Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Sumberdaya Hutan

133 Pesanggem 81.25 18.75 Produktif Tidak Produktif Non Pesanggem 100.00 0.00 Produktif Tidak Produktif BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN SUMBERDAYA HUTAN UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN REGALOH

4.1. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Pesanggem dan Non Pesanggem di

Kawasan Hutan Regaloh Hasil analisis kondisi sosial ekonomi petani pesanggem dan non pesanggem yag terkait dengan aktivitas di kawasan Hutan Regaloh adalah sebagai berikut:

4.1.1. Umur Pesanggem dan Non Pesanggem

Data umur responden pesanggem dan non pesanggem berpengaruh terhadap tingkah laku demografis dan sosial ekonomi dari responden. Data umur dapat untuk mengetahui penduduk usia produktif dan penduduk usia non produktif. Penduduk usia produktif yaitu penduduk usia kerja dengan umur berkisar antara 10 – 64 tahun. Penduduk usia non produktif adalah penduduk yang bukan termasuk usia kerja, umur di bawah 15 tahun dan lebih dari atau sama dengan 65 tahun LDFEUI, 1981:26. Tabel IV.1. dan gambar 4.1. adalah hasil penelitian mengenai umur responden berdasarkan keproduktifan. TABEL IV.1. UMUR RESPONDEN PESANGGEM DAN NON PESANGGEM BERDASARKAN KEPRODUKTIFAN DI KAWASAN HUTAN REGALOH TAHUN 2006 Pesanggem Non Pesanggem Keproduktifan orang orang Produktif 65 81,25 27 100 Tidak Produktif 15 18,75 Jumlah 80 100 27 100 Sumber : Data Primer, 2006 134 Sumber : Data Primer, 2006 GAMBAR 4.1. DIAGRAM PIE UMUR PESANGGEM DAN NON PESANGGEM BERDASARKAN KEPRODUKTIFAN DI KAWASAN HUTAN REGALOH Data pada tabel IV.1 dan gambar 4.1. tersebut mengandung arti bahwa masyarakat pesanggem didominasi oleh penduduk usia produktif sehingga masih dapat dimotivasi untuk lebih meningkatkan produktivitas mereka terutama di sektor pertanian tanaman pangan bawah tegakan hutan. Sedangkan beberapa penduduk yang masuk kategori tidak produktif tetapi aktif sebagai pesanggem 18,75 menunjukkan bahwa penduduk tersebut masih dapat mencari penghasilan, karena berdasarkan hasil penelitian tanaman tumpangsari yang ditanam adalah ketela pohon yang menurut keterangan ketua LMDH Aman Sentosa tidak begitu banyak membutuhkan tenaga untuk pemeliharaannya. Masyarakat non pesanggem terkait dengan aktivitas di Hutan Regaloh yang terpilih sebagai responden 100 merupakan penduduk usia produktif. Usia keproduktifan penduduk tersebut dimanfaatkan untuk beraktivitas di kawasan Hutan Regaloh agar memperoleh tambahan penghasilan tanpa harus menjadi pesanggem.

4.1.2. Pendidikan Pesanggem dan Non Pesanggem

Pendidikan penduduk dapat dijadikan sebagai tolok ukur kemajuan suatu wilayah. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah menerima ide-ide pembaharuan. Tabel IV.2 dan gambar 4.2. berikut ini memuat data mengenai pendidikan responden pesanggem dan non pesanggem di daerah penelitian: TABEL IV.2. PENDIDIKAN RESPONDEN PESANGGEM DAN NON PESANGGEM DI KAWASAN HUTAN REGALOH TAHUN 2006 Pesanggem Non Pesanggem Pendidikan orang orang Tidak sekolah 4 2 135 Pesanggem 92.50 5.00 0.00 2.50 Tidak Sekolah Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Non Pesanggem 55.60 7.40 22.20 14.80 Tidak Sekolah Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA 5,0 7,4 Tamat SD 74 92,5 15 55, 6 Tamat SLTP 2 2,5 4 14, 8 Tamat SLTA - - 6 22, 2 JUMLAH 80 100 27 100 Sumber : Data Primer, 2006. Sumber : Data Primer, 2006. GAMBAR 4.2. DIAGRAM PENDIDIKAN PESANGGEM DAN NON PESANGGEM DI KAWASAN HUTAN REGALOH Kenyataan menunjukkan bahwa pesanggem di kawasan Hutan Regaloh didominasi oleh masyarakat yang berpendidikan tamat Sekolah Dasar. Tetapi mereka tetap berupaya mengelola lahan andil sehingga dapat meningkatkan penghasilan keluarga. Masyarakat non pesanggem yang terkait dengan aktivitas di kawasan Hutan Regaloh juga didominasi oleh penduduk dengan tingkat pendidikan tamat Sekolah Dasar, karena aktivitas yang mereka lakukan kesemuanya bertumpu pada ketrampilan dan tenaga saja. Walaupun demikian kenyataannya aktivitas yang dilakukan di kawasan Hutan Regaloh dapat menambah pendapatan rumah tangga.

4.1.3. Mata Pencaharian Pesanggem dan Non Pesanggem