Pemasaran Produk Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Pesanggem dan Non Pesanggem di

kegiatan rutin sekolah yang memang sudah berjalan bertahun- tahun, berdasarkan informasi secara lisan atau melalui media elektronik artikel di internet ataupun artikel di media cetak. Walaupun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah pengunjung di lokasi camping ground, yang berdampak positif pada peningkatan pendapatan Perum Perhutani di sektor wanawisata juga peningkatan jumlah sharing bagi paguyuban LMDH di kawasan Hutan Regaloh. Secara umum, faktor penunjang pemanfaatan sumberdaya hutan di kawasan Hutan Regaloh masih perlu perbaikan agar lebih memadai. Perbaikan meliputi infrastruktur dan aksesibilitas keduanya saling terkait karena dalam rangka pengembangan kawasan Hutan Regaloh, sarana prasarana mempunyai peran cukup penting mengingat fungsi sarana prasarana menurut Mukti 2002 meliputi: 4. fungsi sosial, berperan menyediakan pelayanan jasa kepada masyarakat. 5. fungsi ekonomi internal, yaitu - mendukung roda perekonomian kawasan. - Mempromosikan pertumbuhan ekonomi kawasan. - Menjaga kontinuitas produksi suatu kawasan. - Memperlancar koleksi dan distribusi barang serta jasa. 6. Fungsi ekonomi eksternal - Meningkatkan aksesibilitas ke luar kawasan. - Mempromosikan perdagangan antar wilayah atau kawasan maupun ke tingkatan yang lebih tinggi lagi. - Mempromosikan wilayah atau kawasan sebagai daerah tujuan investasi dan wisata. - Meningkatkan komunikasi dan informasi antar wilayah atau kawasan.

4.3.14. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang Ada pada Faktor

Penunjang Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Kekuatan yang ada pada faktor penunjang pemanfaatan sumberdaya hutan yaitu aksesibilitas, infrastruktur dan sarana produksi cukup memadai untuk pengembangan kawasan Hutan Regaloh. Peluang bagi faktor penunjang yaitu adanya program PHBM dari Perhutani kondusif untuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka memperbaiki sarana prasarana yang dibutuhkan bagi upaya pemanfaatan sumberdaya hutan, antara lain menambah moda angkutan menuju lokasi wanawisata camping ground, perbaikan jalan-jalan yang rusak di sekitar kawasan Hutan Regaloh, pemeliharaan kebersihan di lingkungan wanawisata Regaloh dengan perbaikan sarana pembuangan limbah cair dan limbah padat sampah. Kelemahan dari faktor penunjang pemanfaatan sumberdaya hutan di kawasan Hutan Regaloh yaitu belum ada pembinaan mengenai pengolahan hasil panen yang dapat menumbuhkan home industry sehingga memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar hutan.

4.5. Analisis Perumusan Strategi Pemanfaatan untuk Pengembangan

Kawasan Hutan Regaloh. Berbagai strategi pengembangan kawasan Hutan Regaloh dalam penelitian ini ditemukan dengan menggunakan analisis SWOT. Penetapan strategi atau pemecahan masalah untuk pengembangan kawasan Hutan Regaloh dengan mempertimbangkan Kekuatan Strengths, Kelemahan Weaknesses, Peluang Opportunities dan Ancaman Threats yang ada dan mungkin akan ada pada obyek penelitian. Faktor internal berupa Kekuatan Strengths yang dimiliki oleh kawasan Hutan Regaloh yang dapat mendukung pengembangan meliputi: 6. Ketersediaan lahan besar, kondisi tanah subur, serta ketidakrawanan terhadap bencana kondusif untuk pemanfaatan sumberdaya S1. 7. Tegakan pohon Jati sudah tinggi, kondisi tegakan cukup baik serta mampu memproduksi kayu tiap tahun sehingga dapat mendukung pelaksanaan sharing dan diversifikasi hasil hutan S2. 8. Aksesibilitas, infrastruktur dan sarana produksi cukup memadai untuk pengembangan kawasan Hutan Regaloh S3. 9. Mata pencaharian penduduk dominan petani dan jumlah penduduk usia produktif yang tinggi dapat mendukung pemanfaatan lahan andil, adanya LMDH Aman Sentosa yang berhasil membina petani pesanggem, keberadaan LSM LP2S sebagai kontrol sosial kemasyarakatan serta penduduk dominan mempunyai pekerjaan pokok dan sampingan S4. 10. Pemanfaatan sumberdaya hutan non tegakan mempunyai prospek cukup baik untuk lebih ditingkatkan dan dikembangkan S5. Kelemahan Weaknesses yang ada dan mungkin akan timbul pada proses pengembangan kawasan antara lain: 6. Usaha pengembangan kawasan Hutan Regaloh belum mendapat dukungan optimal dari stakeholders W1. 7. Pendidikan penduduk yang rata- rata masih rendah dan pendapatan per kapita penduduk dari hasil tanaman tumpangsari juga masih rendah W2. 8. Penguasaan dan pengolahan lahan hutan oleh pesanggem masih sulit dikontrol W3. 9. Ketidaksinambungan dan kurang seriusnya petani pesanggem dalam pemanfaatan lahan andil sehingga menghambat peningkatan produksi tanaman tumpangsari W4. 10. Tanggungjawab dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan makin menurun W5. Peluang Opportunities kawasan Hutan Regaloh Faktor eksternal yang dapat mendukung pengembangan kawasan yaitu: 6. Adanya Program PHBM milik Perhutani dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa hutan yang dikuatkan dengan SK Direksi Perhutani O1. 7. Perubahan paradigma Perhutani dari timber production oriented ke resources based oriented O2. 8. Pendapatan wanawisata yang cenderung meningkat setiap tahun sebagai indikator makin tingginya minat masyarakat untuk berkunjung di lokasi wanawisata tersebut. O3. 9. Sikap terbuka transparansi dari Perhutani kepada masyarakat desa hutan dan stakeholders terutama setelah adanya program PHBM sehingga dapat memperlancar proses kerjasama O4. 10. Image positif masyarakat desa hutan kepada Perhutani yang dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat dalam kerjasama pengelolaan hutan O5. Ancaman Threats eksternal kawasan Hutan Regaloh yang diangkat dalam analisis SWOT ini antara lain: