Kondisi Tanah dan Topografi di Kawasan Hutan Regaloh Penggunaan Lahan di Kawasan Hutan Regaloh

131 Dasar. Mata pencaharian pokok masyarakat desa Hutan Regaloh umumnya adalah petani, tentu hal ini dapat mendukung usaha diversifikasi pemanfaatan sumberdaya hutan yang melibatkan masyarakat desa Hutan Regaloh. Berdasarkan penelitian di lapangan, pendapatan per kapita penduduk baik dari lingkungan petani pesanggem maupun dari masyarakat non pesanggem rata- rata masih jauh di bawah UMR, yaitu berkisar antara Rp 50.000,00 sampai Rp 135.000,00, padahal jumlah tanggungan Kepala Keluarga rata-rata 2 orang. Dengan demikian masyarakat desa Hutan Regaloh masih tergolong miskin.

3.3. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Sumberdaya Hutan

bagi Pengembangan Kawasan Hutan Regaloh Usaha pengembangan kawasan Hutan Regaloh dapat berjalan dengan baik apabila elemen kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sumberdaya hutan telah diketahui. Kekuatan sumberdaya Hutan Regaloh antara lain lahan sela yang belum dimanfaatkan masih sekitar 60 dari lahan yang ada. Apabila masyarakat selain petani pesanggem ingin ikut mengelola lahan andil sebetulnya masih tersedia lahan yang cukup luas, lahan sela subur untuk budidaya tanaman palawija, tegakan jati sudah tinggi dengan tajuk daun yang tidak rapat, kondusif untuk tanaman tumpangsari, terdapat areal bee forage yang telah difungsikan sebagai bumi perkemahan. Topografi yang relatif datar dan aksesibilitas yang tinggi juga merupakan kekuatan kawasan Hutan Regaloh sehingga memudahkan untuk dijangkau oleh pengunjung wanawisata camping ground, memudahkan non pesanggem untuk beraktivitas di Hutan Regaloh dan 132 mempermudah bagi pemeliharaan tanaman serta pemasaran hasil pertanian bagi petani pesanggem. Peluang sumberdaya Hutan Regaloh yang dapat mendukung pengembangan kawasan yaitu telah diujicoba budidaya tanaman Porang Amorphophallus oncophillus, diharapkan nantinya dapat meningkatkan dan memperbaiki penghasilan petani pesanggem sebagaimana yang terjadi di Desa Saradan, Madiun. Peluang lain adalah minimnya obyek wisata di Kabupaten Pati merupakan peluang bagus bagi kawasan Hutan Regaloh sebagai tujuan wisata dengan konsekuensi menambah atraksi, promosi dan sarana transportasi sehingga lebih menarik minat pengunjung. Jadi, rencana Agro Silvo Wisata Regaloh berpeluang bagus apabila direalisasikan. Penambahan atraksi di lingkungan bumi perkemahan ini perlu disadari sebagai suatu usaha untuk meningkatkan ODTW Obyek dan Daya Tarik Wisata. Salah satu kelemahan dari Hutan Regaloh apabila ditingkatkan pemanfaatannya sebagai lokasi Agro Silvo Wisata adalah tidak adanya atraksi alami atau bentukan alami air terjun, mata air, danau dan sebagainya yang dapat menarik minat pengunjung. Adapun ancaman yang terjadi dan mungkin akan terjadi terhadap sumberdaya Hutan Regaloh yaitu terjadinya illegal logging atau tindak perusakan hutan lainnya terutama apabila Hutan Regaloh ternyata tidak mampu memberikan manfaat kepada masyarakat desa hutan. Ancaman lain adalah belum adanya pembinaan pengolahan hasil panen yang mampu menumbuhkan home industry dan dapat lebih meningkatkan penghasilan petani pesanggem.