siswa bahkan ada yang tidak menjawab. Ada juga siswa yang menjawab namun
jawabannya tidak berhubungan dengan pertanyaan pada soal.
Berdasarkan hasil postes siswa pada gambar 4.9a sampai dengan gambar 4.9d maka dapat terlihat bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada
indikator berpikir luwes lebih baik pada kelas eksperimen. Hal ini dikarenakan siswa kelas ekperimen lebih terbiasa menyelesaikan soal-soal berpikir luwes.
Selain itu pada proses formulate siswa dilatih untuk menyelesaikan soal berpikir luwes secara individu sehingga pada saat menemui soal yang meminta jawaban
dengan cara lebih dari satu siswa sudah terbiasa.
c. Berpikir Orisinil Originality
Indikator berpikir orisinil originality diwakili oleh soal post test nomor 4a dan 6a. Nilai rata-rata indikator berpikir orisinil siswa kelas eksperimen adalah
69,44 dan kelas kontrol 58,61. Rata-rata skor pada kelas eksperimen 5,56 dan kelas control 4,69. Sehingga dapat dikatakan bahwa indikator berpikir orisinil
kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh hasil pekerjaan post test yang dikerjakan siswa. Di bawah ini
merupakan hasil jawaban salah satu siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dari hasil jawaban post test yang telah dikerjakan oleh siswa, sebagai berikut:
Soal no. 4a Sebuah persegi mempunyai panjang sisi 3x + 1 cm dan kelilingnya 28 cm.
Buatlah persamaan keliling dan luas persegi dalam x Cara menjawab siswa kelas eksperimen :
Gambar 4.10a Jawaban soal no 4a yang benar pada Kelas Eksperimen
Gambar 4.10b Jawaban soal no 4a yang salah pada kelas eksperimen
Berdasarkan gambar 4.10a terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen dapat menemukan formula baru untuk mencari keliling dan luas dengan
menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya. Formula baru ini tidak harus benar-benar baru atau rumus baru tapi setidaknya baru bagi siswa itu sendiri.
Sedangkan pada gambar 4.10b dapat terlihat bahwa siswa sudah benar dalam formula awalnya tetapi tidak teliti pada saat mengoperasikan aljabarnya. Hal ini
mungkin dikarenakan siswa masih belum paham mengenai proses operasi pada aljabar sehingga berakibat pada penyelesaian soal tersebut. Siswa pada kelas
eksperimen rata-rata menjawab seperti pada gambar 4.10a sebagian lain menjawab seperti pada gambar 4.10b. Beberapa siswa menjawab dengan variasi
lain tetapi masih berkaitan dengan soal. Cara menjawab siswa kelas kontrol:
Gambar 4.10c Jawaban soal no 4a yang benar pada kelas kontrol
Gambar 4.10d Jawaban soal no 4a yang salah pada kelas kontrol
Berdasarkan gambar 4.10c dapat dilihat bahwa siswa menjawab soal dengan benar. Siswa menggunakan rumus yang telah diberikan kemudian
membuat jawaban baru yang dihubungkan dengan pengetahua yang dimiliki. Sedangkan pada gambar 4.10d siswa menjawab dengan salah. Bahkan siswa
tersebut tidak mengerti cara menuliskan rumus dengan tepat. Pada proses aljabarpun masih belum tepat. Sehingga tidak terbentuk suatu formula baru untuk
keliling dan luasnya. Sebagian siswa pada kelas kontrol menjawab seperti pada gambar 4.10d, beberapa siswa menjawab seperti pada gambar 4.10c. sebagian
lainnya menjawab dengan versi jawaban lain namun masih berkaitan dengan yang ditanyakan dalam soal. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir orisinil
pada kelas kontrol tidak baik. Gambar 4.10a sampai dengan gambar 4.10d menunjukkan bahwa
kemampuan bepikir orisinil pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini disebabkan siswa kelas eksperimen telah terbiasa membuat
formula baru atau jawaban baru yang didapat dari hasil modifikasi jawaban dan pengetahuan sebelumnya. Kegiatan ini terdapat pada tipe model pembelajaran
kooperatif yang diterapkan pada kelas eksperimen yaitu FSLC khususnya pada
tahap create. d.
Berpikir Rinci Elaboration
Indikator berpikir rinci elaboration diwakili oleh soal post test nomor 4b, 5 dan 6b. Nilai rata-rata indikator berpikir rinci siswa kelas eksperimen adalah
65,56 dan kelas kontrol 58,52. Rata-rata skor pada kelas eksperimen 7,87 dan kelas kontrol 7,02. Sehingga dapat dikatakan bahwa indikator berpikir rinci kelas
eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh hasil pekerjaan post test yang dikerjakan siswa. Di bawah ini
merupakan hasil jawaban salah satu siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dari
hasil jawaban post test yang telah dikerjakan oleh siswa, sebagai berikut:
Soal nomor 5: Pak Rian ingin memperindah lantai rumahnya dengan luas 30 m
2
dengan memasang keramik. Setelah melihat katalog jenis dan ukuran keramik, akhirnya
Pak Rian memilih keramik berbentuk belah ketupat dengan panjang diagonal I 30 cm. Jika keramik yang dibutuhkan sebanyak 1.000 buah, berapakah panjang
diagonal II keramik tersebut ? Cara menjawab siswa kelas eksperimen:
Gambar 4.11a Jawaban soal no 5 yang benar pada Kelas Eksperimen
Gambar 4.11b Jawaban soal no 5 yang salah pada kelas eksperimen
Berdasarkan pada gambar 4.11a dapat dilihat bahwa siswa mengerjakan dengan rinci. Langkah-langkah menemukan jawaban yang benar jelas dituliskan
oleh siswa. Sedangkan pada gambar 4.11b dapat terlihat bahwa siswa juga