Langkah-langkahnya sebagai berikut:
11
1 Merumuskan hipotesis statistik �
: � �
� : � �
2 Menetapkan U kritis Misalkan
� = , 5 dengan n
1
= 8 dan n
2
= 5, Diperoleh U
0,058;5
= 8 3 Menentukan
nilai statistic
Mann Whitney
U, dengan langkah langkah:
a Mengurutkan data tanpa memperhatikan sampelnya. Skor terkecil diberi angka 1 dan yang lebih besar diberi angka 2 dan
seterusnya, jika terdapat angka yang sama digunakan angka rata-rata
b Jumlah urutan masing-masing sampel jumlah = K c Menghitung statistik uji melalui dua rumus:
Pertama; � =
+
� � +
− � Kedua;
� = +
� � +
− � 4 Membuat kesimpulan
Tolak H jika statistik uji U U
kritis
dan Terima H
jika statistik uji U ≤ U
kritis
Jika ukuran sampelnya lebih besar dari 20, maka distribusi sampling U menurut Mann dan Whitney akan mendekati distribusi normal dengan rata-rata
standar error: �� =
� �
dan �� = √
� � � +� +
11
Ibid., h.273
Sehingga variabel normal standarnya dirumuskan: =
�−�� ��
=
�−
� �
√� �
� +� +
E. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H
: μ
1
≤ μ
2
H
1
: μ
1
μ
2
Keterangannya adalah sebagai berikut: � : rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas eksperimen.
� : rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas kontrol.
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMPN 3 Kota Tangerang Selatan dengan delapan kali perlakuan terhadap dua kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan di kelas VII-6 sebagai kelas eksperimen yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe FSLC dan kelas VII-
7 sebagai kelas kontrol yang diberi pembelajaran konvensional. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi
Segiempat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif
matematis, setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka kedua
kelompok tersebut diberikan tes kemampuan berpikir kreatif matematis berbentuk soal uraian.
Sebelum tes diberikan, terlebih dahulu dilakukan uji coba sebanyak 10 butir soal, uji coba tersebut dilakukan peda kelas VIII-3. Setelah dilakukan uji
coba instrumen selanjutnya dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran butir soal dan uji daya pembeda butir soal. Berdasarkan hasil
perhitungan yang dilakukan diperoleh 9 butir soal yang valid dengan reliabilitas soal sebesar 0,85. Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Eksperimen
Data hasil tes akhir kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelompok
eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 45 orang yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC diperoleh nilai terendah
47 dan nilai tertinggi 100. Data hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Siswa Kelompok Eksperimen
Interval Nilai
Tengah Frekuensi
Absolut f Kumulatif Relatif
47 – 55
51 3
3 6,67
56 – 64
60 9
12 20,00
65 – 73
69 10
22 22,22
74 – 82
78 14
36 31,11
83 – 91
87 6
42 13,33
92 – 100
96 3
45 6,67
Jumlah 45
100
Mengacu pada distribusi frekuensi hasil tes tersebut dapat diketahui nilai rata-rata 73, median 73,82 dan modus 76,5. Siswa yang nilai postesnya rendah,
yaitu sebanyak 3 orang siswa yang berada pada interval 47-55, sedangkan siswa yang nilai postesnya rendah tinggi yaitu sebanyak 3 orang siswa berada pada
interval 92-100. Secara visual penyebaran data kemampuan berpikir kreatif matematis kelompok eksperimen pada pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe FSLC dapat dilihat pada grafik distribusi frekuensi kumulatif ogive pada gambar 4.1
Gambar 4.1: Grafik Ogive Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kelompok Eksperimen
Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa sebanyak 48,89 siswa kelompok eksperimen mendapat nilai lebih rendah dari rata-rata kelas yaitu 73. Sedangkan
siswa yang mendapat nilai lebih tinggi rata-rata sebanyak 51,11 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari sebagian siswa di kelompok eskperimen mendapat
nilai di atas rata-rata. Dilihat dari koefisien tingkat kemiringan kelas eksperimen ini sebesar
2068 ,
karena nilai sk 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kiri dan dikatakan kurva menceng kanan, dengan kata lain kecenderungan data
mengumpul di atas rata-rata. Nilai ketajaman kurtosisnya sebesar 0,27 yang berarti lebih dari 0,263 maka model kurva adalah runcing leptokurtis. Sehingga
nilai rata-ratanya mengelompok lampiran 17. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel nilai statistik berikut ini.
48.89
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
55 64
73 82
91 100
Fr e
ku e
n si
Ku m
u latif
Batas Atas Kelas
Ogive Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Eksperimen