Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan Pengembangan Usaha

171 Sumber : Dokumentasi penulis, 2005. GAMBAR 4.12. JALAN KECAMATAN DI HUTAN REGALOH Sarana pengairan di kawasan Hutan Regaloh cukup minim, tetapi hampir tidak menimbulkan masalah karena tanaman tegakan pokok hutan maupun tanaman tumpangsari yang ditanam pesanggem di lahan andil merupakan jenis tanaman yang sedikit membutuhkan air. Minimnya air sedikit menimbulkan masalah di lokasi persemaian, karena agar tumbuh menjadi Bibit Jati yang bagus membutuhkan cukup air. Tetapi bukan berarti bahwa kawasan Hutan Regaloh merupakan daerah gersang yang sulit untuk mendapat air, melainkan sarana pengairan di dalam hutan belum ada sehingga perlu dibuat semacam sumur sebagai sumber air untuk menyiram bibit di lokasi persemaian. Kabupaten Pati yang mempunyai rata- rata curah hujan sebanyak 2.230 mm per tahun dengan 82 hari hujan sebetulnya cukup kondusif untuk aktivitas pertanian, baik lahan basah maupun lahan kering. Di tepi Hutan Regaloh dibuat saluran air hujan untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi genangan yang mengganggu kelangsungan hidup tanaman tumpangsari serta untuk menyalurkan aliran air hujan dari jalan kecamatan. Keberadaan air tanah di lokasi permukiman penduduk sekitar kawasan hutan tidak begitu sulit, hanya saja membutuhkan galian sumur yang cukup dalam yaitu sekitar 10 sampai 14 meter dari permukaan tanah. Sarana penerangan di desa-desa sekitar hutan adalah menggunakan listrik. Bahkan di permukiman liar penduduk dalam hutan juga sudah menggunakan listrik karena hampir seluruh desa di Kabupaten Pati sudah terjangkau oleh listrik. Hanya saja di sepanjang jalan kecamatan yang melalui Hutan Regaloh belum dilengkapi dengan lampu jalan sehingga pada malam 172 hari suasana sangat gelap dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Tetapi di lokasi wanawisata camping ground, sarana penerangan berupa listrik sudah cukup memadai sehingga tidak mengganggu aktivitas pengguna jasa bumi perkemahan maupun kegiatan diklat yang sering dilakukan di lokasi tersebut. Telepon rumah sebagai sarana komunikasi sebetulnya sudah ada, hanya saja masih sedikit masyarakat yang memiliki karena di desa sekitar Hutan Regaloh umumnya adalah keluarga petani dengan taraf ekonomi menengah ke bawah sehingga sebagai layanan komunikasi masyarakat memanfaatkan beberapa warung telekomunikasi yang ada di desa sekitar kawasan hutan. Tetapi untuk masyarakat desa sekitar hutan yang cukup mampu umumnya memiliki telepon selluler sebagai alat komunikasi. Bangunan- bangunan penunjang pemanfaatan sumberdaya Hutan Regaloh paling banyak berada di lokasi wanawisata camping ground, antara lain beberapa ruang penginapan, aula atau ruang pertemuan, gedung tempat pendidikan dan pelatihan perlebahan, sarana mandi cuci kakus, mushalla dan bangunan pelengkap taman untuk bersantai serta bangunan untuk budidaya ulat sutera Bombyx mori yang masih kecil.

4.3.3. Aksesibilitas

Aksesibilitas di bagian barat kawasan Hutan Regaloh tergolong cukup tinggi. Selain jaringan jalan yang cukup memadai, pada jalur barat jalan kecamatan dilalui angkutan pedesaan dengan route Pati–Gunung Rawa. Aksesibilitas bagian tengah Hutan Regaloh jalur jalan kecamatan menghubungkan Kota Pati dengan Desa Lahar tergolong sedang, karena jaringan jalan memadai tetapi belum ada angkutan pedesaan yang melewati. Padahal lokasi wanawisata camping ground, usaha ulat sutera serta perlebahan madu justru berada di jalur tersebut. Hingga saat ini sarana angkutan yang melalui jalur tersebut baru berupa delman dan ojek Tabel IV.15.. TABEL IV.15. AKSESIBILITAS KAWASAN HUTAN REGALOH Trayek Panjang p Lebar l Jalan Kondisi Jalan Moda Angkutan Umum Pati – Gunung Rawa p = ± 19 km l = 5 meter Aspal Angkutan Pedesaan Pati – Tlogowungu p = ± 5 km l = 5 meter Aspal Angkudes, Delman, Ojek Tlogowungu - Lahar p = ± 5 km l = 5 meter Aspal Delman, Ojek Sumber: Peta Kawasan Hutan BKPH Regaloh dan observasi, 2006. Mobilitas kendaraan roda 2 maupun roda 4 tergolong sedang, terutama pada waktu pagi dan siang hari. Sedangkan di malam hari, lalu lintas jalan lengang. Keberadaan jalan hot mix dan jalan tanah membantu petugas Perhutani dan pesanggem maupun masyarakat desa hutan yang ingin