tersebut? Kenapa Anda masih mengkonsumsi NAPZA tersebut? Apakah petugas pernah mengetahuinya? Untuk putaw dan shabu engga pernah, tapi kalau alprazolam aku pakai karena aku punya kecemasan yang tinggi. Dalam sehari aku konsumsi setengah tablet. Aku konsumsi alprazolam sejak tahun 2013. Nah aku selalu ketahuan positif sama petugas pada saat tes urin. Aku sih suka bilang, “Yailah.. dok diperiksa lagi, diperiksa lagi paling-paling benzo saya dok”. Kalau ketahuan gitu THD aku jadi dipersulit. Tapi untuk saat ini aku mulai ngurangin dosis alprazolam sehari jadi seperempat tablet. 22. Menurut Anda bagaimana jadwal pelayanan di Program Terapi Rumatan Metadon? Kalau aku sih engga masalah. Seandainya ada pagi-pagi pun apakah mereka pasien PTRM bisa datang pagi. 23. Bagaimana pelayanan Program Terapi Rumatan Metadon yang diberikan Puskesmas Kecamatan Tebet? Apakah pelayanan yang diberikan sudah memuaskan? Pelayanan sudah memuaskan sih petugas juga baik-baik tapi menurut aku perlu disediakan tempat soalnya disini aja suka diusir-usir. 24. Bagaimana pandangan masyarakat setelah Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon ini? Aku sebisa mungkin jaga karena mnurut aku ini aib. Ya menurut aku ini aib karena nanti mereka akan tanya apasih metadon? Kenapa makai metadon? Nanti kalau aku jawab karena ini, malah membuat kita buka aib sendiri dan yang tadinya pandangan masyarakat bagus jadi ga bagus lagi. 25. Apa saran Anda dalam Program Terapi Rumatan Metadon ini? Diperketat aja untuk tes urin. 143 LAMPIRAN : Hasil Wawancara dengan Pasien berinisial AJ Identitas Pasien 1. Nama Inisial : AJ 2. Jenis Kelamin : Laki-laki 3. Usia : 47 tahun 4. Pekerjaan : Karyawan 5. HariTanggal : Rabu30 April 2014 6. Tempat Wawancara : Puskesmas Kecamatan Tebet Hasil Wawancara

A. Heroin

1. Apa alasan utama Anda menggunakan heroinputaw? Pergaulan sih tapi memang dari kecilnya juga sudah bandel 2. Apakah pergaulan mempengaruhi Anda terjerumus menggunakan heroinputaw? Pergaulan pengaruh yah di kostan itu. 3. Berapa banyak heroinputaw yang Anda konsumsi dalam sehari? Sehari satu gram bisa. Harganya sekitar Rp. 350.000. 4. Apa saja jenis obat opiat yang pernah Anda konsumsi? Pertama pakai putaw tahun 1996, tapi semua jenis Narkoba pernah saya cobain. Cuma yah… yang paling rutin ya ini putaw. 5. Apakah sebelumnya Anda pernah mengikuti program pemulihan NAPZA? 144 Cuma berobat di dr. Chen aja.

B. Keluarga

6. Apakah Anda sudah menikah? Probing: belum menikah, sudah menikah, bercerai Sudah menikah. 7. Jika “iya” apakah pasangan Anda mendukung Anda untuk mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Sebenarnya saya sendiri sih. Saya cerita ke istri yah istri ikut dukung aja. 8. Menurut Anda seberapa jauh peran keluarga memberi dukungan kepada Anda dalam mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Alhamdulillah yah bagus responnya.

C. Pekerjaan

9. Apakah Anda sudah bekerja? Jika “iya” tolong ceritakan bagaimana dengan pekerjaan Anda? Saya bekerja di crew film. Hmmm diatur aja sih waktunya dan saya kan bisa THD apalagi saya di crew film ini bagian lapangan antar jemput. Jadi pas orang-orang lagi shooting saya bisa ambil THD. 10. Bagaimana manfaat PTRM terhadap pekerjaan Anda? Banyak yah saya bisa beraktifitas bekerja dengan leluasa. 11. Apakah lingkungan pekerjaan Anda mendukung Anda mengikuti PTRM? Jika “tidak” kegiatan apa yang Anda lakukan setelah mengikuti PTRM? Lingkungan pekerjaan tidak tahu, kalau pekerjaan kan beda urusannya. Kalau tidak bekerja yah di rumah istirahat. 145

