Ruang Lingkup Substansial Ruang Lingkup Spasial

28 g. Analisis strategi pengembangan kawasan hutan. h. Kesimpulan dan rekomendasi pengembangan kawasan hutan berdasarkan potensi sumberdaya.

1.4. Ruang Lingkup dan Posisi Penelitian

Ruang lingkup penelitian mencakup ruang lingkup substansial dan ruang lingkup spasial. Maksud dari posisi penelitian adalah posisi penelitian tentang Pemanfaatan Sumberdaya Hutan untuk Pengembangan Kawasan Hutan Regaloh ini dibandingkan dengan penelitian- penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan dengan tema yang hampir serupa.

1.4.1. Ruang Lingkup Substansial

Substansi yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah mengenai pemanfaatan sumberdaya hutan bersama masyarakat untuk pengembangan kawasan hutan. Adapun materi- materi yang akan dikaji dalam penelitian ini meliputi: a. Sumberdaya hutan dan potensi hutan mencakup lahan hutan, vegetasi yang dikembangkan di kawasan hutan serta obyek wisata yang dikembangkan di kawasan hutan kaitannya dengan kondisi sosial ekonomi pesanggem, faktor penunjang pemanfaatan sumberdaya hutan dan kebijakan- kebijakan yang mengatur tentang pengembangan dan pengelolaan hutan produksi. 29 b. Lahan hutan, mencakup keragaman pemanfaatan lahan hutan atau lahan sela antar tegakan hutan, lahan sela yang telah dimanfaatkan, lahan sela yang belum dimanfaatkan, serta faktor- faktor yang mempengaruhinya. c. Vegetasi yang dikembangkan di kawasan hutan, mencakup produksi vegetasi pangan dan non pangan yang ditanam oleh pesanggem di lahan sela. Tanaman tegakan hutan yang berupa pohon Jati Tectona grandica tidak akan dibahas secara mendetail dalam penelitian ini, dengan asumsi bahwa kondisi produksi tanaman tegakan hutan sudah baik. d. Wanawisata camping ground yang dikembangkan di kawasan hutan, mencakup pemanfaatan wanawisata oleh masyarakat, jenis- jenis kegiatan yang dilaksanakan di lokasi wanawisata, daya tarik terhadap pengunjung, sarana prasarana yang menunjang kegiatan wanawisata. e. Analisis kondisi sosial ekonomi pesanggem dan non pesanggem, analisis faktor penunjang pemanfaatan sumberdaya hutan, analisis sumberdaya hutan yang potensial, serta kajian kebijakan- kebijakan yang mengatur tentang pengembangan dan pengelolaan hutan produksi untuk arahan pengembangan kawasan hutan. f. Strategi pengembangan untuk menjadikan kawasan hutan lebih berkembang.

1.4.2. Ruang Lingkup Spasial

Penelitian ini akan dilakukan di Kawasan Hutan Regaloh. Secara geografis berada di antara 110º58’52” BT - 111º2’19” BT dan 6º38’25” LS- 6º39’21” LS. Luas Hutan Regaloh adalah 1178,1 hektar hutan produksi. 30 Penelitian ini dibatasi hanya dilaksanakan di kawasan hutan produksi hutan beserta kawasannya yang mempunyai radius 10 km dari batas tepi hutan produksi Regaloh sesuai peraturan yang diberlakukan oleh Perhutani bahwa masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban ikut serta mengelola kawasan Hutan Regaloh adalah masyarakat yang mempunyai radius tempat tinggal 10 km dari garis batas tepi hutan. Secara administrasi, kawasan Hutan Regaloh berada di sebagian Desa Wonorejo, Desa Regaloh, Desa Purwosari, Desa Guwo, Desa Sumbermulyo, Desa Tlogosari Kecamatan Tlogowungu dan sebagian kecil Desa Suwaduk Kecamatan Wedarijaksa. Lihat Peta Kawasan Hutan Regaloh. Kawasan Hutan Regaloh dipilih sebagai lokasi penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan: a. Kawasan hutan ini berhasil diselamatkan dari kegiatan illegal logging. b. Berdasarkan laporan dari pihak Perhutani, kondisi tanaman tegakan hutan dari segi kuantitas dan kualitas produksi kayu relatif bagus. c. Terdapat diversifikasi pemanfaatan sumberdaya hutan dan kegiatan- kegiatan tersebut sudah berjalan. d. Kawasan hutan ini merupakan salah satu obyek pelaksanaan Proyek Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat oleh Perhutani dan telah mengalami proses sharing bagi hasil. Kawasan hutan ini disinyalir mempunyai prospek yang cukup bagus untuk dikembangkan karena mempunyai sumberdaya hutan yang cukup potensial serta kondisi fisik lingkungan yang mendukung. 31 32 33

1.4.3. Posisi Penelitian