Pendidikan Pesanggem dan Non Pesanggem
136
Non Pesanggem
11.1
11.1 40.8
7.4 11.1
11.1 18.5
Petani Buruh tani
Buruh industri Pedagang
Tukang Wiraswasta
Tidak Belum bekerja
Pesanggem
100.00
Petani
Bagi petani pesanggem, mata pencaharian yang mereka miliki berpengaruh terhadap kesungguhan dalam mengelola lahan andil sehingga
tanaman tumpangsari yang ditanam mampu berproduksi sebagai sumber pendapatan rumah tangga pesanggem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pesanggem hanya mengandalkan sebagai petani. Masyarakat non pesanggem yang terkait dengan aktivitas di Hutan Regaloh justru mempunyai banyak
variasi mata pencaharian, yaitu sebanyak 6 enam macam, antara lain petani, buruh tani, tukang, pedagang, buruh industri dan wiraswasta peternak lebah
madu. Berikut ini hasil penelitian yang diperoleh di lapangan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel IV.3.
TABEL IV.3. MATA PENCAHARIAN RESPONDEN PESANGGEM DAN NON
PESANGGEM DI KAWASAN HUTAN REGALOH TAHUN 2006
Pesanggem Non Pesanggem
Mata Pencaharian
orang orang
Petani 80
100 11
40, 8
Buruh tani 3
11, 1
Buruh industri 5
18, 5
Pedagang 3
11, 1
Tukang 3
11, 1
Wiraswasta 2
7,4 TidakBelum
bekerja 11,
1
JUMLAH 80
100 27
100
Sumber: Data Primer, 2006.
137
Sumber: Data Primer, 2006.
GAMBAR 4.3. DIAGRAM MATA PENCAHARIAN PESANGGEM DAN
NON PESANGGEM DI KAWASAN HUTAN REGALOH
Mata pencaharian dominan dimiliki pesanggem maupun non pesanggem yang terpilih sebagai responden adalah petani tabel IV.3. Hal ini
menunjukkan bahwa bagi masyarakat desa hutan yang umumnya berpendidikan rendah, kedudukan sebagai pesanggem mengandalkan bertani
di lahan sela hutan sebagai mata pencaharian pokok lihat data pendidikan responden pesanggem dan non pesanggem pada Tabel IV.2..
Masyarakat non pesanggem yang mempunyai mata pencaharian pokok sebagai petani berdasarkan penelitian di lapangan adalah penduduk
yang sudah mempunyai lahan pertanian di luar kawasan Hutan Regaloh hak milik, sehingga aktivitas yang dilakukan di kawasan Hutan Regaloh hanya
sebagai pekerjaan sampingan atau dalam rangka memperoleh barang yang dibutuhkan, yaitu rumput atau kayu rencek. Nelson 1955:15 dalam teorinya
menyebutkan bahwa walaupun dalam lingkungan masyarakat pedesaan telah muncul berbagai macam jenis mata pencaharian sebagaimana data yang sering
disajikan dalam ilmu demografi, akan tetapi sektor pertanian tetap menjadi karakteristik khas kehidupan di pedesaan.