BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Public Relations PR
2.1.1. Definisi Public Relations PR
Definisi Public Relations PR banyak dikemukakan oleh beberapa ahli, dari ribuan definisi para ahli melihat hal yang sangat mencolok, yakni konsepnya
menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur antara organisasi dengan publiknya . Publik yang dimaksud adalah publik internal dan
eksternal perusahaan. Hasil yang ingin diperoleh dari tindakan PR ini pada dasarnya adalah public understanding, yakni memperoleh pengertian dari
publiknya, sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik. Goodwill yang ingin diperoleh adalah bagaimana PR dapat menjaga dan
memelihara hubungan baik dengan publiknya. Definisi PR dijelaskan dalam beberapa pengertian yang berbeda namun
mempunyai esensi yang sama. Definisi PR yang disepakati para ahli yang bergabung dalam International Public Relations Association IPRA menyatakan
bahwa PR adalah fungsi manajemen, artinya PR tersebut melekat pada manajemen.
Definisi lain mengenai PR diungkapkan oleh Jefkins 1992 yaitu sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam
maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian. PR
merupakan semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya.
Hubungan dan komunikasi yang terjadi dalam PR harus bersifat timbal balik, sehingga dalam penerapannya pun berbeda. Pada intinya, kegiatan PR
adalah untuk menciptakan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui kegiatan- kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan
yang positif. Greener 2002 menyatakan PR merupakan presentasi positif suatu
organisasi kepada keseluruhan publiknya. Keberadaan PR diperlukan dalam suatu perusahaan untuk menciptakan reputasi perusahaan, mempertinggi nama baik
perusahaan, dan menyelenggarakan kampanye untuk mencapai tujuan tertentu. Terdapat tiga aturan utama dalam pengertian PR, yaitu menjelaskan, menyatakan,
dan meyakinkan. Menurut seorang ahli PR, yakni Simoes 1984 yang dikutip oleh Rumanti
2005, PR merupakan: 1 proses, 2 fungsi manajemen, 3 kegiatan kreativitas, 4 profesi, 5 tugas dalam multidisiplin ilmu. Dapat disimpulkan PR adalah:
1 Proses interaksi, melalui proses interaksi PR menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak.
2 Fungsi manajemen, PR menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik pada publik internal maupun eksternal.
3 Aktivitas di berbagai bidang ilmu, PR menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan
goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.
4 Profesi profesional dalam bidangnya, PR merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi.
5 Penggabungan berbagai ilmu. Harlow yang dikutip oleh Ruslan 2005 mengatakan, PR adalah fungsi
manajemen khas yang mendukung pembinaan dan membangun upaya saling menguntungkan melalui komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama yang
baik antara organisasi dengan publiknya. Dalam definisi kerja IPRA terbitan Gold Paper Nomor 4 dengan judul A Model for Public Relations Education for
Professional Practice, dinyatakan berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli atau pakar PR, walaupun ada perbedaan, tetapi terdapat kesamaan arti, yaitu:
1 PR merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan, saling pengertian, dan citra baik dari masyarakat.
2 Sasaran PR adalah berupaya menciptakan opini publik yang favourable dan menguntungkan semua pihak.
3 PR merupakan unsur yang cukup penting dalam mendukung manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau lembaga.
4 PR adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu lembaga atau organisasi dengan pihak masyarakat melalui suatu proses
komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling mempercayai, dan menciptakan citra yang positif.
2.1.2. Tugas Public Relations