Aspek Demografi Kabupaten Pati

128

3.2.1. Kondisi Fisik di Kawasan Hutan Regaloh

Kondisi fisik di kawasan Hutan Regaloh merupakan gambaran mengenai bentang alam lokasi penelitian terpilih, meliputi wilayah administrasi kawasan Hutan Regaloh, kondisi tanah dan topografi di kawasan Hutan Regaloh, penggunaan lahan serta aksesibilitas di kawasan Hutan Regaloh.

3.2.1.1. Wilayah Administrasi Kawasan Hutan Regaloh

Kawasan Hutan Regaloh termasuk dalam lingkup tugas Balai Kesatuan Pemangkuan Hutan Regaloh, Kesatuan Pemangkuan Hutan Pati. Kawasan hutan ini terbagi menjadi 4 Resort Polisi Hutan RPH, yaitu RPH Regaloh dengan luas 402,3 hektar, RPH Pakel dengan luas 373,5 hektar, RPH Pasucen luas sebesar 402,3 hektar serta RPH Pangonan seluas 1075,7 hektar. Dari keempat RPH ini, hanya wilayah RPH Pangonan yang mempunyai fungsi hutan sebagai Hutan Lindung, sedangkan tiga wilayah RPH lainnya berupa Hutan Produksi. Wilayah RPH Pangonan terpisah cukup jauh dengan wilayah RPH lainnya karena berbatasan dengan Kabupaten Kudus. Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut maka wilayah kajian penelitian dibatasi pada hutan produksi saja, yang selanjutnya dalam penelitian ini disebut sebagai kawasan Hutan Regaloh dengan luas total 1.178,1 hektar Sumber: Kantor Perhutani, 2004. Setiap wilayah RPH di bawah wewenang seorang Mantri Hutan Polisi Hutan. Mantri hutan secara garis besar bertugas menjaga keamanan hutan, melakukan 129 koordinasi dengan masyarakat desa hutan dan bertanggung jawab di wilayah RPH masing-masing.

3.2.1.2. Kondisi Tanah dan Topografi di Kawasan Hutan Regaloh

Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik tahun 2003, tanah di kawasan Hutan Regaloh merupakan jenis tanah Latosol dan Red Yellow Mediteran. Keadaan tanah pada umumnya subur dengan bonita berkisar antara 2,5 sampai 4,5. Top soil agak dalam pada kelas hutan Jati. Namun ada beberapa lokasi di RPH Pasucen yang kondisi tanahnya agak kritis dengan bonita mencapai 1. Topografi di kawasan Hutan Regaloh relatif datar, berada di sebelah timur Gunung Muria. Ketinggian tempat kurang lebih 80 meter dpal.

3.2.1.3. Penggunaan Lahan di Kawasan Hutan Regaloh

Penggunaan lahan di kawasan Hutan Regaloh yang paling utama mempunyai fungsi sebagai Hutan Produksi Kayu Jati. Namun setelah adanya program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM, maka di areal yang direncanakan untuk reboisasi ataupun di tepi- tepi kawasan hutan serta di sela antara tanaman tegakan hutan yang dalam hal ini pohon Jati Tectona grandica digunakan oleh masyarakat hutan pesanggem untuk menanam tanaman palawija atau padi gogo Oryza sativa dengan sistem tumpangsari. Di kawasan Hutan Regaloh juga terdapat camping ground seluas 4,3 hektar yang diarahkan untuk menjadikan kawasan Hutan Regaloh sebagai hutan wisata wanawisata. Penanaman murbei di tepi kawasan hutan digunakan sebagai pakan ulat sutera yang merupakan salah satu budidaya andalan