Hasil Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC:
Gambar 4.6 Aktifitas Siswa Saat Melakukan Model Pembelajaran Kooperatif tipe FSLC pada tahap
Share
Gambar 4.6 memperlihatkan siswa sedang melakukan tahap share setelah sebelumnya dilakukan tahapan formulate. Pada tahap formulate tersebut siswa
diberikan kesempatan untuk memformulasikan jawaban mereka secara individu untuk dapat menggali potensi berpikir kreatif mereka. Kemudian dilanjutkan
dengan tahap share, yaitu tahap siswa untuk saling membagi jawaban mereka dengan teman sekelompoknya. Setelah itu berlanjut ke tahap listen yaitu siswa
diminta mendengarkan jawaban dari kelompok lain, pada tahap ini siswa menemukan perbedaan dan persamaan diantara jawaban yang mereka temukan
dengan jawaban siswa-siswa dari kelompok lain. Tahap yang terakhir yaitu tahap create, yaitu siswa membuat jawaban baru yang didapat dari hasil
menggabungkan ide-ide terbaik yang mereka temukan selama proses
pembelajaran mulai dari tahap formulate sampai tahap listen.
Proses pembelajaran pada kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional, siswa terlihat pasif dan hanya
mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini mengakibatkan siswa kesulitan dalam mengembangkan, menggali potensi berpikir kreatif mereka pada materi
Segiempat.
Gambar 4.7 Aktifitas Siswa Saat Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Konvensional
2.
Hasil Postes Kemampuan Berpikir Kreatif matematis
Tes akhir kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dilakukan pada akhir pembelajaran. Soal tes yang diberikan sebanyak 9 soal berupa essay. Dalam
penelitian ini terdapat empat indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yang diukur peneliti, yaitu: