Sarana Produksi Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Pesanggem dan Non Pesanggem di

175 Kacang tanah Arachis hypogaea L. dijual dalam bentuk kacang kulit dan dalam bentuk pipilan. Produk jagung Zea mays L. umumnya dijual dalam bentuk pipilan. Baik jagung Zea mays L., kacang tanah Arachis hypogaea L. maupun ketela pohon Manihot utilissima Grantz syn M. Esculenta kebanyakan dibeli oleh para pengusaha industri makanan kecil. Untuk produk padi gogo Oryza sativa hampir seluruhnya dikonsumsi sendiri oleh petani pesanggem karena di pasaran kurang laku, selain rasanya pera juga tersaingi oleh beras hasil sawah lahan basah. Pemasaran produk tanaman tumpangsari non pangan kebanyakan sudah mencapai luar Kecamatan Tlogowungu, terutama pasar induk Kabupaten Pati. Jahe, Kunyit dijual kepada pedagang jamu dan pedagang bumbu dapur. Kapuk randu Ceiba pentandra GAERTN dijual kepada tengkulak pedagang pengumpul, yang selanjutnya disetorkan kepada para pengusaha kasur. Bahkan sering pula melayani permintaan dari Jakarta. Produk tanaman rumput gajah Pennisetum purpureum hampir seluruhnya dijual di lokal Kecamatan Tlogowungu. Pembelinya adalah para peternak sapi yang di Kecamatan Tlogowungu mencapai 797 orang, dengan jumlah sapi sebanyak 3.011 ekor. Tentu saja produk rumput gajah Pennisetum purpureum dari kawasan Hutan Regaloh ini belum bisa memenuhi permintaan yang ada. Harga hasil panen tanaman pangan maupun non pangan ini berubah- ubah, tergantung pada musim, kualitas hasil panen dan urgensi kebutuhan uang di pihak petani pesanggem. Pada saat musim panen, bersamaan dengan panen produk yang sama di luar kawasan Hutan Regaloh, biasanya harga jual menjadi turun. Kualitas yang kurang baik juga mempengaruhi tinggi rendahnya harga jual. Pemasaran atau promosi mengenai lokasi camping ground memang belum secara resmi dilakukan oleh Perum Perhutani terutama UP3 Regaloh, misalnya dalam bentuk brosur. Selama ini pengunjung mengetahui dan berminat mengunjungi atau menyewa lokasi bumi perkemahan berdasarkan kegiatan rutin sekolah yang memang sudah berjalan bertahun- tahun, berdasarkan informasi secara lisan atau melalui media elektronik artikel di internet ataupun artikel di media cetak. Walaupun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah pengunjung di lokasi camping ground, yang berdampak positif pada peningkatan pendapatan Perum Perhutani di sektor wanawisata juga peningkatan jumlah sharing bagi paguyuban LMDH di kawasan Hutan Regaloh. Secara umum, faktor penunjang pemanfaatan sumberdaya hutan di kawasan Hutan Regaloh masih perlu perbaikan agar lebih memadai. Perbaikan meliputi infrastruktur dan aksesibilitas keduanya saling terkait karena dalam rangka pengembangan kawasan Hutan Regaloh, sarana prasarana mempunyai peran cukup penting mengingat fungsi sarana prasarana menurut Mukti 2002 meliputi: 1. fungsi sosial, berperan menyediakan pelayanan jasa kepada masyarakat. 176 2. fungsi ekonomi internal, yaitu - mendukung roda perekonomian kawasan. - Mempromosikan pertumbuhan ekonomi kawasan. - Menjaga kontinuitas produksi suatu kawasan. - Memperlancar koleksi dan distribusi barang serta jasa. 3. Fungsi ekonomi eksternal - Meningkatkan aksesibilitas ke luar kawasan. - Mempromosikan perdagangan antar wilayah atau kawasan maupun ke tingkatan yang lebih tinggi lagi. - Mempromosikan wilayah atau kawasan sebagai daerah tujuan investasi dan wisata. - Meningkatkan komunikasi dan informasi antar wilayah atau kawasan.

4.3.7. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang Ada pada Faktor

Penunjang Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Kekuatan yang ada pada faktor penunjang pemanfaatan sumberdaya hutan yaitu aksesibilitas, infrastruktur dan sarana produksi cukup memadai untuk pengembangan kawasan Hutan Regaloh. Peluang bagi faktor penunjang yaitu adanya program PHBM dari Perhutani kondusif untuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka memperbaiki sarana prasarana yang dibutuhkan bagi upaya pemanfaatan sumberdaya hutan, antara lain menambah moda angkutan menuju lokasi wanawisata camping ground, perbaikan jalan-jalan yang rusak di sekitar kawasan Hutan Regaloh, pemeliharaan kebersihan di lingkungan wanawisata Regaloh dengan perbaikan sarana pembuangan limbah cair dan limbah padat sampah. Kelemahan dari faktor penunjang pemanfaatan sumberdaya hutan di kawasan Hutan Regaloh yaitu belum ada pembinaan mengenai pengolahan hasil panen yang dapat menumbuhkan home industry sehingga memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar hutan.

4.4. Analisis Perumusan Strategi Pemanfaatan untuk Pengembangan

Kawasan Hutan Regaloh. Berbagai strategi pengembangan kawasan Hutan Regaloh dalam penelitian ini ditemukan dengan menggunakan analisis SWOT. Penetapan