D. Program Terapi Rumatan Metadon

12. Bagaimana Anda mengetahui Program Terapi Rumatan Metadon? Dari lingkungan sesam jangki tahun 2006. Pertama coba metadon langsung pas PTRM ini tahun 2007 buka. Dosis awal 20. Alhamdulillah dari dulu dosis saya engga pernah tinggi, sekarang dosis saya 25, paling tinggi cuma 50 dan engga pernah lebih karena disitu sudah cukup menurtut saya. 13. Mengapa Anda memilih metadon sebagai terapi Anda? Selain terjangkau harganya,rasa nikmatnya hampir sama dengan putaw. 14. Bagaimana prosedur yang Anda jalani saat pertama kali mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet? Seperti peraturan yang ada disini, pertama tes urin, terus dilihat tangannya ada bekas suntikan engga. 15. Apakah Dokter atau perawat maupun kader muda memberikan pengetahuan selama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Sering, biasanya ada seminar-seminar sebulan sekali di aula tentang HIV yang paling sering. Sama komunitas MUST lebih banya sharing pengalaman kita tentang metadon, HIV dan informasi lainnya. 16. Berapa lama Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di Puskesmas Kecamatan Tebet? Sejak 2007, bulan ini pas udah 7 tahun. 17. Apa yang membuat Anda bertahan mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Ya.. cocok aja bisa bikin kualitas hidup lebih bagus dibandingin sama belum minum metadon. 146 18. Menurut Anda apakah manfaat setelah mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Mendapat banyak informasi pengetahuan seputar kesehatan dan ya itu tadi kulaitas hidup jadi lebih bagus. 19. Jika Anda mendapatkan THD Take Home Dose bagaimana Anda bisa mendapatkan THD? Sudah berapa lama Anda mendapatkan THD? Berapa kali Anda datang ke Puskesmas untuk mengambil THD? Apakah perbedaan dan manfaat yang Anda rasakan saat mendapatkan THD? Ya.. seperti itu haru ada surat kerja, harus sama wali, waktu itu saya sama istri. Tes urin harus rutin dan hasilnya engga boleh positif. THD sudah hampir enam tahun jalan THD. Kalau rutin datang kesini pekerjaan saya kan bisa rusak engga ke handle. Namanya kita kerja kan ngikut waktu jam kerja disana tapi dengan THD kita bisa menyiasati waktu ke Puskesmas. 20. Apakah Anda pernah memberikan metadon Anda ke orang lain? Jika “iya” mengapa Anda memberikannya? Kapan Anda memberikannya? Apakah petugas pernah mengetahuinya? Engga sih karena emang dosis saya kecil jadi engga perlu gitu. Saya pun kalau engga minum sehari juga engga apa-apa karena dosis saya kecil, engga tahu kalau yang dosisnya besar-besar yah. Kalau saya dosis kecil engga masalah. 21. Apakah Anda pernah menggunakan NAPZA selama mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon? Jika “iya” NAPZA jenis apa yang Anda gunakan? Kapan Anda terakhir menggunakan NAPZA tersebut? Kenapa Anda masih mengkonsumsi NAPZA tersebut? Apakah petugas pernah mengetahuinya? Pernah sih. Putaw aja mungkin beberapa bulan lalu dengan disuntik. 147 Pakainya karena kangen aja sekalian juga anggapnya Cuma refreshing, engga rutin. Kebiasaan juga tergantung dari dananya, kalau ada dana lebih ya baru ujarnya tertawa. Metadon sih sudah nutup semua yah tapi rasa kangennya itu sama putaw. Petugas engga tahu karena pas dicek pas udah bersih. Kalau ketahuan hasil positif THD akan dicabut dan namanya biasanya ditulis didepan atau diumumin dokter. 22. Menurut Anda bagaimana jadwal pelayanan di Program Terapi Rumatan Metadon? Bagus aja saya sih fine-fine aja. 23. Bagaimana pelayanan Program Terapi Rumatan Metadon yang diberikan Puskesmas Kecamatan Tebet? Apakah pelayanan yang diberikan sudah memuaskan? Memuaskan, nyaman, petugas juga baik. 24. Bagaimana pandangan masyarakat setelah Anda mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon ini? Teman pecandu sekarang cuam di metadon kalau teman-teman yang dulu banyak yang udah pada mati. Pandangan masyarakat yang dulu mandang jelek sekarang jadi segen, terangkatlah martabat. Kualitas hidup yang tadinya ngurusin keluarga kurang, Alhamdulillah jadi lebih baik. 25. Apa saran Anda dalam Program Terapi Rumatan Metadon ini? Udah baik sih. Tingkatin ini aja kualitas pelayanan, ruangan juga bagusan gini ada diluar karena kalau didalamkurang bebas anak-anaknya. 148 LAMPIRAN : Hasil Wawancara dengan Pasien berinisial DN Identitas Pasien 1. Nama Inisial : DN 2. Jenis Kelamin : Laki-laki 3. Usia : 35 tahun 4. Pekerjaan : Karyawan 5. HariTanggal : Rabu30 April 2014 6. Tempat Wawancara : Puskesmas Kecamatan Tebet Hasil Wawancara

A. Heroin

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Menjalankan Program Terapi Pada Pasien Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Bogor Timur Kota Bogor

0 30 138

PENDAHULUAN Pengaruh Konseling Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Program Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Manahan Solo.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Konseling Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Program Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Manahan Solo.

0 1 4

PENGARUH KONSELING TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI Pengaruh Konseling Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Program Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Manahan Solo.

0 0 15

PENGARUH KONSELING TERHADAP PENURUNAN DEPRESI PADA PASIEN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON Pengaruh Konseling Terhadap Penurunan Depresi Pada Pasien Program Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Manahan Solo.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK PROGRAM TERAPI Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan Surakarta.

0 2 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan

0 0 19

Faktor Yang Melatarbelakangi Keikutsertaan WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) Pengguna Heroin Dalam Mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Di Poliklinik Lapas Klas IIA Denpasar.

0 2 33