Manfaat Good Corporate Governance
Governance untuk Lembaga Keuangan Syariah yang merupakan pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan lembaga keuangan syariah di semua negara atau
yang lebih dikenal dengan istilah Sharia Governance. Keharusan tampilnya bank syariah sebagai pionir penegakan Good Corporate
Governance dibanding konvensional, menurut Algaoud dan Lewis
15
karena permasalahan governance dalam perbankan syariah ternyata sangat berbeda dengan
bank konvensional, yaitu: a.
Bank syariah memiliki kewajiban untuk mematuhi prinsip-prinsip syariah shariah compliance dalam menjalankan bisnisnya. Karenanya, Dewan
Pengawas Syariah DPS memainkan peran yang penting dalam governance structure perbankan syariah.
b. Karena potensi terjadinya information asymmetry sangat tinggi bagi
perbankan syariah maka permasalahan agency theory menjadi sangat relevan. Hal ini terkait dengan permasalahan tingkat akuntabilitas dan
transparansi penggunaan dana nasabah dan pemegang saham. Karenanya, permasalahan keterwakilan investment account holders dalam mekanisme
Good Corporate Governance menjadi masalah strategis yang harus pula mendapat perhatian bank syariah.
15
Lewis, Mervin K. dan Latifa M. Algaud. “Perbankan Syariah Prinsip Praktek Prospek ”.
Jaka rta: PT. Sera mb i Ilmu Se mesta, 2001, h. 100.
c. Dari perspektif budaya korporasi, perbankan syariah semestinya
melakukan transformasi budaya di mana nilai- nilai etika bisnis Islami menjadi karakter yang inheren dalam praktik bisnis perbankan syariah.
Konsep Good Corporate Governance yang dikeluarkan oleh IFSB Islamic Financial Service Board yang sering disebut dengan Shari
’ah Governance sebagian besar memiliki prinsip-prinsip yang sama dengan Good Corporate Governance
konvensional. Perbedaan yang ada dalam Good Corporate Governance syariah dan konvensional hanya terletak pada syariah compliance yaitu kepatuhan pada syariah.
Sedangkan prinsip-prinsip transparansi, kejujuran, kehati-hatian, kedisiplinan merupakan prinsip universal yang juga terdapat dalam aturan Good Corporate
Governance konvensional.
16
IFSB menjelaskan tentang definisi Sharia Governance sebagai berikut:
17
Sistem Shari’ah Governance merupakan seperangkat pengaturan kelembagaan
dan organisasi dimana lembaga keuangan syariah dapat memastikan bahwa terdapat pandangan independen tentang kepatuhan syariah melalui proses penerbitan fatwa
syariah yang releven, penyebaran informasi fatwa da n review internal kepatuhan syariah.
16
Siti Maria Wardayati,”Implikasi Shariah Governance terhadap Reputasi dan Kepercayaan Bank Syariah”, Jurnal Universitas Jember, Walisongo, Volume 19, Nomor 1, Mei 2011, h. 4.
17
Islamic Financial Service s Board,”Guiding Principles on Shari’ah Governance Systems for
Institutions Offering Islamic Financial Services”, December 2009, h. 1.
Struktur dan proses yang harus dilakukan agar pemenuhan syariah dalam sistem Shari’ah Governance terlaksana dengan baik dalam sebuah institusi menurut IFSB
adalah sebagai berikut:
18
a. Pengeluaran pernyataan atau resolusi fatwa yang releven
Pernyataan atau resolusi syariah mengacu pada opini yang berkenaan dengan hukum yang menyinggung isu- isu mengenai keuangan
islam yang diberikan oleh dewan syariah yang telah diberikan mandat. Dewan syariah juga memastikan pelaksanaan pernyataan atau resolusi
syariah tersebut kepada indutri jasa keuangan syariah. b.
Penyebaran informasi mengenai pernyataan atau resolusi fatwa yang telah diterbitkan kepada personil operasi Lembaga Keuangan Syariah
untuk memantau kesesuaian terhadap fatwa p ada setiap tngkat operasional dan transaksi sehari-hari.
c. Adanya reviewaudit kepatuhan syariah internal, dimana berfungsi untuk
memverifikasi kepatuhan syariah telah dilaksanakan secara maksimal, serta segala bentuk kejadian atas ketidakpatuhan akan dicata t dan
dilaporkan sejauh dapat diatasi dan diperbaiki. d.
Melakukan reviewaudit terhadap kepatuhan syariah setiap tahun yang berfungsi untuk verifikasi bahwa kepatuhan syariah internal telah
dilakukan secara tepat dan dan temuan yang didapat sepatutnya dicatat oleh Dewan Pengawas Syariah.
18
Islamic Financial Serv ices Board, h. 2.