154
dengan kondisi tanaman yang berada di bawah penyinaran matahari secara langsung..
Sistem penanaman yang digunakan untuk kelima jenis tanaman tersebut adalah dengan sistem tumpangsari. Tetapi ada pula beberapa petani
pesanggem yang menanam padi gogo Oryza sativa, jagung Zea mays L. dan ketela pohon Manihot utilissima Grantz syn M. Esculenta secara
monokultuur terutama pada lahan reboisasi. Penanganan pasca panen untuk jenis jagung Zea mays L. dan kacang tanah Arachis hypogaea L.
biasanya oleh petani pesanggem dijual dalam bentuk basah berkulit maupun dalam bentuk pipilan kering. Pipilan kering dari jenis jagung Zea mays L.
dan kacang tanah Arachis hypogaea L. jauh lebih menguntungkan karena harga jual per kilogram bisa mencapai 4 empat sampai 5 lima kali lipat,
walaupun dari segi bobot berkurang sekitar 40 sampai 50. Tetapi kadangkala petani pesanggem terbentur pada kebutuhan uang yang
mendesak, sehingga langsung dijual setelah pemanenan. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden petani pesanggem, hampir semua petani
pesanggem memasarkan hasil pertanian masih di lokal kecamatan. Sedangkan sebagian besar petani pesanggem yang menanam padi gogo
Oryza sativa bukan untuk dijual melainkan dikonsumsi sendiri, mengingat harga beras untuk jenis padi lahan basah jauh lebih mahal.
Rekapitulasi pendapatan pesanggem di kawasan Hutan Regaloh dari tanaman pangan dapat disajikan pada tabel IV.9. berikut:
TABEL IV.9. REKAPITULASI PENDAPATAN PESANGGEM DARI TANAMAN
PANGAN DI KAWASAN HUTAN REGALOH
Jenis Tanaman Luas Panen ha
Pendapatan Bersih Rp
Padi gogo 136,121
317.613.600 Kacang tanah
301,692 1.206.768.000
Jagung 317,812
444.936.800 Ketela pohon
82,007 303.427.780
JUMLAH 2.272.745.780
Sumber: Data Primer, 2006.
Pendapatan bersih terbesar yang disumbangkan terhadap pendapatan kawasan dari tanaman tumpangsari pangan adalah hasil panen jagung Zea
mays L. yaitu sebesar 53,1 sedangkan sumbangan terkecil berasal dari hasil panen ketela pohon Manihot utilissima Grantz syn M. Esculenta
karena harga jual ketela pohon sangat murah dibandingkan harga jual tanaman tumpangsari pangan lainnya, selain tiu berdasarkan keterangan dari
155
kepala BKPH Regaloh, tanaman ketela pohon Manihot utilissima Grantz syn M. Esculenta apabila ditanam secara terus menerus tanpa adanya rotasi
tanaman, lama kelamaan dapat merusak kondisi perakaran tanaman pokok hutan yang berarti pula mengganggu kelestarian hutan.
4.2.2.2. Tanaman Tumpangsari Non Pangan
Jenis tanaman non pangan yang ditanam oleh petani pesanggem di Hutan Regaloh antara lain kunyit, jahe, kapuk randu Ceiba pentandra
GAERTN dan rumput gajah Pennisetum purpureum. Data hasil penelitian di lapangan mengenai jenis tanaman non pangan di Hutan Regaloh adalah
sebagai berikut tabel IV.10.:
TABEL IV.10. PRODUKTIVITAS PER JENIS TANAMAN NON PANGAN
DI HUTAN REGALOH
No. Jenis
Tanama n
Modal per
ha X Rp
1.000, 00
Umur sd
pane n
Frek. pemane
nan Produksi
per ha Pendptan
bersih per ha
per panen X
Rp. 1.000,00
1. Kunyit
400 1
tahun 1 kalith
2,5 kw 600
2. Jahe
800 1
tahun 1 kalith
2,5 kw 1.500
3. Kapuk Randu
600 -
2 kalith 4,7 kw
3.000 4. Rumput
gajah 40 sd
75 - 1
kaliming gu
1,0 ton 320
Sumber : Data Primer, 2006.
Kunyit, Jahe dan Rumput Gajah Pennisetum purpureum umumnya ditanam pesanggem secara monokultuur. Sedangkan Kapuk randu Ceiba
pentandra GAERTN digunakan oleh pesanggem sebagai tanaman tepi barrier bagi tanaman pangan terutama di lahan reboisasi. Dari beberapa
tanaman non pangan tersebut, yang mampu memberikan keuntungan cukup tinggi bagi petani pesanggem adalah jenis rumput gajah Pennisetum
purpureum, karena selain harga jualnya cukup baik rata- rata Rp 5.000,00 per ikat, dalam satuan berat per 1 ikat rumput gajah Pennisetum
purpureum kira-kira setara dengan 20 kilogram. Frekuensi pemanenan cukup tinggi tiap 1 minggu 1 kali panen dengan produksi sebesar 50 ikat
setara 1 ton per 1 satu hektar lahan. Tabel IV.11. rekapitulasi pendapatan petani pesanggem dari tanaman non pangan di kawasan Hutan Regaloh.
