2 Fungsi Korektif Humas dalam organisasi atau lembaga berperan sebagai jembatan yang
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Humas harus berperan mengatasi masalah tersebut.
Lebih lanjut Cultip dan Center yang dikutip Kusumastuti 2002 mengatakan fungsi PR meliputi:
1 Kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi 2 Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan
informasi perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.
Fungsi PR yang dilaksanakan dengan baik merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya perusahaan, suasana
kondusif, peka terhadap karyawan yang perlu pendekatan khusus, perlu dimotivasi dalam meningkatkan kinerjanya, dan lain-lain Rumanti, 2005. Dapat dikatakan
fungsi PR adalah memelihara, mengembangkan, menumbuhkan, dan mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam
menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah.
2.1.4. Relasi dan Khalayak Public Relations
Relasi dan khalayak merupakan komponen penting dalam pelaksanaan peranan Public Relations PR. Khalayak publik adalah kelompok atau orang-
orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun
eksternal Jefkins, 2003. PR akan sukses dalam fungsinya apabila mampu menciptakan, membangun, dan mengembangkan relasi.
Proses membangun relasi penting dilakukan dalam mensukseskan fungsi PR. Membangun komunikasi dengan publik adalah dengan berbicara jelas, jujur,
dan transparan. Membangun komunikasi diperlukan strategi. Strategi yang dapat dilakukan dalam membentuk relasi, yaitu dengan mengetahui latar belakang
kedua belah pihak. Peningkatan relasi dapat dilakukan PR apabila 1 semakin mengetahui latar belakang dari mitra wicara; 2 menaruh perhatian sehingga
dapat mendalami norma-norma, budaya, karakter, kondisi, pengalaman, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain dari mitra wicara Rumanti, 2005.
Lebih lanjut Rumanti 2005 mengatakan semakin besar membangun komunikasi dengan relasi, berarti: 1menciptakan yang belum ada menjadi suatu
kebutuhan dan tuntutan; 2 mengembangkan yang sudah ada sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat; 3 membuat maju yang
sudah berkembang sehingga mampu bersaing. Menurut Jefkins 1992 meskipun khalayak dari suatu organisasi berbeda,
tetapi dapat diidentifikasi ada delapan khalayak utama yang paling sering menjadi subyek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum:
1 Masyarakat luas Segmen masyarakat yang menjadi khlayak bagi suatu organisasi jelas berbeda
dengan khalayak organisasi yang lain. Sebuah organisasi yang bijaksana akan mengawali kegiatannya dengan mengenali masalah dan kebutuhannya yang
paling mendasar.
2 Calon pegawai atau anggota Mereka bisa berada di organisasi lain atau juga lembaga-lembaga pendidikan
mulai dari sekolah menengah kejuruan, akademi hingga ke perguruan tinggi. 3 Para pegawai atau anggota
Pegawai atau anggota suatu organisasi meliputi semua orang yang bekerja atau menunjang suatu organisasi, yakni mulai dari pucuk pimpinan pihak
manajemen dan para eksekutif, petugas, para staf, dan sebagainya. 4 Pemasok jasa atau berbagai macam barang yang merupakan kebutuhan rutin
dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan Ada dua jenis pemasok, yakni yang memasok jasa-jasa, seperti air bersih dan
energi, serta pemasok berbagai macam bahan baku dan komponen produksi. 5 Para investor
Di tingkat yang paling sederhana, unsur pasar uang atau masyarakat keuangan adalah bank kecil lokal atau berbagai lembaga simpan pinjam, seperti Bank
Perkreditan Rakyat. Untuk perusahaan-perusahaan besar yang telah go public, maka unsur atau kalangan masyarakat keuangan yang dilibatkannya tentu saja
jauh lebih luas, yakni sampai ke Bursa Saham Nasional. 6 Konsumen dan pemakai produk organisasi
Konsumen dan pemakai produk bukan hanya rumah tangga, tetapi juga perusahaan pembeli dalam partai besar yang lazim disebut sebagai pemasok
sekunder . Mereka tidak langsung memakai produk itu, tetapi mengolahnya lagi menjadi produk yang lain.
7 Para pemimpin pendapat umum. Terdiri dari orang-orang yang berpengaruh sehingga setiap pendapatnya dapat
menentukan naik turunnya atau bahkan jatuh bangunnya suatu organisasi. Menurut Jefkins 1992 alasan pokok mengapa suatu perusahaan harus
mengenali atau menetapkan unsur masyarakat luas yang menjadi khalayaknya : 1 Untuk mengidentifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat
untuk dijadikan sasaran suatu program; 2 Untuk menciptakan skala prioritas, sehubungan dengan adanya keterbatasan
anggaran dan sumber-sumber daya lainnya; 3 Untuk memilih media dan teknik publikasi yang paling sesuai;
4 Untuk mempersiapkan pesan-pesan agar cepat dan mudah diterima
2.1.5. Media dan Teknik-Teknik Public Relations