dikelola dengan baik oleh perusahaan, maka motivasi dan kepuasa n kerja karyawan juga diperkirakan akan meningkat. Peningkatan ini
dalam tahapan selanjutnya tentu akan dapat pula me ningkatka n produktivitas dan rasa memiliki sense of belonging terhadap
perusahaan. f.
Penerapan Corporate Governance yang konsisten juga aka n meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan. Manajeme n
akan cenderung untuk tidak melakukan rekayasa terhadap lapora n keuangan, karena adanya kewajiban untuk mematuhi aturan da n
prinsip akuntansi yang berlaku dan penyajian informasi secara transparan.
C. Corporate Governance pada Perbankan Syariah
Seiring dengan perkembangan industri perbankan syariah khususnya di Indonesia antara lain di tandai dengan semakin beragamnya produk perbankan
syariah dan bertambahnya sekmen pasar pelayanan perbankan syariah, maka penerapan Good Corporate Governance di lembaga perbankan syariah menjadi
sebuah keharusan yang tak terbantahkan. Bahkan bank-bank syariah harus tampil sebagai pionir terdepan dalam mengimplementasikan Good Corporate Governance
tersebut. Dalam kerangka itulah IFSB Islamic Financial Service Board, sebuah Badan
Penetapan Standar Internasional untuk regulasi lembaga keuangan Islam yang berpusat di Kuala Lumpur, pada tahun 2009 mengekspose draft Good Corporate
Governance untuk Lembaga Keuangan Syariah yang merupakan pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan lembaga keuangan syariah di semua negara atau
yang lebih dikenal dengan istilah Sharia Governance. Keharusan tampilnya bank syariah sebagai pionir penegakan Good Corporate
Governance dibanding konvensional, menurut Algaoud dan Lewis
15
karena permasalahan governance dalam perbankan syariah ternyata sangat berbeda dengan
bank konvensional, yaitu: a.
Bank syariah memiliki kewajiban untuk mematuhi prinsip-prinsip syariah shariah compliance dalam menjalankan bisnisnya. Karenanya, Dewan
Pengawas Syariah DPS memainkan peran yang penting dalam governance structure perbankan syariah.
b. Karena potensi terjadinya information asymmetry sangat tinggi bagi
perbankan syariah maka permasalahan agency theory menjadi sangat relevan. Hal ini terkait dengan permasalahan tingkat akuntabilitas dan
transparansi penggunaan dana nasabah dan pemegang saham. Karenanya, permasalahan keterwakilan investment account holders dalam mekanisme
Good Corporate Governance menjadi masalah strategis yang harus pula mendapat perhatian bank syariah.
15
Lewis, Mervin K. dan Latifa M. Algaud. “Perbankan Syariah Prinsip Praktek Prospek ”.
Jaka rta: PT. Sera mb i Ilmu Se mesta, 2001, h. 100.