156
TABEL IV.11. REKAPITULASI PENDAPATAN PETANI PESANGGEM DARI
TANAMAN NON PANGAN DI KAWASAN HUTAN REGALOH
Jenis Tanaman Luas Panen ha
Pendapatan Bersih Rp
Kunyit 19,2944
11.576.640,00 Jahe
19,2944 28.941.600,00
Kapuk randu 80,6000
241.800.000,00 Rumput gajah
5.813,6160 1.434.432.000,00
JUMLAH 1.716.750.240,00
Sumber : Data Primer, 2006.
Hasil perhitungan sebagaimana tertera pada tabel di atas menunjukkan bahwa kontribusi paling besar terhadap kondisi ekonomi kawasan Hutan
Regaloh dari tanaman non pangan adalah jenis rumput gajah. Hal ini disebabkan oleh cara penanaman mudah, masa pemanenan pendek,
pemeliharaan tanaman tidak terlalu rumit, serta permintaan produk cukup tinggi karena banyak terdapat peternak sapi di Kecamatan Tlogowungu.
Sementara itu kunyit merupakan tanaman non pangan yang memberikan kontribusi terkecil terhadap kondisi ekonomi kawasan. Adapun penyebabnya
antara lain masa panen cukup lama pemanenan 1 satu kali tiap tahun, serta harga jual produk sangat murah sehingga pendapatan bersih yang
diperoleh rendah.
Pemasaran hasil panen untuk kunyit, jahe dan rumput gajah Pennisetum purpureum masih di lokal kecamatan, sedangkan produksi
kapuk randu Ceiba pentandra GAERTN sampai ke luar kecamatan se Kabupaten Pati. Produksi rumput gajah Pennisetum purpureum dibeli
oleh masyarakat yang memiliki ternak sapi. Di kecamatan tempat kawasan Hutan Regaloh berada, jumlah sapi yang diternakkan masyarakat mencapai
kurang lebih 3.011 ekor, sedangkan kambing mencapai 6.578 ekor Monografi Kecamatan Tlogowungu dan Wedarijaksa, Juni 2005. Makanan
untuk ternak kambing umumnya memanfaatkan limbah tanaman ketela pohon daun singkong. Dengan banyaknya limbah daun singkong tersebut
memberikan motivasi salah satu LMDH di kawasan Hutan Regaloh LMDH Aman Sentosa untuk berupaya menjadikan Desa Guwo salah satu desa di
kawasan Hutan Regaloh sebagai sentra pembibitan peranakan kambing Etawa Laporan Kegiatan LMDH Aman Sentosa, Oktober 2005.
Keberadaan tanaman kapuk randu Ceiba pentandra GAERTN merupakan salah satu pendukung usaha perlebahan yang ditangani oleh Unit
Pelaksana Pengembangan Perlebahan UP3 Regaloh milik Perhutani. Beberapa masyarakat desa sekitar Hutan Regaloh juga mengembangkan
wiraswasta perlebahan ini gambar 4.8..
157
Sumber : Dokumentasi penulis, 2005.
GAMBAR 4.8. USAHA PERLEBAHAN DI KAWASAN HUTAN REGALOH
Tanaman kapuk randu Ceiba pentandra GAERTN merupakan Bee Forage makanan lebah dan merupakan media untuk penggembalaan lebah
migratory. Bee Forage lainnya adalah tanaman karet. Tetapi untuk mendapatkan tanaman karet, lebah Apis mellifera dibawa terlebih dahulu
ke daerah Jepara. Selain itu, di daerah Jepara juga tersedia tanaman kapuk randu Ceiba pentandra GAERTN. Terdapat 2 dua jenis madu yang
diproduksi oleh UP3 Regaloh, yaitu madu kapuk randu dan madu karet. Pada tahun 2005 besarnya produksi madu kapuk randu adalah 1682
kilogram, sedangkan produksi madu karet sebanyak 2360 kilogram dengan harga per kilogram rata- rata Rp 20.000,00. Selama ini pemasaran hasil
madu melalui koperasi Perhutani se wilayah Unit I Jawa Tengah. Sampai saat ini UP3 Regaloh mengusahakan 400 stup lebah serta menjajagi
‘sharing’ hasil madu dengan masyarakat desa hutan dalam hal pengelolaan lebah Apis mellifera.
Lahan tepi hutan oleh Perhutani dimanfaatkan pula untuk kebun murbei. Luas kebun murbei produktif sampai dengan bulan Nopember 2005
adalah 338,1 hektar, dengan produksi daun murbei sebesar 1.601,5 ton. Besarnya produktivitas tanaman murbei mencapai rata- rata 6,5 ton per
hektar per tahun. Bibit tanaman murbei berasal dari Perhutani, tetapi dalam pengelolaan tanaman diserahkan kepada pesanggem. Pesanggem
sebagai pengelola memanfaatkan lahan sela antar tanaman murbei untuk menanam kacang tanah Arachis hypogaea L., terutama apabila tinggi
tanaman murbei sudah mencapai kurang lebih 75 cm. Produksi daun murbei yang cukup tinggi tersebut mampu memacu produksi benang sutera yang
dikelola oleh Pengusahaan Sutera Alam PSA Regaloh rata- rata sebesar 2.214 kg per tahun. Sumber: Kantor PSA Regaloh, 2006.
Pabrik pemintalan benang sutera ditangani oleh 57 karyawan yang diambil dari masyarakat sekitar Hutan Regaloh. Selama ini pemasaran
a. salah satu toko penjual madu di Desa Regaloh b. stup madu wadah untuk beternak lebah.